Ancaman Corona Belum Berakhir, Jokowi Ingatkan tentang Manajemen Krisis
Selasa, 25 Agustus 2020 - 15:35 WIB
JAKARTA - Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengingatkan, ancaman virus Corona (Covid-19) belum berakhir. Dia memperingatkan agar dalam membuka sebuah wilayah untuk kegiatan sosial ekonomi harus dipersiapkan secara matang.
(Baca juga: Kasus Baru di UEA, Total 1.356 WNI Terkonfirmasi Covid-19)
"Saya harapkan manajemen krisis betul-betul dilakukan di setiap unit manajemen," kata Jokowi saat melakukan kunjungan kerja di Banda Aceh, Selasa (25/8/2020).
Dia mengatakan, dalam membuka sebuah wilayah agar melakukan prakondisi. Sehingga tidak langsung dibuka. (Baca juga: Dapat Komitmen 290 Juta Vaksin, Jokowi Harap Diproduksi di Dalam Negeri)
"Kalau mau membuka sebuah wilayah tolong ada, tolong yang pertama prakondisi. Ini dilakukan terlebih dahulu prakondisi. Jangan langsung tahu-tahu dibuka. Entah mau membuka tempat wisata atau mau membuka di sebuah sektor tertentu," tuturnya.
Setelah itu harus menentukan waktu yang tepat. Di mana penentuan waktu pembukaan harus berdasarkan kalkulasi.
"Yang kedua setelah prakondisi, yang kedua timingnya. Cari timing yang pas, yang tepat betul. Jangan tahu-tahu besok pagi dibuka misalnya. Ada timingnya, ada kalkulasinya," ungkapnya.
Jokowi juga meminta harus ada sektor prioritas yang dibuka lebih dulu. Menurutnya yang memiliki risiko paling rendah bisa diutamakan.
"Yang memiliki risiko paling tinggi buka nanti yang paling akhir atau tidak dibuka terlebih dahulu. Kalau ini secara ketat kita kerjakan insyaallah yang namanya angka kasus di Provinsi Aceh ini akan terus diperkecil, diperkecil, dan kemudian bisa hilang dari provinsi Nangroe Aceh Darussalam," pungkasnya.
(Baca juga: Kasus Baru di UEA, Total 1.356 WNI Terkonfirmasi Covid-19)
"Saya harapkan manajemen krisis betul-betul dilakukan di setiap unit manajemen," kata Jokowi saat melakukan kunjungan kerja di Banda Aceh, Selasa (25/8/2020).
Dia mengatakan, dalam membuka sebuah wilayah agar melakukan prakondisi. Sehingga tidak langsung dibuka. (Baca juga: Dapat Komitmen 290 Juta Vaksin, Jokowi Harap Diproduksi di Dalam Negeri)
"Kalau mau membuka sebuah wilayah tolong ada, tolong yang pertama prakondisi. Ini dilakukan terlebih dahulu prakondisi. Jangan langsung tahu-tahu dibuka. Entah mau membuka tempat wisata atau mau membuka di sebuah sektor tertentu," tuturnya.
Setelah itu harus menentukan waktu yang tepat. Di mana penentuan waktu pembukaan harus berdasarkan kalkulasi.
"Yang kedua setelah prakondisi, yang kedua timingnya. Cari timing yang pas, yang tepat betul. Jangan tahu-tahu besok pagi dibuka misalnya. Ada timingnya, ada kalkulasinya," ungkapnya.
Jokowi juga meminta harus ada sektor prioritas yang dibuka lebih dulu. Menurutnya yang memiliki risiko paling rendah bisa diutamakan.
"Yang memiliki risiko paling tinggi buka nanti yang paling akhir atau tidak dibuka terlebih dahulu. Kalau ini secara ketat kita kerjakan insyaallah yang namanya angka kasus di Provinsi Aceh ini akan terus diperkecil, diperkecil, dan kemudian bisa hilang dari provinsi Nangroe Aceh Darussalam," pungkasnya.
(maf)
tulis komentar anda