Swietenia Sang Penjaga Laut Raih TMP Award 2020
Rabu, 19 Agustus 2020 - 14:01 WIB
JAKARTA - Para Juri Taruna Merah Putih (TMP) Award 2020 cukup kesulitan saat memilih penerima award untuk katagori lingkungan hidup. Kedua juri itu adalah mantan Menteri Kehutanan dan Lingkungan Hidup Sonny Keraf dan aktivis lingkungan hidup di Borneo Institute Yanedi Jagau.
Namun, keduanya akhirnya sepakat memilih Swietenia Puspa Lestari, yang dikenal sebagai penjaga laut. Apalagi perempuan kelahiran Bogor pada 23 Desember 1994 ini masuk dalam daftar 100 perempuan yang dianggap menginspirasi dan berpengaruh dari seluruh dunia untuk tahun 2019 versi BBC. (Baca juga: Tumpahan Minyak Mulai Rusak Biota Laut di Kepulauan Seribu)
Sony mengatakan, Swietenia Puspa Lestari bukan hanya berwacana dalam menjaga lingkungan, namun juga melakukan kerja nyata dengan membersihkan sampah di lautan. Swietenia menggalang ribuan relawan dan mendirikan Divers Clean Actions (DCA) atau Yayasan Penyelam Lestari Indonesia untuk menyelamatkan laut Indonesia.
"Dan ini menarik, sebab biasanya isu lingkungan selama ini lebih banyak ke lingkungan tambang atau bekas-bekas industri. Namun, ini isunya adalah isu laut. Ini anak perempuan yang luar biasa. Saya belum bertemu namun saya baca kiprahnya," kata Sony Keraf dalam malam anugerah TMP Award 2020, Selasa (18/8/2020) malam. (Baca juga: Tiga Strategi DPR Lindungi Pembela HAM Lingkungan)
Sementara Jagau mengatakan, isu laut dipilih sebab persoalan maritim ini sangat dominan. Apalagi, dia juga sempat tersentuh dengan gambar ada seekor kura-kura yang matanya tertusuk sampah sedotan plastik. Belum banyak ikan yang makan sampah plastik.
"Swietenia Puspa Lestari tidak hanya action, namun juga mengumpulkan data sehingga bisa memperluas analisis dalam menyusun regulasi. Kita lihat relevansi dan konteks, dan konteks yang utama saat ini adalah data," ungkap Jagau.
Ketua Umum TMP Maruarar Sirait pun berdialog dengan Swietenia. Maruarar bertanya soal mimpi dan cita-cita ke depannya.
Swietenia berharap para pemimpin bisa menjadikan data dan science sebagai data dalam mengambil keputusan. Termasuk dalam menghadapi pandemi Covid-19 yang menurutnya adalah dampak dari krisis lingkungan
Swietenia pun berpandangan bahwa pemimpin negara yang sukses adalah yang mampu menghadapi pandemi Covid-19, adalah yang berhasil memprioritaskan bisnis yang tak mencemari lingkungan, serta membangun investasi dengan kesempatan kerja yang ramah lingkungan.
Namun, keduanya akhirnya sepakat memilih Swietenia Puspa Lestari, yang dikenal sebagai penjaga laut. Apalagi perempuan kelahiran Bogor pada 23 Desember 1994 ini masuk dalam daftar 100 perempuan yang dianggap menginspirasi dan berpengaruh dari seluruh dunia untuk tahun 2019 versi BBC. (Baca juga: Tumpahan Minyak Mulai Rusak Biota Laut di Kepulauan Seribu)
Sony mengatakan, Swietenia Puspa Lestari bukan hanya berwacana dalam menjaga lingkungan, namun juga melakukan kerja nyata dengan membersihkan sampah di lautan. Swietenia menggalang ribuan relawan dan mendirikan Divers Clean Actions (DCA) atau Yayasan Penyelam Lestari Indonesia untuk menyelamatkan laut Indonesia.
"Dan ini menarik, sebab biasanya isu lingkungan selama ini lebih banyak ke lingkungan tambang atau bekas-bekas industri. Namun, ini isunya adalah isu laut. Ini anak perempuan yang luar biasa. Saya belum bertemu namun saya baca kiprahnya," kata Sony Keraf dalam malam anugerah TMP Award 2020, Selasa (18/8/2020) malam. (Baca juga: Tiga Strategi DPR Lindungi Pembela HAM Lingkungan)
Sementara Jagau mengatakan, isu laut dipilih sebab persoalan maritim ini sangat dominan. Apalagi, dia juga sempat tersentuh dengan gambar ada seekor kura-kura yang matanya tertusuk sampah sedotan plastik. Belum banyak ikan yang makan sampah plastik.
"Swietenia Puspa Lestari tidak hanya action, namun juga mengumpulkan data sehingga bisa memperluas analisis dalam menyusun regulasi. Kita lihat relevansi dan konteks, dan konteks yang utama saat ini adalah data," ungkap Jagau.
Ketua Umum TMP Maruarar Sirait pun berdialog dengan Swietenia. Maruarar bertanya soal mimpi dan cita-cita ke depannya.
Swietenia berharap para pemimpin bisa menjadikan data dan science sebagai data dalam mengambil keputusan. Termasuk dalam menghadapi pandemi Covid-19 yang menurutnya adalah dampak dari krisis lingkungan
Swietenia pun berpandangan bahwa pemimpin negara yang sukses adalah yang mampu menghadapi pandemi Covid-19, adalah yang berhasil memprioritaskan bisnis yang tak mencemari lingkungan, serta membangun investasi dengan kesempatan kerja yang ramah lingkungan.
Lihat Juga :
tulis komentar anda