Spirit Bermain, Tragedi dan Kematian Jenaka
Minggu, 30 Juni 2024 - 09:14 WIB
Sementara itu, satu saat, masih dalam skedul pamerannya di Provoke Jakarta!, Syakieb menyatakan bahwa karya seni niscaya berelasi dengan industri, apresian hadir di pameran kemudian tersentuh oleh ide dan gagasan seniman. “Saya membebaskan pengalaman-pengalaman internal mereka menafsirkan karya. Jika seterusnya ingin memiliki dan membawa pulang karya adalah sebentuk kebenaran personal yang diyakini oleh kolektor” katanya.
Tak hendak menyandingkan pada para seniman dunia yang melegenda itu dengan Syakieb, tapi jangan-jangan pernyataanya dalam wawancara, sebentuk kritik visualnya di patung-patung gemoy-nya, lukisan dan intalasinya yang secara parodikal dengan imbuhan kejenakaan tentang kematian adalah meminjam kredo dari tokoh-tokoh sejarah pop art dunia? Anda para apresian dan kolektor seni yang lebih tahu kelak.
Tak hendak menyandingkan pada para seniman dunia yang melegenda itu dengan Syakieb, tapi jangan-jangan pernyataanya dalam wawancara, sebentuk kritik visualnya di patung-patung gemoy-nya, lukisan dan intalasinya yang secara parodikal dengan imbuhan kejenakaan tentang kematian adalah meminjam kredo dari tokoh-tokoh sejarah pop art dunia? Anda para apresian dan kolektor seni yang lebih tahu kelak.
(hdr)
tulis komentar anda