Rapat Pleno Terbuka Majelis Wali Amanat, 3 Carek Paparkan Visi Misi
Rabu, 03 Juli 2024 - 11:26 WIB
JAKARTA - Tiga Calon Rektor (Carek) Universitas Padjadjaran (Unpad) Periode 2024-2029 beradu gagasan dalam Rapat Pleno Terbuka Majelis Wali Amanat. Dalam kegiatan ini dilakukan paparan dan tanya jawab 3 Calon Rektor (Carek) dengan Warga Unpad - Dosen, Tenaga Kependidikan, Mahasiswa dan Alumni di Graha Sanusi Hardjadinata Unpad Bandung, Selasa, 2 Juli 2024.
Para Carek itu adalah Prof Popy Rufaidah, guru besar Fakultas Ekonomi dan Bisnis yang kini menjabat sebagai Ketua Pusat Unggulan Unpad BUMN Center of Excellence.
Pesaingnya adalah Prof Arief S Kartasasmita, yang kini menjabat Wakil Rektor Bidang Akademik dan Kemahasiswaan Unpad. Kemudian Prof Setiawan, guru besar Fakultas Kedokteran yang saat ini menjabat sebagai Dekan Sekolah Pascasarjana Unpad.
Dalam paparannya, Prof Popy yang pernah menjabat sebagai Atase Pendidikan dan Kebudayaan KBRI Washington DC menyatakan visi nya adalah ā€¯Keberlanjutan Unpad sebagai universitas kelas dunia yang bermanfaat, adaptif dan inovatifā€¯.
"Visi tersebut dapat dicapai melalui penguatan otonomi kampus, tata kelola 4.0, dan internasionalisasi melalui jejaring yang sudah terbentuk. Antara lain melalui Kedutaan-kedutaan Besar RI di luar negeri, Kedutaan Besar negara-negara sahabat yang sudah ada di dalam negeri, jaringan Diaspora Internasional, dan jaringan alumni," ujar Prof Popy, Guru Besar pertama Indonesia penerima penghargaan Star of Excellence Award dari America-Eurasia Center, Washington, DC.
"Otonomi kampus atau universitas melalui pilar kegiatan akademik dan non-akademik untuk membangun kampus yang lebih terkelola dengan baik melalui dukungan Kemdikbudristek, Pemerintah Provinsi Jabar, Majelis Wali Amanat, Senat Akademik, Dewan Profesor dan sivitas akademika," imbuh Prof Poppy yang juga peraih penghargaan dari Kemdikbudristek Dikti sebagai Atase pendidikan dan Kebudayaan (Atdikbud) dengan dukungan kerja sama perguruan tinggi terbaik (2021).
Prof Poppy mengungkapkan, dirinya akan melakukan optimalisasi peran stakeholder berbasis Pentahelix (Akademisi, Bisnis, Governemnt, Komunitas dan Media), untuk memperkuat capaian kinerja akademik ranking 300 QS WUR.
"Penguatan kinerja kebermanfaatan Unpad dalam Pembangunan melalui optimalisasi Program "Kampus Merdeka" berbasis keunggulan Unpad di Tingkat local, nasional, regional dan internasional untuk penguatan slogan baru Unpad, Leading Nationally & Globally, Unpad Hebat," ucapnya sebagaimana dikutip dari Channel YouTube Unpad Rabu (3/7/2024).
Kemudian, Carek lainnya Prof Arief menuturkan otonomi akademik selalu berbicara mengenai pendapatan, tetapi sebagai insan akademik yang terpenting adalah otonomi dimaknai bagaimana universitas memberikan ruang kepada para dosen dan mahasiswa untuk bisa mengembangkan keilmuannya.
"Sehingga dalam mengembangkan keilmuan tersebut, akan tercipta suatu produk akademik yang dapat mensejahterakan bangsa dan pada akhirnya akan mengangkat reputasi universitas di mata nasional dan dunia. Pada akhirnya akan memberikan kemaslahatan yang baik untuk intenal maupun eksternal," ungkapnya.
Sementara itu, Prof Setiawan dalam kesempatan yang sama jika terpilih menjadi rektor Unpad, dirinya berjanji akan memperkuat unsur akademik dan memberikan dampak nyata terhadap pendapatan Unpad dengan mengembangkan prodi-prodi yang ungggul.
