Kominfo Dampingi Digitalisasi Ekosistem Desa Wisata di Malang
Jum'at, 23 Agustus 2024 - 16:07 WIB
JAKARTA - Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) menggelar pelatihan bagi para pegiat pariwisata di Desa Toyomarto, Kabupaten Malang, Jawa Timur. Pelatihan bertujuan untuk mendukung optimalisasi potensi pariwisata tersebut sekaligus mendukung ekosistem digital di desa wisata.
Pelatihan selama 3 hari dari 20-22 Agustus 2024 diikuti 10 penggiat pariwisata dari 3 desa wisata yang didampingi perwakilan dari Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kabupaten Malang. Tiga desa wisata tersebut adalah Desa Toyomarto, Desa Sumberoto, dan Desa Bangelan.
Para peserta pelatihan mendapat materi mengenai pengembangan produk wisata, penggunaan smartphone untuk foto dan video, hingga manajemen media sosial. Setelah itu, produk wisata milik desa dimasukkan ke beberapa platform OTA (Online Travel Agent). Melalui pelatihan dan workshop langsung, peserta memperoleh keahlian untuk menciptakan produk wisata yang menarik, mengambil foto dan video yang memukau, serta memanfaatkan platform media sosial secara efektif untuk mempromosikan produk wisata mereka.
Pelatihan secara resmi dibuka oleh Ketua Tim Transformasi Digital Pendidikan Kesehatan dan Pariwisata Kominfo Hari Purwadi. Hadir dalam pelatihan tersebut, Sekretaris Desa Toyomarto Anas Fahrudin, Plt Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika Kabupaten Malang Ferry Hari Agung, serta Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kabupaten Malang Purwoto,
"Fokus dari program ini adalah untuk mendorong upaya transformasi digital sektor pariwisata melalui kerja sama antara seluruh pemangku kepentingan terkait serta dengan menggandeng industry player yang terlibat di dalam sektor pariwisata," kata Hari Purwadi dalam keterangannya, Jumat (23/8/2024).
Menurutnya, program ini sebelumnya telah dilaksanakan di Kabupaten Berau dan Kabupaten Sijunjung. Kabupaten Malang selain memiliki Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) dan penyangga Kawasan Strategis Pariwisata Nasional (KSPN) Bromo Tengger Semeru, namun juga memiliki banyak desa wisata yang berbasis masyarakat sehingga menarik untuk dikunjungi.
"Kami berharap dengan apa yang telah dilakukan ini dapat meningkatkan pengetahuan dan keterampilan para pelaku wisata untuk melakukan digitalisasi yang pada akhirnya diharapkan dapat mendorong pertumbuhan potensi nilai ekonomi yang bisa diperoleh dari potensi wisata di ketiga desa wisata tersebut," katanya.
Pembangunan ekosistem desa wisata serta program digitalisasi ini diharapkan dapat memberikan dampak berkelanjutan bagi peserta di ketiga desa wisata tersebut, terutama dalam meningkatkan produktivitas dan perekonomian masyarakat, serta daerah setempat. Kominfo berkomitmen untuk berkontribusi dalam mengatasi kesenjangan digital, mendukung kedaulatan digital dengan melakukan penyelenggaraan ekosistem digital, dan menjalin kerja sama multipihak dengan menyasar berbagai kelompok masyarakat.
Peningkatan kapasitas sumber daya manusia di daerah dan mendatangkan wisatawan domestik serta mancanegara menjadi hal yang dibutuhkan oleh masyarakat penggiat pariwisata. Untuk meningkatkan peranan sumber daya manusia dalam pengembangan pariwisata, telah dilaksanakan sebuah program peningkatan kapasitas.
Pendekatan terarah ini tidak hanya meningkatkan kualitas produk dan layanan pariwisata milik desa, tetapi juga memberdayakan masyarakat lokal untuk berpartisipasi aktif dalam rantai nilai pariwisata, yang mendorong pertumbuhan ekonomi berkelanjutan dan pemberdayaan masyarakat.
Pelatihan selama 3 hari dari 20-22 Agustus 2024 diikuti 10 penggiat pariwisata dari 3 desa wisata yang didampingi perwakilan dari Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kabupaten Malang. Tiga desa wisata tersebut adalah Desa Toyomarto, Desa Sumberoto, dan Desa Bangelan.
Para peserta pelatihan mendapat materi mengenai pengembangan produk wisata, penggunaan smartphone untuk foto dan video, hingga manajemen media sosial. Setelah itu, produk wisata milik desa dimasukkan ke beberapa platform OTA (Online Travel Agent). Melalui pelatihan dan workshop langsung, peserta memperoleh keahlian untuk menciptakan produk wisata yang menarik, mengambil foto dan video yang memukau, serta memanfaatkan platform media sosial secara efektif untuk mempromosikan produk wisata mereka.
Pelatihan secara resmi dibuka oleh Ketua Tim Transformasi Digital Pendidikan Kesehatan dan Pariwisata Kominfo Hari Purwadi. Hadir dalam pelatihan tersebut, Sekretaris Desa Toyomarto Anas Fahrudin, Plt Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika Kabupaten Malang Ferry Hari Agung, serta Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kabupaten Malang Purwoto,
"Fokus dari program ini adalah untuk mendorong upaya transformasi digital sektor pariwisata melalui kerja sama antara seluruh pemangku kepentingan terkait serta dengan menggandeng industry player yang terlibat di dalam sektor pariwisata," kata Hari Purwadi dalam keterangannya, Jumat (23/8/2024).
Menurutnya, program ini sebelumnya telah dilaksanakan di Kabupaten Berau dan Kabupaten Sijunjung. Kabupaten Malang selain memiliki Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) dan penyangga Kawasan Strategis Pariwisata Nasional (KSPN) Bromo Tengger Semeru, namun juga memiliki banyak desa wisata yang berbasis masyarakat sehingga menarik untuk dikunjungi.
"Kami berharap dengan apa yang telah dilakukan ini dapat meningkatkan pengetahuan dan keterampilan para pelaku wisata untuk melakukan digitalisasi yang pada akhirnya diharapkan dapat mendorong pertumbuhan potensi nilai ekonomi yang bisa diperoleh dari potensi wisata di ketiga desa wisata tersebut," katanya.
Pembangunan ekosistem desa wisata serta program digitalisasi ini diharapkan dapat memberikan dampak berkelanjutan bagi peserta di ketiga desa wisata tersebut, terutama dalam meningkatkan produktivitas dan perekonomian masyarakat, serta daerah setempat. Kominfo berkomitmen untuk berkontribusi dalam mengatasi kesenjangan digital, mendukung kedaulatan digital dengan melakukan penyelenggaraan ekosistem digital, dan menjalin kerja sama multipihak dengan menyasar berbagai kelompok masyarakat.
Peningkatan kapasitas sumber daya manusia di daerah dan mendatangkan wisatawan domestik serta mancanegara menjadi hal yang dibutuhkan oleh masyarakat penggiat pariwisata. Untuk meningkatkan peranan sumber daya manusia dalam pengembangan pariwisata, telah dilaksanakan sebuah program peningkatan kapasitas.
Pendekatan terarah ini tidak hanya meningkatkan kualitas produk dan layanan pariwisata milik desa, tetapi juga memberdayakan masyarakat lokal untuk berpartisipasi aktif dalam rantai nilai pariwisata, yang mendorong pertumbuhan ekonomi berkelanjutan dan pemberdayaan masyarakat.
(abd)
Lihat Juga :
tulis komentar anda