Indonesia-Turki di Puncak Kerja Sama Pertahanan
Selasa, 17 September 2024 - 04:57 WIB
KERJA sama Pertahanan Indonesia-Turki memasuki era kegemilangan. Tonggak ini ditandai dengan tingginya intensitas pertemuan para pemimpin kedua negara bersahabat untuk terus memperkuat kerja sama pertahanan, dan kian banyak proyek alutsista yang digarap bersama kedua negara. Di antara negara-negara sahabat, Turki tak terbantahkan adalah negara paling progresif dan terdepan dalam membuka semua opsi kerja sama pertahanan dengan Indonesia.
baca juga: Menhan Prabowo-Presiden Erdogan Sepakat Perkuat Kerja Sama Pertahanan Indonesia-Turki
Momentum akselerasi kerja sama pertahanan kedua negara yang berpenduduk mayoritas muslim ini ditandai dengan kunjungan Menteri Pertahanan Prabowo Subianto bertemu Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan di Ankara, Turki (30/7/2024). Kunjungan ini bagian dari penguatan kemitraan strategis Indonesia–Turki di bidang kerja sama pertahanan dan industri pertahanan.
Selain Erdoğan, dalam kunjungan itu Prabowo juga sempat bertemu dengan Menlu Turki Hakan Fidan, Menhan Turki Yaşar Güler, serta sejumlah kalangan industriawan pertahanan Turki. Di depan pemimpin Turki itu, Prabowo mengapresiasi Turki sebagai negara penting, bersahabat dan mitra dalam kerja sama pertahanan .’’ Hubungan ini harus ditingkatkan dalam rangka membangun rasa saling percaya dan peningkatan kapasitas angkatan bersenjata maupun sektor industri pertahanan kedua negara,” ujar Prabowo.
Saat bertemu dengan Menhan Turki Yaşar Güler di Ankara (30/7/2024), Alumnus Akmil 1974 itu menyampaikan harapan agar kerja sama bilateral yang telah memasuki usia 74 tahun bisa semakin dipererat. Menurut mantan Danjen Kopassus ini, dalam kerangka hubungan bilateral ini, Indonesia-Turki saling mendukung dalam kerjasama pertahanan.
“Saya melihat masih banyak potensi kerja sama di bidang pertahanan yang saling menguntungkan bagi kedua negara. Ini menjadi peluang bagi Indonesia dan Turki untuk semakin meningkatkan kerja sama di masa mendatang,” kata putra begawan ekonomi Soemitro Djojohadikoesoemo ini.
Baik Indonesia maupun Turki memandang kerja sama pertahanan dan industri pertahanan merupakan sektor prioritas terdepan dalam hubungan bilateral mereka, selain perdagangan, energi, konstruksi dan kesehatan. Sejauh ini Industri pertahanan nasional Indonesia telah memanfaatkan perkembangan teknologi Turki melalui kerja sama, baik dengan PT Pindad, dan PT Dirgantara Indonesia (DI).
Diplomasi Prabowo untuk mengakselerasi kerjasama dengan Turki terbilang satset. Beberapa hari setelah kunjungan menemui Recep Tayyip Erdogan, Yaşar Güler dan beberapa kolega lain, Prabowo kembali ke Turki (31/07/2024) di sela transit kembali ke Tanah Air setelah bertemu dengan Presiden Rusia Vladimir Putin, di Moskow.
Prabowo memanfaatkan kunjungan serial kedua ini untuk langsung mendatangi sejumlah industri pertahanan kebanggaan bekas negeri Otoman ini. Situs yang dikunjungi antara lain Pusat Teknologi Nasional Ozdemir Bayraktar, Istanbul. Kunjungan singkat tentu diharapkan bisa membuka peluang kerja sama lebih lanjut antara industri pertahanan Indonesia dan Turki.
baca juga: Menhan Prabowo-Presiden Erdogan Sepakat Perkuat Kerja Sama Pertahanan Indonesia-Turki
Momentum akselerasi kerja sama pertahanan kedua negara yang berpenduduk mayoritas muslim ini ditandai dengan kunjungan Menteri Pertahanan Prabowo Subianto bertemu Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan di Ankara, Turki (30/7/2024). Kunjungan ini bagian dari penguatan kemitraan strategis Indonesia–Turki di bidang kerja sama pertahanan dan industri pertahanan.
Selain Erdoğan, dalam kunjungan itu Prabowo juga sempat bertemu dengan Menlu Turki Hakan Fidan, Menhan Turki Yaşar Güler, serta sejumlah kalangan industriawan pertahanan Turki. Di depan pemimpin Turki itu, Prabowo mengapresiasi Turki sebagai negara penting, bersahabat dan mitra dalam kerja sama pertahanan .’’ Hubungan ini harus ditingkatkan dalam rangka membangun rasa saling percaya dan peningkatan kapasitas angkatan bersenjata maupun sektor industri pertahanan kedua negara,” ujar Prabowo.
Saat bertemu dengan Menhan Turki Yaşar Güler di Ankara (30/7/2024), Alumnus Akmil 1974 itu menyampaikan harapan agar kerja sama bilateral yang telah memasuki usia 74 tahun bisa semakin dipererat. Menurut mantan Danjen Kopassus ini, dalam kerangka hubungan bilateral ini, Indonesia-Turki saling mendukung dalam kerjasama pertahanan.
“Saya melihat masih banyak potensi kerja sama di bidang pertahanan yang saling menguntungkan bagi kedua negara. Ini menjadi peluang bagi Indonesia dan Turki untuk semakin meningkatkan kerja sama di masa mendatang,” kata putra begawan ekonomi Soemitro Djojohadikoesoemo ini.
Baik Indonesia maupun Turki memandang kerja sama pertahanan dan industri pertahanan merupakan sektor prioritas terdepan dalam hubungan bilateral mereka, selain perdagangan, energi, konstruksi dan kesehatan. Sejauh ini Industri pertahanan nasional Indonesia telah memanfaatkan perkembangan teknologi Turki melalui kerja sama, baik dengan PT Pindad, dan PT Dirgantara Indonesia (DI).
Diplomasi Prabowo untuk mengakselerasi kerjasama dengan Turki terbilang satset. Beberapa hari setelah kunjungan menemui Recep Tayyip Erdogan, Yaşar Güler dan beberapa kolega lain, Prabowo kembali ke Turki (31/07/2024) di sela transit kembali ke Tanah Air setelah bertemu dengan Presiden Rusia Vladimir Putin, di Moskow.
Prabowo memanfaatkan kunjungan serial kedua ini untuk langsung mendatangi sejumlah industri pertahanan kebanggaan bekas negeri Otoman ini. Situs yang dikunjungi antara lain Pusat Teknologi Nasional Ozdemir Bayraktar, Istanbul. Kunjungan singkat tentu diharapkan bisa membuka peluang kerja sama lebih lanjut antara industri pertahanan Indonesia dan Turki.
tulis komentar anda