Dinamika Hubungan AS-China dalam Konteks Pemilu AS dan Kebijakan LN

Kamis, 08 Agustus 2024 - 15:01 WIB
Harryanto Aryodiguno, Ph.D, Dosen Hubungan Internasional, President University. Foto/Dok. SINDOnews
Harryanto Aryodiguno, Ph.D

Dosen Hubungan Internasional President University

HUBUNGAN antara Amerika Serikat dan China berada pada titik yang paling tegang sejak awal 1960-an, dengan ketegangan yang diprediksi akan semakin meningkat kecuali kedua negara mengambil langkah-langkah konkret yang saat ini belum terlihat. Ketegangan ini telah berkembang selama bertahun-tahun dan memiliki berbagai penyebab yang kompleks, mulai dari dinamika politik domestik hingga kebijakan luar negeri yang saling bertentangan.



Pemilu presiden AS yang semakin mendekat menambah dimensi baru dalam ketegangan ini. Di satu sisi, perkembangan dalam pemilu AS menjadi perhatian utama bagi Beijing, yang memandang hasil pemilu sebagai faktor krusial yang akan membentuk kebijakan Washington terhadap China.

Di sisi lain, kebijakan luar negeri AS terhadap China, yang semakin keras dalam beberapa tahun terakhir, menjadi isu penting dalam kampanye politik domestik AS, mencerminkan konsensus bipartisan bahwa China adalah tantangan strategis utama bagi kepentingan Amerika. Kebijakan China dalam Menghadapi Pemilu AS China mengamati dengan seksama dinamika politik di Washington, terutama dalam konteks pemilu presiden AS.

Sejak naiknya Xi Jinping sebagai pemimpin pada tahun 2012 dan Donald Trump pada 2017, hubungan bilateral kedua negara semakin memburuk dengan cepat. Trump memulai dengan kebijakan yang agresif, mengidentifikasi China sebagai ”kekuatan revisionis” dan pesaing strategis, yang dianggap sebagai ancaman terhadap cara hidup Amerika.

Pendekatan ini memperlihatkan pergeseran dari era sebelumnya yang lebih kooperatif, di mana AS dan China terlibat dalam ”keterlibatan konstruktif” yang didasarkan pada keuntungan strategis, ekonomi, dan budaya bersama. Namun, meskipun ada perubahan administrasi di Washington dengan terpilihnya Joe Biden, kebijakan AS terhadap China tidak mengalami perubahan mendasar. Bahkan, dalam beberapa aspek, kebijakan ini menjadi lebih keras.

Bagi Beijing, perkembangan ini menunjukkan bahwa siapa pun yang menang dalam pemilu AS mendatang, Washington cenderung melanjutkan sikap konfrontatif terhadap China. Sebagai respons, China memperkuat kebijakan dalam negeri yang menekankan pada kontrol sosial yang ketat dan meningkatkan ketahanan terhadap pengaruh eksternal, yang mencerminkan kekhawatiran terhadap upaya AS untuk memengaruhi stabilitas domestik di China.

Pengaruh Kebijakan AS terhadap China
Halaman :
tulis komentar anda
Follow
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More