Mahfud MD Sebut Penanganan Kasus Vina Cirebon Unprofessional, Ada Permainan
Selasa, 11 Juni 2024 - 23:45 WIB
"Nah saya cenderung ini lebih dari unprofessional, ada permainan. Lha kenapa? Dia dulu dia dihadirkan 8 karena katanya yang 3 sudah lari, 8 sudah dihukum penjara, kalau ndak salah ada yang dihukum seumur hidup ya, hukumannya panjang-panjang," kata Mahfud.
Ia mengatakan, ada beberapa hal yang harus menjadi perhatian, bahwa delapan tahun lalu sudah ditetapkan tiga orang sebagai DPO tapi setelah viral kembali hanya ada dua orang DPO. Bahkan, satu DPO yang ditangkap justru mengaku bukan tersangka yang saat ini publik ketahui sebagai Pegi Setiawan alias Perong.
"Lalu yang ketiga ini dilupakan sampai 8 tahun muncul lagi dan muncul di film baru orang kaget lagi, lalu dibuka lagi. Konyolnya lagi padahal dulu resmi di dalam berita acara, resmi di dalam rilis yang diumumkan itu bahwa buron tiga orang, sekarang sudah mulai ketahuan ada dua masalah, satu Pegi ditangkap, sementara mulai muncul kesaksian bahwa orangnya bukan itu dan Peginya sendiri mengaku ndak tahu Pegi yang sekarang ditangkap, apakah Pegi ini namanya yang sekarang ada? Apakah ini namanya sekedar kambing hitam," kata Mahfud.
"Lalu kedua, dua orang yang buron ini kok sekarang dibilang salah sebut. Mana ada orang udah menyelidiki lama kok salah sebut, salah sebut. Sehingga itu dianggap nggak ada, hanya Pegi, Pegi itu pun diragukan. Nah, ini carut marut hukum," katanya.
Karena itu, Mahfud berharap Prabowo Subianto yang akan segera dilantik menjadi Presiden RI bisa menyelesaikan masalah-masalah seperti ini. Dia menyebut masalah seperti ini tidak akan merugikan politik Prabowo.
"Saya kira kalau Pak Prabowo menyelesaikan masalah-masalah gini, nggak akan merugikan masalah politik dia. Posisi ekonomi pun tidak. Ini kriminal, jahat di pengadilan-pengadilan yang sekarang melibatkan pejabat-pejabat yang tidak tinggi-tinggi amat yang punya kepentingan politik, kepentingan bisnis. Ini tingkat polisinya yang ndak bener, kejahatan," katanya.
Ia mengatakan, ada beberapa hal yang harus menjadi perhatian, bahwa delapan tahun lalu sudah ditetapkan tiga orang sebagai DPO tapi setelah viral kembali hanya ada dua orang DPO. Bahkan, satu DPO yang ditangkap justru mengaku bukan tersangka yang saat ini publik ketahui sebagai Pegi Setiawan alias Perong.
"Lalu yang ketiga ini dilupakan sampai 8 tahun muncul lagi dan muncul di film baru orang kaget lagi, lalu dibuka lagi. Konyolnya lagi padahal dulu resmi di dalam berita acara, resmi di dalam rilis yang diumumkan itu bahwa buron tiga orang, sekarang sudah mulai ketahuan ada dua masalah, satu Pegi ditangkap, sementara mulai muncul kesaksian bahwa orangnya bukan itu dan Peginya sendiri mengaku ndak tahu Pegi yang sekarang ditangkap, apakah Pegi ini namanya yang sekarang ada? Apakah ini namanya sekedar kambing hitam," kata Mahfud.
"Lalu kedua, dua orang yang buron ini kok sekarang dibilang salah sebut. Mana ada orang udah menyelidiki lama kok salah sebut, salah sebut. Sehingga itu dianggap nggak ada, hanya Pegi, Pegi itu pun diragukan. Nah, ini carut marut hukum," katanya.
Karena itu, Mahfud berharap Prabowo Subianto yang akan segera dilantik menjadi Presiden RI bisa menyelesaikan masalah-masalah seperti ini. Dia menyebut masalah seperti ini tidak akan merugikan politik Prabowo.
"Saya kira kalau Pak Prabowo menyelesaikan masalah-masalah gini, nggak akan merugikan masalah politik dia. Posisi ekonomi pun tidak. Ini kriminal, jahat di pengadilan-pengadilan yang sekarang melibatkan pejabat-pejabat yang tidak tinggi-tinggi amat yang punya kepentingan politik, kepentingan bisnis. Ini tingkat polisinya yang ndak bener, kejahatan," katanya.
(abd)
Lihat Juga :
tulis komentar anda