Indonesia-Turki di Puncak Kerja Sama Pertahanan

Selasa, 17 September 2024 - 04:57 WIB
Aselsan dan Roketsan tak ketinggalan menyambangi Indonesia. Yang menarik, kedua perusahaan terkemuka itu tidak bekerja sama dengan BUMN strategis, tapi dengan perusahaan swasta nasional bernama Republikorps. Dengan Aselsan, kerja sama tidak sebatas menjembatani pengadaan rudal, tapi juga membangun kerangka kerja sama atau framework untuk memproduksi sistem senjata kendali jarak jauh (RCWS).

Sedangkan dengan Roketsan kerja sama diarahkan untuk mendirikan fasilitas maintenance, repair, and overhaul (MRO), hingga produksi rudal Çakir, Atmaca, dan Hisar. Kolaborasi perusahaan pertahanan kedua negara ini merupakan lanjutan dari berbagai kerjasama sebelumnya. Pada Internasional Defence Industry Fair (IDEF) 2023 di Turki misalnya, PT PAL Indonesia meneken MoU dengan Roketsan untuk menyediakan peralatan sistem tempur, termasuk untuk proyek Fregat Merah Putih.

Roketsan dijadikan partner karena memiliki kapasitas mumpuni memproduksi alutsista seperti anti-ship missile, heavy weight torpedo, light weight torpedo, dan roket ASW (anti-submarine warfare).PT PAL pun berharap ToT dari kerja sama tersebut.PT DI dan TAI juga telah melakukan ToT untuk menindaklanjuti pembelian 12 unit kendaraan udara tak berawak bersenjata (UCAV) Anka. Rencananya, drone tempur tersebut akan dirakit di Bandung.

Pada gelaran Indo Defence 2022, Kemhan menandatangani beberapa kontrak kerja sama dengan Turki untuk menggenjot kemampuan industri pertahanan Indonesia. Kerja sama dimaksud dilakukan dengan Havelsan, DEFEND ID/PT PAL, PT Noahtu Shipyard, dan PT Tesco Indomaritim untuk menggarap combat management system (CMS) offshore patrol vessel (OPV) warship, CMS OPV 90 M warship, CMS kapal cepat rudal (KCR) 90 M Warship, dan CMS Frigate Warship.

Selain itu ada pula kerja sama jual beli KCR full combat mission antara Kemhan dengan Tais Gemi Insa Ve Teknoloji AS Turki, jual beli Kemhan dengan Roketsan dan PT Noahtu Shipyard untuk penyediaan Khan Missile System, Roketsan Trisula-O Missile System (OMS), Trisula-O Weapon System (OWS), Trisula-U Missile System, Trisula-U Weapon System (UWS), dan Atmaca Missile yang akan disematkan pada kapal OPV and OPV 90 M.

baca juga: Kaya Budaya Islam Kuno, Turki Jadi Tujuan Wisata Favorit Masyarakat Indonesia

Berbagai sistem senjata dan rudal tersebut juga akan diaplikasikan pada proyek refurbhisment 41 (R-41) kapal perang Indonesia.Jauh sebelumnya, PT Pindad telah mengawali kolaborasi dengan FNSS Turki untuk membangun Medium Tank Kaplan atau Medium Tank Harimau, yang kemudian direncanakan akan disambung dengan kerja sama pembuatan Tank Amfibi Zaha.

Dengan bertambah kokoh fondasi bangunan kerja sama pertahanan yang dirajut Indonesia-Turki, begitu kuatnya komitmen yang ditunjukkan para pemimpin kedua negara, dan langkah-langkah kongret untuk mewujudkan kerja sama G to G atau B to B, bukan tidak mungkin kerja sama tidak berhenti pada agenda yang telah dilakukan atau baru disepakati saja.

Beberapa wacana pembangunan alutsista yang digagas Indonesia tidak mustahil bakal diwujudkan melalui kerjasama dengan perusahaan Turki seperti membangun kapal destroyer, kapal perang serbu amfibi (landing helicopter dock/LHD), dan drone tempur untuk kategori high altitude long endurance (HALE). Untuk ketiga alutsisa tersebut, Turki sudah memiliki LHD Kelas Anadolu, TF-2000, dan Bayraktar Akinci. Semoga. (*)
(hdr)
Halaman :
Lihat Juga :
tulis komentar anda
Follow
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More