8 Fakta Kepala BPIP Yudian Wahyudi, Pernah Larang Mahasiswi UIN Sunan Kalijaga Bercadar

Kamis, 15 Agustus 2024 - 20:06 WIB

5. Menulis Berbagai Artikel Ilmiah hingga Menerjemahkan Buku

Yudian Wahyudi ternyata sering menulis berbagai artikel ilmiah yang bertemakan Islam kontemporer. Di antaranya Aliran dan Teori Filsafat Islam (1995), Hassan Hanafion Salafism and Secularism (2006), dan Berfilsafat Hukum Islam dari Harvard ke Sunan Kalijaga (2014). Tak hanya menulis artikel ilmiah, Yudian juga sering menjadi penerjemah. Ia telah menerjemahkan 40 buku bahasa Arab, 13 bahasa Inggris, dan dua buku berbahasa Prancis ke bahasa Indonesia.

6. Menguasai Empat Bahasa

Seperti yang sudah dibahas sebelumnya, Yudian Wahyudi memang memiliki kemampuan dalam menguasai 4 bahasa, yaitu Bahasa Indonesia, Bahasa Inggris, Bahasa Arab, hingga Bahasa Prancis.

7. Mendirikan Sekolah

Selain fasih berbahasa asing dan memiliki tingkat pendidikan yang tinggi, Yudian Wahyudi tidak hanya berhenti di situ. Pada 2016 lalu, ia juga telah mendirikan sebuah sekolah dari tingkat SD, SMP, hingga SMA dengan nama Sunan Averroes Islamic Boarding School.

8. Kontroversi

Semasa menjabat Rektor UIN Sunan Kalijaga, Yudian pernah membuat kebijakan melarang penggunaan cadar bagi mahasiswi kampusnya. Ia mengeluarkan surat keputusan B-1031/Un.02/R/AK.00.3/02/2018 perihal pembinaan mahasiswi bercadar tertanggal 20 Februari 2018.

Kebijakan Yudian menuai protes dari berbagai pihak, meski ada juga yang mendukung. Ia beralasan pelarangan itu demi menjaga ideologi mahasiswa dan mahasiswi UIN Kalijaga serta memudahkan kampus dalam kegiatan belajar mengajar.

Yudian menjelaskan, ketika ujian, jika ada mahasiswi yang menggunakan cadar, maka dosen yang menjaga ruangan tidak bisa memeriksa apakah yang sedang ujian tersebut benar mahasiswi yang bersangkutan atau sedang digantikan oleh orang lain. Oleh karena itu, ia melarang adanya mahasiswi yang menggunakan cadar di wilayah kampus. Namun, belum sebulan surat tersebut berlaku, pihak kampus mencabut kebijakan larangan cadar ini pada 10 Maret 2018.

Pernyataan kontroversi Yudian Wahyudi lainnya adalah soal 'agama musuh besar Pancasila'. Atas pernyataannya itu, saat rapat kerja dengan Komisi II DPR pada Februari 2020, Yudian dikritik besar-besaran. Ia mendapat hujan kritik dari setidaknya 15 orang anggota dewan dari berbagai fraksi yang menyatakan kecewa dengan pernyataan 'agama musuh Pancasila' itu.

Saat itu, ia menjelaskan Pancasila adalah sebuah konsensus bangsa Indonesia yang harus disyukuri. Namun, dalam pengamalan beragama Islam, faktanya tidak semua bisa menerima Pancasila sebagai konsensus, sehingga Pancasila harus bisa dijelaskan dengan filsafat hukum Islam atau ushul fiqh.

Selain itu, di saat yang bersamaan, Rektor UIN Sunan Kalijaga ini juga mengklarifikasi pernyataan kontroversial lainnya, yakni soal 'konstitusi di atas kitab suci'. Dia berdalih bahwa itu maksudnya adalah konstitusi akan menaungi warga negara yang sedang menjalankan amanat kitab suci.

Itulah 8 fakta tentang Yudian Wahyudi.
Halaman :
tulis komentar anda
Follow
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More