Indonesia-Turki di Puncak Kerja Sama Pertahanan

Selasa, 17 September 2024 - 04:57 WIB
Bayraktar dikenal sebagai pusat inovasi dan pengembangan teknologi pertahanan terkemuka di Turki yang bergerak di bidang teknologi pertahanan dan keamanan modern seperti drone tempur (UCAV), teknologi nirawak (UAV), dan sistem berbasis kecerdasan buatan (AI). Dalam kunjungan itu, Prabowo sempat bertemu dan berdiskusi dengan CEO Hayluk Bayraktar, dan berkeliling melihat langsung sejumlah drone tempur buatan perusahaan tersebut.

baca juga: Menperin Rayu Perusahaan Turki Tambah Investasi di Indonesia

Selain kunjungan Prabowo ke Turki, semangat kedua negara mengakselerasi kerjasama pertahanan juga ditunjukkan dengan intensitas kunjungan pemimpin kedua negara selama 2024 ini. Tak berselang lama, Menhan Yaşar Güler membalas dengan berkunjung ke Indonesia. Pada kesempatan tersebut, Prabowo menyatakan Turki telah menjadi mitra istimewa Indonesia dalam kerja sama pertahanan.

Salah satunya dibuktikan dengan penandatanganan Dokumen Kerja Sama Industri Pertahanan pada 2010 dan diikuti pertemuan Kerja Sama Industri Pertahanan yang dimulai sejak 2012. Sebelumnya, pada 6 Juni 2024, Former Prime Minister of Türkiye / Mantan Perdana Menteri Turki (2016-2018), H. E. Mr. Binali Yildirim telah mendatangi kantor Kemenhan di Jakarta.

Saat menerima koleganya itu, Prabowo menyampaikan bahwa Indonesia sangat mengapresiasi komitmen kuat Kementerian Pertahanan Turki dalam mendukung kerjasama industri pertahanan Indonesia, baik dalam kerangka government-to-government (G to G) maupun business-to-business (B to B). Prabowo pun mengungkapkan harapannya agar kedua negara dapat saling meningkatkan kemampuan industri pertahanan Indonesia ke depan.

Pada bulan sebelumnya (22/05/2024), Wamenhan M Herindra telah kedatangan Wamenhan Turki H.E. Mr. Bilal Durdali. Pertemuan menyatakan pentingnya kerja sama dalam bidang pertahanan antara Indonesia dan Turki. Herindra menyatakan kerja sama dengan Turki dapat memberikan kontribusi signifikan dalam pengembangan teknologi pertahanan, serta peningkatan kapasitas militer Indonesia, termasuk pertukaran pengetahuan dan pelajar militer.

Sedangkan Bilal Durdali menegaskan Indonesia-Turki memiliki hubungan sejarah panjang, yang didukung hubungan antara masyarakat kedua negara yang kuat. Dalam pandangannya. Indonesia merupakan mitra strategis Turki di kawasan Asia Tenggara, sekaligus motor perdamaian dan kemakmuran di kawasan. Untuk itu dia menggarisbawahi kepentingan Turki memperkuat kompetensi pertahanan kedua negara bersahabat.

baca juga: Misi Kemanusiaan Pemerintah Indonesia Dapat Penghargaan dari Presiden Turki

Masih di tahun sama, tepatnya 1 Mei 2024, Menlu Retno Marsudi melakukan kunjungan ke Turki untuk melakukan pertemuan bilateral dengan Menlu Turki Hakan Fidan. Dalam kesempatan tersebut Retno mengungkapkan rasa puasnya atas hubungan bilateral kedua negara. Walau begitu, dia melihat masih banyak ruang yang bisa dimanfaatkan untuk memperkuat hubungan. Dalam kondisi demikian, dia melihat perlunya memperkuat kerja sama pertahanan, selain percepatan Perjanjian Kemitraan Ekonomi Komprehensif(CEPA), pemberantasan kejahatan transnasional, pembangunan.

Bila dirunut pembicaraan Indonesia-Turki yang diwakili para pemimpin dan pejabat di bidang pertahanan, perkembangan kerjasama pertahanan kedua negara mengalami lompatan dan bersifat kongkret. Kesimpulan ini bisa diverifikasi dengan langkah kongkret yang ditunjukkan sejumlah perusahaan Turki. Pasca-kedatangan Prabowo, pada akhir Agustus perusahaan seperti Turkish Aerospace Industries (TAI), Havelsan, Aselsan dan Roketsan berbondong-bondong datang ke Indonesia untuk memperkokoh dan memperluas kerjasama industri pertahanan dengan partnernya di Indonesia.
Halaman :
tulis komentar anda
Follow
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More