Waka BRIN Tampilkan Kemajuan Kerja Sama Riset Ilmiah, Teknologi dengan Perancis
Kamis, 04 Juli 2024 - 19:35 WIB
JAKARTA - Wakil Kepala Badan Riset dan Inovasi Nasional (Waka BRIN) Prof. Amarulla Octavian memimpin delegasi BRIN dalam Joint Working Group (JWG) antara Pemerintah Indonesia dan Perancis. Kegiatan yang digelar di Universitas Negeri Surabaya (Unesa) tersebut berlangsung pada 2-4 Juli 2024.
Kerja sama riset ilmiah, teknologi, dan inovasi antara kedua negara telah berlangsung sejak 1979. Kemudian dilanjutkan dengan penandatanganan MoU Bidang Pendidikan Tinggi pada 2011. JWG sendiri diselenggarakan setiap dua tahun sekali secara bergantian antarkota-kota di kedua negara. Kali ini, kegiatan bertempat di Surabaya.
Kegiatan JWG ke-13 yang mengambil tema “Fostering Indonesia-French Higher Education, Research, and Innovation Partnerships for An Advanced and Sustainable Future” ini diikuti oleh 300 orang lebih.
Dalam sambutannya, Prof. Amarulla Octavian memberikan apresiasi tinggi atas berbagai kemajuan kerja sama riset dan inovasi bersama berbagai lembaga riset dan perguruan tinggi Perancis. Beberapa hasil riset akan dikembangkan ke tingkatan yang lebih tinggi lagi berfokus pada blue economy, green economy, digital technology, space technology, health and medical device, prehistoric archeological serta disability and inclucivity.
”Riset dan inovasi BRIN yang ditampilkan dalam eksibisi lebih menonjolkan beberapa teknologi kapal guna meningkatkan blue economy, salah satunya rancangan Multipurposes Decommissioning and Salvage Vessel (MDSV),” ujarnya, Kamis (4/7/2024)
Dalam kegiatan ini, delegasi Indonesia terdiri dari Kemendikbud Ristek, Kementerian Luar Negeri (Kemlu), dan BRIN, bersama para pejabat dari 43 universitas, 5 institut, dan 25 politeknik. Sedangkan delegasi resmi Perancis terdiri dari Ministry of Higher Education and Research, Ministry for Europe and Foreign Affairs, French Ambassador to Indonesia, Honorary Consul, pejabat dari 14 lembaga riset, 11 universitas, 3 institut, 4 sekolah tinggi teknologi, dan 1 akademi.
Agenda resmi dimulai dengan Opening Ceremony, dan dilanjutkan dengan Plenary Session dan Parallel Session, dengan puncak acara High Level Meeting, sebelum diakhiri dengan Closing Ceremony.
Pada kesempatan ini terdapat eksibisi dari seluruh peserta untuk menampilkan berbagai capaian hasil kerja sama RI dan Perancis. Tersedia 70 booth dari delegasi kedua negara yang banyak menunjukkan keuntungan kerja sama kedua negara, mulai dari hasil-hasil riset, program unggulan pendidikan tinggi, program unggulan pendidikan vokasi, dan berbagai kreativitas dan inovasi teknologi.
Kerja sama riset ilmiah, teknologi, dan inovasi antara kedua negara telah berlangsung sejak 1979. Kemudian dilanjutkan dengan penandatanganan MoU Bidang Pendidikan Tinggi pada 2011. JWG sendiri diselenggarakan setiap dua tahun sekali secara bergantian antarkota-kota di kedua negara. Kali ini, kegiatan bertempat di Surabaya.
Kegiatan JWG ke-13 yang mengambil tema “Fostering Indonesia-French Higher Education, Research, and Innovation Partnerships for An Advanced and Sustainable Future” ini diikuti oleh 300 orang lebih.
Dalam sambutannya, Prof. Amarulla Octavian memberikan apresiasi tinggi atas berbagai kemajuan kerja sama riset dan inovasi bersama berbagai lembaga riset dan perguruan tinggi Perancis. Beberapa hasil riset akan dikembangkan ke tingkatan yang lebih tinggi lagi berfokus pada blue economy, green economy, digital technology, space technology, health and medical device, prehistoric archeological serta disability and inclucivity.
”Riset dan inovasi BRIN yang ditampilkan dalam eksibisi lebih menonjolkan beberapa teknologi kapal guna meningkatkan blue economy, salah satunya rancangan Multipurposes Decommissioning and Salvage Vessel (MDSV),” ujarnya, Kamis (4/7/2024)
Dalam kegiatan ini, delegasi Indonesia terdiri dari Kemendikbud Ristek, Kementerian Luar Negeri (Kemlu), dan BRIN, bersama para pejabat dari 43 universitas, 5 institut, dan 25 politeknik. Sedangkan delegasi resmi Perancis terdiri dari Ministry of Higher Education and Research, Ministry for Europe and Foreign Affairs, French Ambassador to Indonesia, Honorary Consul, pejabat dari 14 lembaga riset, 11 universitas, 3 institut, 4 sekolah tinggi teknologi, dan 1 akademi.
Agenda resmi dimulai dengan Opening Ceremony, dan dilanjutkan dengan Plenary Session dan Parallel Session, dengan puncak acara High Level Meeting, sebelum diakhiri dengan Closing Ceremony.
Pada kesempatan ini terdapat eksibisi dari seluruh peserta untuk menampilkan berbagai capaian hasil kerja sama RI dan Perancis. Tersedia 70 booth dari delegasi kedua negara yang banyak menunjukkan keuntungan kerja sama kedua negara, mulai dari hasil-hasil riset, program unggulan pendidikan tinggi, program unggulan pendidikan vokasi, dan berbagai kreativitas dan inovasi teknologi.
(cip)
tulis komentar anda