100 Dokter Wafat, Reisa Broto Asmoro Ingatkan Pandemi Belum Tamat
loading...
Reisa Broto Asmoro. Tangkapan layar Instagram @reisabrotoasmoro
A
A
A
JAKARTA - Sebanyak 100 dokter telah wafat selama pandemi Covid-19 . Duta Adaptasi Kebiasaan Baru Reisa Broto Asmoro pun mengungkapkan dukacitanya melalui akun Instagram.
Di akun Instagram-nya, Reisa mem-posting gambar dokter. Ada tulisan Indonesia Mengheningkan Cipta. 100 Dokter Meninggal Akibat Covid-19.
"Pandemi belum tamat, kini 100 dokter telah wafat." Demikian Reisa memberi keterangan gambar yang di-postingnya, Senin (31/8/2020).
(Baca juga: AHY: Padamkan Api Pandemi Sebelum Menghalau Asap Krisis Ekonomi ).
Reisa juga mengucapkan terima kasih, berdoa, dan mengajak mengheningkan cipta. "Terima kasih para pahlawan, relawan, sejawat, senior, dosen, inspirator, edukator. Selamat jalan, selalu kami iringi dengan doa dan kasih. Mari mengheningkan cipta sembari introspeksi diri masing-masing. Apakah kita semua sudah patuh atau masih acuh?"
(Baca juga: Mengapa Sabar itu Pahalanya Berlipat Ganda? ).
Perempuan kelahiran Malang , 28 Desember 1985 ini juga berharap jumlah yang meninggal lantaran Covid-19 jangan sampai bertambah. Dia pun menyampaikan pesan kepada masyarakat. "Jangan biarkan angka ini terus bertambah. Kita semua masih bisa berubah. Jadilah agen perubahan, demi diri sendiri, demi kita semua, demi masa depan."
Di akun Instagram-nya, Reisa mem-posting gambar dokter. Ada tulisan Indonesia Mengheningkan Cipta. 100 Dokter Meninggal Akibat Covid-19.
"Pandemi belum tamat, kini 100 dokter telah wafat." Demikian Reisa memberi keterangan gambar yang di-postingnya, Senin (31/8/2020).
(Baca juga: AHY: Padamkan Api Pandemi Sebelum Menghalau Asap Krisis Ekonomi ).
Reisa juga mengucapkan terima kasih, berdoa, dan mengajak mengheningkan cipta. "Terima kasih para pahlawan, relawan, sejawat, senior, dosen, inspirator, edukator. Selamat jalan, selalu kami iringi dengan doa dan kasih. Mari mengheningkan cipta sembari introspeksi diri masing-masing. Apakah kita semua sudah patuh atau masih acuh?"
(Baca juga: Mengapa Sabar itu Pahalanya Berlipat Ganda? ).
Perempuan kelahiran Malang , 28 Desember 1985 ini juga berharap jumlah yang meninggal lantaran Covid-19 jangan sampai bertambah. Dia pun menyampaikan pesan kepada masyarakat. "Jangan biarkan angka ini terus bertambah. Kita semua masih bisa berubah. Jadilah agen perubahan, demi diri sendiri, demi kita semua, demi masa depan."
(zik)
Lihat Juga :
