Istiqlal Kian Memancar
Jum'at, 21 Agustus 2020 - 06:24 WIB
Menteri PUPR Basuki Hadimuljono menyatakan, Masjid Istiqlal sudah siap digunakan. Bahkan belum lama ini juga sudah dicek oleh Presiden Joko Widodo. Namun kapan akan resmi dibuka, dia juga belum bisa memastikan. “Renovasi ini besar-besaran untuk pertama kali sejak dibangun 42 tahun lalu. Insyaallah sudah sesuai dengan harapan masyarakat,” kata Basuki.
Terowongan Silaturahmi
Dari data Kementerian PUPR, lingkup pekerjaan renovasi Masjid Istiqlal meliputi penataan kawasan, pekerjaan struktur, arsitektur, mechanical electrical plumbing (MEP), interior, dan signage. Penataan kawasan meliputi perapian zonasi kawasan, perbaikan gerbang, penambahan plaza-plaza sebagai ruang publik, perbaikan tepi atau tanggul sungai, penambahan gedung parkir basement, perbaikan kantin, dan penambahan area PKL.
Pekerjaan arsitektur mencakup pekerjaan fasad, lantai, dinding, kusen, jendela, pintu, ruang wudu, toilet, dan kamar mandi. Adapun interior di antaranya adalah ruang salat utama, area VIP, dan perkantoran pengurus masjid. Bagian luar dipercantik dengan terakota dan ditambah dengan tanaman Lee Kuan Yeuw sehingga lingkungan pelataran masjid terlihat lebih asri. (Lihat videonya: Jejak Tradisi Malam 1 Suro dan Suronan di Pesantren)
“Kalau mengacu pada dokumen kontrak, pekerjaan, dan tugas yang harus dilaksanakan oleh kontraktor sudah seluruhnya dipenuhi. Pengerjaannya sesuai dengan kaidah-kaidah cagar budaya,” kata Kepala Biro Komunikasi Publik Kementerian PUPR Endra S Atmawidjaja.
Pengerjaan selanjutnya yang akan dilakukan Kementerian PUPR adalah terowongan bawah tanah yang menghubungkan Masjid Istiqlal dan Gereja Katedral. Bangunan ini dinamakan Terowongan Silaturahmi. Pengerjaan ini diyakini tidak akan mengganggu fungsi dan kegiatan ibadah di Masjid Istiqlal selama berlangsung. Begitu juga di Katedral, tidak akan mengganggu fungsi dan kegiatan di gereja. Pengerjaannya direncanakan akan dimulai pada akhir 2020. Kebutuhan anggaran untuk terowongan tersebut Rp40 miliar. (FW Bahtiar/Faorick Pakpahan)
(ysw)
tulis komentar anda