Dirjen Bimas Islam Terpilih Jadi Ketua Badan Wakaf Indonesia
Rabu, 22 Mei 2024 - 09:29 WIB
JAKARTA - Dirjen Bimas Islam Kementerian Agama Kamaruddin Amin resmi menjabat Ketua Badan Wakaf Indonesia (BWI) masa bakti 2024-2027 mulai Senin, 20 Mei 2024. Penetapan tersebut berdasarkan rapat pleno di Kantor BWI Pusat, Jakarta Timur, dan tertuang dalam Keppres Nomor 32 Tahun 2024 yang ditandatangani Presiden Joko Widodo (Jokowi).
Kamaruddin mengungkapkan visinya untuk menjadikan BWI sebagai lembaga yang mampu meningkatkan kualitas dan kuantitas perwakafan di Indonesia. BWI juga dapat mendukung program pembangunan nasional dan pemberdayaan sosial.
“Kami punya visi ingin menjadikan BWI sebagai lembaga yang berperan strategis meningkatkan kualitas perwakafan di Indonesia baik secara kuantitas maupun kualitas,” ujar Kamaruddin di Jakarta, Selasa (21/5/2024).
Menurut dia, potensi wakaf di Indonesia sangat besar. Karenanya, langkah yang akan diambil memaksimalkan kualitas perwakafan, termasuk wakaf benda tidak bergerak seperti wakaf uang yang telah dirasakan manfaatnya oleh masyarakat. “Untuk memastikan keamanannya, kami menekankan pentingnya sertifikasi wakaf,” ucapnya.
Salah satu tugas penting BWI adalah melakukan pembinaan dan peningkatan kualitas nazir yang merupakan pengelola wakaf. Nazir merupakan bagian penting dari ekosistem perwakafan.
Peningkatan kapasitas nazir juga menjadi prioritas agar pengelolaan wakaf dapat dilakukan dengan optimal. “Untuk memaksimalkan potensi wakaf, kita butuh nazir-nazir berkualitas. Ini menjadi salah satu tugas BWI memberi pembinaan dan peningkatan kualitas nazir,” kata Kamaruddin.
BWI akan berkolaborasi dengan seluruh mitra strategis, termasuk kementerian dan lembaga, perbankan, serta ahli-ahli keuangan demi memaksimalkan potensi wakaf. Ke depan, wakaf dapat berfungsi meningkatkan kualitas hidup masyarakat dan membantu pemerintah dalam mengentaskan kemiskinan.
Pihaknya juga berencana melibatkan elemen masyarakat, penyuluh, ormas Islam, dan penghulu sebagai duta wakaf untuk menyampaikan pentingnya wakaf kepada masyarakat. "Agar masyarakat, terutama generasi muda Indonesia bisa menjadikan berwakaf sebagai gaya hidup,” ucapnya.
Agenda pisah sambut pengurus lama BWI dengan pejabat baru digelar di Le Meridien Sudirman, Jakarta. Acara pisah sambut itu dilanjutkan Rapat Kerja (Raker) untuk membahas rencana kerja ke depan dan memulai aktivitas resmi pengurus baru.
Kamaruddin mengungkapkan visinya untuk menjadikan BWI sebagai lembaga yang mampu meningkatkan kualitas dan kuantitas perwakafan di Indonesia. BWI juga dapat mendukung program pembangunan nasional dan pemberdayaan sosial.
Baca Juga
“Kami punya visi ingin menjadikan BWI sebagai lembaga yang berperan strategis meningkatkan kualitas perwakafan di Indonesia baik secara kuantitas maupun kualitas,” ujar Kamaruddin di Jakarta, Selasa (21/5/2024).
Menurut dia, potensi wakaf di Indonesia sangat besar. Karenanya, langkah yang akan diambil memaksimalkan kualitas perwakafan, termasuk wakaf benda tidak bergerak seperti wakaf uang yang telah dirasakan manfaatnya oleh masyarakat. “Untuk memastikan keamanannya, kami menekankan pentingnya sertifikasi wakaf,” ucapnya.
Salah satu tugas penting BWI adalah melakukan pembinaan dan peningkatan kualitas nazir yang merupakan pengelola wakaf. Nazir merupakan bagian penting dari ekosistem perwakafan.
Peningkatan kapasitas nazir juga menjadi prioritas agar pengelolaan wakaf dapat dilakukan dengan optimal. “Untuk memaksimalkan potensi wakaf, kita butuh nazir-nazir berkualitas. Ini menjadi salah satu tugas BWI memberi pembinaan dan peningkatan kualitas nazir,” kata Kamaruddin.
BWI akan berkolaborasi dengan seluruh mitra strategis, termasuk kementerian dan lembaga, perbankan, serta ahli-ahli keuangan demi memaksimalkan potensi wakaf. Ke depan, wakaf dapat berfungsi meningkatkan kualitas hidup masyarakat dan membantu pemerintah dalam mengentaskan kemiskinan.
Pihaknya juga berencana melibatkan elemen masyarakat, penyuluh, ormas Islam, dan penghulu sebagai duta wakaf untuk menyampaikan pentingnya wakaf kepada masyarakat. "Agar masyarakat, terutama generasi muda Indonesia bisa menjadikan berwakaf sebagai gaya hidup,” ucapnya.
Agenda pisah sambut pengurus lama BWI dengan pejabat baru digelar di Le Meridien Sudirman, Jakarta. Acara pisah sambut itu dilanjutkan Rapat Kerja (Raker) untuk membahas rencana kerja ke depan dan memulai aktivitas resmi pengurus baru.
(jon)
Lihat Juga :
tulis komentar anda