Irjen Pol (Purn) Hamidin Aji Amin, Praktisi Terorisme yang Hobi Menulis dan Melukis

Kamis, 08 Agustus 2024 - 10:08 WIB
Perwakilan RI di Seoul, Korea Selatan tahun 2018.

“Cita-cita saya itu sebenarnya ingin jadi diplomat, bukan polisi. Waktu kecil saya terinspirasi Menlu Adam Malik yang dulu sering tampil di televisi. Waktu itu saya berpikir hebat sekali bapak ini, bisa bicara di forum-forum internasional, bisa ke luar negeri. Tapi walau tidak jadi diplomat, saya tetap bisa ke luar negeri, keliling ke banyak negara. Ini semua berkat jadi polisi. Dan ini sudah jalan Tuhan, tinggal kita bersyukur dan menjalaninya dengan baik,” ujar Hamidin.

Hamidin menceritakan, semasa aktif menjadi anggota polisi, hampir semua tugas dan tanggung jawabnya dilaksanakan pada tataran operasional. Lulusan Akpol 1987 ini lebih banyak berpengalaman dalam bidang Brigade Mobil (Brimob). Dari jabatan Kasat Brimob Polda Sulawesi Utara pada 2000 hingga Direktur Pencegahan BNPT pada 2015, dan Deputi III Bidang Kerja Sama Internasional BNPT pada 2017 ia laksanakan. Terakhir, sebelum menjabat Kapolda NTT pada 2 September 2019, Hamidin selama delapan bulan menjabat Kapolda Sulawesi Selatan (Sulsel).

Selama memegang jabatan-jabatan tersebut, banyak prestasi dan kasus besar yang ditangani. Mulai dari menjadi Kapolsek pertama untuk pos perbatasan di Entikong Kalimantan Barat saat ketegangan antara Indonesia dan Malaysia, memimpin operasi Poso saat menjabat Kasubden Penindak Densus 88, menangani kasus Antasari Azhar saat menjabat Kapolres Metro Tangerang, dan juga menangani demonstrasi Kerbau SiBuYa saat bertugas sebagai Kapolres Metro Jakarta Pusat di masa Presiden SBY.

Buku Wajah Baru Terorisme

Kembali ke soal penanganan terorisme, Hamidin mengatakan, penyebaran radikalisme dan terorisme dari waktu ke waktu mengalami perubahan, baik sejak zaman pasca kemerdekaan hingga zaman bom bali dan sampai zaman sekarang ini. Karenanya ia berharap media tidak melakukan glorifikasi dan produkasi terhadap isu radikalisme dan terorisme yang mengancam keutuhan bangsa.



Hamidin Aji Amin (kanan) menandatangi buku “Wajah Baru Terorisme”

yang diberikannya kepada seorang temannya.

"Bicara radikalisme dan terorisme hari ini, tidak hanya menimpa kelompok tertentu yang basically sudah radikal, tetapi ancaman ini bisa datang juga di tengah tengah keluarga dan kelompok," ujar pria kelahiran 17 Oktober 1962 ini.
Halaman :
tulis komentar anda
Follow
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More