Menelisik Ragam Persoalan Komunikasi Politik Indonesia

Kamis, 19 Desember 2024 - 14:47 WIB


Lebih spesifik, Dr. Gun Gun juga mengajak pembaca untuk merenungkan bagaimana komunikasi politik dapat berperan sebagai alat penguat demokrasi di tengah realitas politik yang paradoksal. Hal ini nampak pada Bab-bab awal dalam buku ini, seperti membahas kualitas pemilu dan regulasi demokrasi dan menekankan pentingnya integritas dalam proses politik. Dalam sudut pandang penulis, pemilu adalah cerminan kesehatan demokrasi yang hanya dapat terwujud melalui komitmen semua pihak untuk menjaga keadilan dan keadaban politik, tak terkecuali komitmen komunikasi yang berkedaban dan konsolidatif.

Di lain bahasan, Dr. Gun Gun menangkap pola komunikasi politik di Indonesia yang kerap kali menjadi panggung bagi “drama elite,” di mana pesan yang disampaikan tidak selalu mencerminkan kepentingan publik. Hal ini diulas rinci dalam analisis Dramaturgi dari Erving Goffman, yang menjelaskan bagaimana aktor politik memainkan peran berbeda di panggung depan dan belakang. Paradoks komunikasi politik ini menjadi benang merah yang menggambarkan kompleksitas persoalan politik Indonesia.

Harus diakui, salah satu kekuatan utama buku ini adalah kemampuan penulis dalam mengurai kompleksitas peristiwa politik melalui kerangka teori komunikasi. Dr. Gun Gun dengan cermat mengaplikasikan beragam teori, termasuk Theory of Planned Behavior dan Dramaturgi Politik, untuk menjelaskan mengapa perilaku politik sering kali terlihat kontradiktif.

Dalam pembahasannya tentang regulasi pemilu, misalnya, teori Theory of Planned Behavior digunakan untuk menganalisis bagaimana norma subjektif dan kontrol perilaku dapat memengaruhi keputusan politik para aktor. Lanskap teoretik ini memberikan gambaran yang jelas tentang bagaimana komunikasi politik tidak hanya dipengaruhi oleh pesan yang disampaikan, tetapi juga oleh konteks sosial dan psikologis yang melingkupinya.

Bagian lain dari buku ini, seperti bab yang membahas peran media di era digital, menunjukkan relevansi literasi politik dalam menghadapi tantangan hoaks dan disinformasi. Dr. Gun Gun menekankan pentingnya media sebagai penjaga integritas informasi, meskipun sering kali berhadapan dengan tekanan politik yang membuatnya rentan terhadap bias. Perspektif ini relevan bagi pembaca yang ingin memahami bagaimana media dapat berfungsi sebagai alat kontrol demokrasi sekaligus sebagai saluran komunikasi politik yang efektif.

Membahas krisis seperti pandemi Covid-19 lalu, buku ini juga menawarkan analisis kritis tentang bagaimana komunikasi publik yang tidak terkoordinasi dapat memperburuk ketidakpercayaan masyarakat terhadap pemerintah. Narasi yang konsisten dan empatik adalah kunci dalam membangun kepercayaan publik, sesuatu yang menurut Dr. Gun Gun kurang optimal dalam penanganan pandemi di Indonesia.

Kesimpulannya, buku Ragam Persoalan Komunikasi Politik Indonesia tidak hanya menawarkan analisis tajam terhadap persoalan komunikasi politik di Indonesia, tetapi juga memberikan peta jalan untuk memahami bagaimana komunikasi dapat digunakan sebagai alat transformasi sosial. Namun, nampaknya benang kusut persoalan komunikasi politik di Indonesia belum sepenuhnya terurai karena beberapa peristiwa politik penting dalam lanskap politik 2024 belum dimasukkan dalam buku ini. Saya berhusnudzon, serial politik 2024 akan dihadirkan Dr. Gun Gun dalam buku tersendiri.

Secara keseluruhan, buku ini adalah referensi penting bagi siapa saja yang ingin memahami dinamika politik Indonesia dari sudut pandang komunikasi. Dengan menggabungkan teori akademis dan analisis atas realitas politik kontemporer, Dr. Gun Gun benar-benar memberikan kontribusi besar bagi perkembangan wacana komunikasi politik di tanah air.
(zik)
Halaman :
Lihat Juga :
tulis komentar anda
Follow
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More