Lukman Edy Jadi Sorotan di Tengah Konflik PKB-PBNU, Pernah Gantikan Gus Ipul Jadi Menteri Era SBY

Selasa, 06 Agustus 2024 - 18:26 WIB
Mantan Sekjen PKB Lukman Edy. Foto/Widya Michella
JAKARTA - Profil Muhammad Lukman Edy yang jadi sorotan di tengah memanasnya hubungan Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) dengan Pengurus Besar Nahdlatul Ulama ( PBNU ) diulas di artikel ini. Lukman Edy pernah menjadi menteri pada era Susilo Bambang Yudhoyono (SBY).

Sosok Lukman Edy kini menjadi sorotan. Dia dilaporkan ke polisi oleh sejumlah pihak karena dinilai telah menyebarkan fitnah kepada kader dan pimpinan PKB Muhaimin Iskandar.

Salah satu laporan terhadap Lukman Edy teregister STTL/262/VIII/2024/BARESKRIM tertanggal 5 Agustus 2024. "Kami dari DPP PKB bersama tim kuasa hukum yang diberikan mandat untuk melaporkan Saudara Lukman Edy yang sudah menyebarkan suatu berita yang dikonsumsi oleh publik yang itu membahayakan satu ujaran kebencian atau itu adalah pencemaran nama baik,” kata Ketua DPP PKB Bidang Hukum dan Perundungan, Cucun Syamsurijal di Bareskrim Polri, Senin (5/8/2024).



Cucun menjelaskan, ada beberapa pernyataan Lukman Edy yang dinilai menyesatkan. Salah satunya adalah terkait Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar disebut tidak transparan soal keuangan fraksi, pilkada, dan pemilu.



"Tidak ada kewenangan untuk menuduh itu. Dia juga enggak tahu kondisi PKB yang sebenarnya karena bukan lagi warga PKB. Kalau bertanya terkait hak-hak integriti kami di partai politik, Saudara Lukman ini bukan siapa-siapa. Dia tidak ada kapasitasnya berbicara tentang PKB maupun pimpinan PKB,” ujarnya.

Menanggapi sejumlah laporan tersebut, Lukman Edy mengaku siap menghadapi panggilan dari pihak kepolisian. Namun, dia mengaku aneh sebab ini persoalan internal.

"Kita siap menghadapi. Agak aneh aja, persoalan internal bawa-bawa polisi. Cak Imin ini antikritik, enggak layak orang yang antikritik memimpin partai politik," kata Lukman Edy seusai Diskusi Publik Forjukafi: Haji Antara Transformasi dan Politisasi di Hotel Oasis Amir, Jakarta, Selasa (6/8/2024).

Halaman :
tulis komentar anda
Follow
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More