100 Dokter Jadi Korban Covid-19, Tamparan Keras Buat Pemerintah
Selasa, 01 September 2020 - 15:54 WIB
JAKARTA - Pemerintah wajib membuat langkah ekstra untuk melindungi para dokter dan tenaga medis dalam upaya penanganan pandemi Covid-19 . Jangan sampai 100 dokter yang telah menjadi korban bertambah lagi.
"Jangan lagi ada korban dokter ke-101. Ini tamparan bagi pemerintah yang tak mampu melindungi para dokter kita," kata Direktur Political and Public Policy Studies (P3S) Jerry Massie saat dihubungi SINDOnews, Selasa (1/9/2020).
(Baca: 100 Dokter Wafat Terpapar COVID-19, Presiden Diminta Ambil Langkah Nyata)
Untuk itu, Jerry menyarankan kepada seluruh warga Indonesia, tanpa terkecuali, harus mengikuti protokol kesehatan. Sebab hanya dengan cara inilah masyarakat dapat membantu menyelamatkan para pejuang kemanusiaan ini.
Dia menyatakan, kesadaran warga sangat dibutuhkan. Sebaliknya, pemerintah juga perlu memprioritaskan para keselamatan dokter. Selama masa pandemi Covid-19, Jerry melihat negara banyak kehilangan ahli penyakit, baik ahli paru sampai penyakit dalam.
(Baca: 100 Dokter Gugur Terpapar COVID-19, Ketum PP Muhammadiyah: Indonesia Berduka)
Tentu saja kondisi ini berbahaya bagi kelanjutan penanganan Covid-19 di Indonesia. Sementara para dokter yang berada di garis terdepan, Jerry membandingkan apa yang dilakukan pemerintah terhadap para influencer.
"Untuk apa influencer dianggarankan Rp90 miliar tapi tak ada hasilnya. Perlunya bagian komunikasi Covid-19 jalan bukan jalan di tempat," pungkasnya.
"Jangan lagi ada korban dokter ke-101. Ini tamparan bagi pemerintah yang tak mampu melindungi para dokter kita," kata Direktur Political and Public Policy Studies (P3S) Jerry Massie saat dihubungi SINDOnews, Selasa (1/9/2020).
(Baca: 100 Dokter Wafat Terpapar COVID-19, Presiden Diminta Ambil Langkah Nyata)
Untuk itu, Jerry menyarankan kepada seluruh warga Indonesia, tanpa terkecuali, harus mengikuti protokol kesehatan. Sebab hanya dengan cara inilah masyarakat dapat membantu menyelamatkan para pejuang kemanusiaan ini.
Dia menyatakan, kesadaran warga sangat dibutuhkan. Sebaliknya, pemerintah juga perlu memprioritaskan para keselamatan dokter. Selama masa pandemi Covid-19, Jerry melihat negara banyak kehilangan ahli penyakit, baik ahli paru sampai penyakit dalam.
(Baca: 100 Dokter Gugur Terpapar COVID-19, Ketum PP Muhammadiyah: Indonesia Berduka)
Tentu saja kondisi ini berbahaya bagi kelanjutan penanganan Covid-19 di Indonesia. Sementara para dokter yang berada di garis terdepan, Jerry membandingkan apa yang dilakukan pemerintah terhadap para influencer.
"Untuk apa influencer dianggarankan Rp90 miliar tapi tak ada hasilnya. Perlunya bagian komunikasi Covid-19 jalan bukan jalan di tempat," pungkasnya.
(muh)
tulis komentar anda