Holding Industri Pertahanan Agar Lebih Mumpuni Pasok Kebutuhan Alutsista
Kamis, 27 Agustus 2020 - 08:09 WIB
Sekjen Kemhan Laksda (Purn) Agus Setiadji mengomentari rencana Menhan Prabowo Subianto membeli pesawat tempur Typhoon bekas dari Austria. Agus mengatakan, apa pun kebijakan yang diputuskan Menhan pasti ada dasar-dasar kuat untuk pengambilan keputusan.
"Keputusan entah membeli sesuatu alutsista baru dengan teknologi tertentu ataupun alustsita bekas diakibatkan kebutuhan mutlak dan segera. Saya yakin Menhan punya dasar kuat, misal segera untuk membeli alutsista," katanya.
Agus menyinggung tentang belanja militer yang saat ini menjadi efek gentar sebagai bentuk kekuatan pertahanan yang berfungsi sebagai daya penggetar. Adapun strategi militer tidak bisa lagi dijadikan standar kemenangan pertempuran.
Berbeda dengan Agus, Ketua Harian Pinhantanas Mayjen (Purn) Jan Pieter Ate mengkritik langkah Menhan yang berencana membeli alutsista bekas. Menurut dia, jika kebijakan lebih memprioritaskan membeli alutsista bekas, pertahanan Indonesia semakin tertinggal. (Lihat videonya: 5 Orang di Tangerang Tewas Usai Minum Miras Oplosan)
Dia menyoroti pembelian Typhoon yang diproduksi belasan tahun lalu dan di negaranya sudah tidak dipakai malah akan digunakan untuk memperkuat TNI. Jika hal itu terjadi, kekuatan TNI bisa dipertanyakan. "Indonesia kok beli bekas terus. Beli teknologi yang baru supaya indah, kita itu bisa catch up. Jadi kita bicara kita generasi keenam, stealth, big data. Musuhmu itu nanti bukan lawan barang bekas, tapi datang bawa teknologi terbaru," sebutnya. (Bakti)
"Keputusan entah membeli sesuatu alutsista baru dengan teknologi tertentu ataupun alustsita bekas diakibatkan kebutuhan mutlak dan segera. Saya yakin Menhan punya dasar kuat, misal segera untuk membeli alutsista," katanya.
Agus menyinggung tentang belanja militer yang saat ini menjadi efek gentar sebagai bentuk kekuatan pertahanan yang berfungsi sebagai daya penggetar. Adapun strategi militer tidak bisa lagi dijadikan standar kemenangan pertempuran.
Berbeda dengan Agus, Ketua Harian Pinhantanas Mayjen (Purn) Jan Pieter Ate mengkritik langkah Menhan yang berencana membeli alutsista bekas. Menurut dia, jika kebijakan lebih memprioritaskan membeli alutsista bekas, pertahanan Indonesia semakin tertinggal. (Lihat videonya: 5 Orang di Tangerang Tewas Usai Minum Miras Oplosan)
Dia menyoroti pembelian Typhoon yang diproduksi belasan tahun lalu dan di negaranya sudah tidak dipakai malah akan digunakan untuk memperkuat TNI. Jika hal itu terjadi, kekuatan TNI bisa dipertanyakan. "Indonesia kok beli bekas terus. Beli teknologi yang baru supaya indah, kita itu bisa catch up. Jadi kita bicara kita generasi keenam, stealth, big data. Musuhmu itu nanti bukan lawan barang bekas, tapi datang bawa teknologi terbaru," sebutnya. (Bakti)
(ysw)
tulis komentar anda