"Prodi itu menjadi unit kerja utama kita, yang bisa kita lakukan Kerjasama internasional dengan program double degree dan lain-lain, sehingga kita mendapatkan rekognisi akademik yang kuat," paparnya.
Lihat Juga: Visi Misi Ganjar, Singgung Adab sampai Peribahasa Jawa Aja Adigang, Adigung, dan Adiguna
Para Carek itu adalah Prof Popy Rufaidah, guru besar Fakultas Ekonomi dan Bisnis yang kini menjabat sebagai Ketua Pusat Unggulan Unpad BUMN Center of Excellence.
Pesaingnya adalah Prof Arief S Kartasasmita, yang kini menjabat Wakil Rektor Bidang Akademik dan Kemahasiswaan Unpad. Kemudian Prof Setiawan, guru besar Fakultas Kedokteran yang saat ini menjabat sebagai Dekan Sekolah Pascasarjana Unpad.
Dalam paparannya, Prof Popy yang pernah menjabat sebagai Atase Pendidikan dan Kebudayaan KBRI Washington DC menyatakan visi nya adalah ā€¯Keberlanjutan Unpad sebagai universitas kelas dunia yang bermanfaat, adaptif dan inovatifā€¯.
"Visi tersebut dapat dicapai melalui penguatan otonomi kampus, tata kelola 4.0, dan internasionalisasi melalui jejaring yang sudah terbentuk. Antara lain melalui Kedutaan-kedutaan Besar RI di luar negeri, Kedutaan Besar negara-negara sahabat yang sudah ada di dalam negeri, jaringan Diaspora Internasional, dan jaringan alumni," ujar Prof Popy, Guru Besar pertama Indonesia penerima penghargaan Star of Excellence Award dari America-Eurasia Center, Washington, DC.
"Otonomi kampus atau universitas melalui pilar kegiatan akademik dan non-akademik untuk membangun kampus yang lebih terkelola dengan baik melalui dukungan Kemdikbudristek, Pemerintah Provinsi Jabar, Majelis Wali Amanat, Senat Akademik, Dewan Profesor dan sivitas akademika," imbuh Prof Poppy yang juga peraih penghargaan dari Kemdikbudristek Dikti sebagai Atase pendidikan dan Kebudayaan (Atdikbud) dengan dukungan kerja sama perguruan tinggi terbaik (2021).
Prof Poppy mengungkapkan, dirinya akan melakukan optimalisasi peran stakeholder berbasis Pentahelix (Akademisi, Bisnis, Governemnt, Komunitas dan Media), untuk memperkuat capaian kinerja akademik ranking 300 QS WUR.
"Penguatan kinerja kebermanfaatan Unpad dalam Pembangunan melalui optimalisasi Program "Kampus Merdeka" berbasis keunggulan Unpad di Tingkat local, nasional, regional dan internasional untuk penguatan slogan baru Unpad, Leading Nationally & Globally, Unpad Hebat," ucapnya sebagaimana dikutip dari Channel YouTube Unpad Rabu (3/7/2024).
Kemudian, Carek lainnya Prof Arief menuturkan otonomi akademik selalu berbicara mengenai pendapatan, tetapi sebagai insan akademik yang terpenting adalah otonomi dimaknai bagaimana universitas memberikan ruang kepada para dosen dan mahasiswa untuk bisa mengembangkan keilmuannya.
"Sehingga dalam mengembangkan keilmuan tersebut, akan tercipta suatu produk akademik yang dapat mensejahterakan bangsa dan pada akhirnya akan mengangkat reputasi universitas di mata nasional dan dunia. Pada akhirnya akan memberikan kemaslahatan yang baik untuk intenal maupun eksternal," ungkapnya.
Sementara itu, Prof Setiawan dalam kesempatan yang sama jika terpilih menjadi rektor Unpad, dirinya berjanji akan memperkuat unsur akademik dan memberikan dampak nyata terhadap pendapatan Unpad dengan mengembangkan prodi-prodi yang ungggul.
"Prodi itu menjadi unit kerja utama kita, yang bisa kita lakukan Kerjasama internasional dengan program double degree dan lain-lain, sehingga kita mendapatkan rekognisi akademik yang kuat," paparnya.
Lihat Juga: Visi Misi Ganjar, Singgung Adab sampai Peribahasa Jawa Aja Adigang, Adigung, dan Adiguna
(maf)
tulis komentar anda