Kemhan Terapkan Strategi Perang Semesta Tangani Wabah Corona
Jum'at, 01 Mei 2020 - 20:03 WIB
JAKARTA - Kementerian Pertahanan (Kemhan) menerapkan perang semesta dalam penanganan wabah Covid-19 atau virus Corona. Polanya adalah dengan melibatkan seluruh elemen masyarakat.
Juru Bicara (Jubir) Menhan, Dahnil Anzar Simanjuntak mengatakan, wabah Covid-19 ini ditempatkan sebagai ancaman nonmiliter. Yang masuk ancaman nonmiliter, antara lain, ideologi, kesehatan, dan wabah.
"Masyarakat ada di garda terdepan. Harus disiplin menerapkan phsycal distancing, cuci tangan, dan sebagainya, maka jumlah penderita pasti berkurang. Benteng pertahanan kita adalah rumah sakit, para dokter, dan tenaga kesehatan," kata Dahnil dalam diskusi virtual bertema Tantangan Pertahanan di Tengah Pandemi Covid-19, Jumat (1/5/2020).
Mantan Ketua Pemuda Muhammadiyah itu menegaskan, penting sekali masyarakat memahami terlibat dalam perang semesta agar tidak roboh. Kalau masyarakat banyak tertular, benteng pertahanan akan roboh karena keterbatasan dokter, tenaga kesehatan, dan relawan.
(Baca juga: Kolaborasi AU Se-Asia Pasifik Tangani Pandemi Covid-19)
Kemhan katanya, telah melakukan beberapa langkah untuk memperkuat penanganan wabah corona, misalnya, pengadaan alat pelindung diri (APD), memfungsikan rumah sakit militer untuk rujukan pasien Covid-19, dan memperbantukan anggota TNI di rumah sakit-rumah sakit, serta mengawal ketertiban umum.
Dahnil mengungkapkan, anggaran Kemhan dipotong sekitar Rp6 triliun untuk penanganan Covid-19. "Pertahanan kita base on threat, anggaran by prioritas jadi banyak yang dialihkan. Untuk belanja yang tidak bisa digeser, tetap dialokasikan seperti biasa," pungkasnya.
Juru Bicara (Jubir) Menhan, Dahnil Anzar Simanjuntak mengatakan, wabah Covid-19 ini ditempatkan sebagai ancaman nonmiliter. Yang masuk ancaman nonmiliter, antara lain, ideologi, kesehatan, dan wabah.
"Masyarakat ada di garda terdepan. Harus disiplin menerapkan phsycal distancing, cuci tangan, dan sebagainya, maka jumlah penderita pasti berkurang. Benteng pertahanan kita adalah rumah sakit, para dokter, dan tenaga kesehatan," kata Dahnil dalam diskusi virtual bertema Tantangan Pertahanan di Tengah Pandemi Covid-19, Jumat (1/5/2020).
Mantan Ketua Pemuda Muhammadiyah itu menegaskan, penting sekali masyarakat memahami terlibat dalam perang semesta agar tidak roboh. Kalau masyarakat banyak tertular, benteng pertahanan akan roboh karena keterbatasan dokter, tenaga kesehatan, dan relawan.
(Baca juga: Kolaborasi AU Se-Asia Pasifik Tangani Pandemi Covid-19)
Kemhan katanya, telah melakukan beberapa langkah untuk memperkuat penanganan wabah corona, misalnya, pengadaan alat pelindung diri (APD), memfungsikan rumah sakit militer untuk rujukan pasien Covid-19, dan memperbantukan anggota TNI di rumah sakit-rumah sakit, serta mengawal ketertiban umum.
Dahnil mengungkapkan, anggaran Kemhan dipotong sekitar Rp6 triliun untuk penanganan Covid-19. "Pertahanan kita base on threat, anggaran by prioritas jadi banyak yang dialihkan. Untuk belanja yang tidak bisa digeser, tetap dialokasikan seperti biasa," pungkasnya.
(maf)
tulis komentar anda