9 April 2024, PBNU Gelar Rukyatul Hilal Tentukan 1 Syawal di 60 Titik
Minggu, 07 April 2024 - 14:26 WIB
JAKARTA - Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) melalui Lembaga Falakiyah (LF) PBNU menggelar rukyatul hilal atau pemantauan hilal awal Syawal 1445 H pada 9 April 2024 atau bertepatan dengan 29 Ramadan 1445 H.
Rukyatul hilal 1 Syawal 2024 akan dilakukan di 60 titik rukyat yang tersebar di berbagai wilayah, mencakup zona Indonesia timur, tengah, dan barat.
"Penentuan Idulfitri 1445H NU akan dilaksanakan pada Selasa 9 April 2024 setelah ada hasil-hasil rukyah hilal dalam jaringan LFNU dan ada 60 titik," kata Wakil Sekretaris LF PBNU Muh Ma'rufin Sudibyo kepada MNC Portal, Minggu (7/4/2024).
Sementara itu, Ketua LF PBNU, KH Sirril Wafa mengatakan bahwa mekanisme penentuan awal bulan syar'iyyah oleh PBNU adalah melalui Rukyatul Hilal. Setelah terlebih dahulu dilakukan perhitungan/Hisab sebagai upaya prediktif sebagaimana tertuang dalam Almanak PBNU.
Rukyatul hilal itu sendiri merupakan verifikasi untuk melengkapi persyaratan ilmiah dalam konteks Saint dan syar'iyyah dalam konteks keagamaan.
"Menurut hasil perhitungan falakiyah LF PBNU, sebagaimana tertera dalam almanak resminya, tanggal 1 Syawal bertepatan hari Rabu Pahing 10 April 2024," kata Sirril.
Maka meskipun pihaknya telah melakukan perhitungan/hisab untuk tahun berapa pun yang diinginkan. Namun hal itu baru tahap prediksi saintifik dan belum memenuhi persyaratan syar'iyyah sebagaimana dikehendaki oleh pesan Nash (Al-Qur'an dan Sunnah/Hadis).
"Namun demikian, secara organisasi, LFPBNU tetap akan menunggu hasil Sidang Isbat Pemerintah dan Ikhbar PBNU untuk menjaga kebersamaan dan mengurangi perbedaan. Sidang Isbat Pemerintah (Kemenag) sendiri digelar sebagai upaya menyatukan sikap kebersamaan di antara elemen-elemen masyarakat," tuturnya.
Rukyatul hilal 1 Syawal 2024 akan dilakukan di 60 titik rukyat yang tersebar di berbagai wilayah, mencakup zona Indonesia timur, tengah, dan barat.
"Penentuan Idulfitri 1445H NU akan dilaksanakan pada Selasa 9 April 2024 setelah ada hasil-hasil rukyah hilal dalam jaringan LFNU dan ada 60 titik," kata Wakil Sekretaris LF PBNU Muh Ma'rufin Sudibyo kepada MNC Portal, Minggu (7/4/2024).
Sementara itu, Ketua LF PBNU, KH Sirril Wafa mengatakan bahwa mekanisme penentuan awal bulan syar'iyyah oleh PBNU adalah melalui Rukyatul Hilal. Setelah terlebih dahulu dilakukan perhitungan/Hisab sebagai upaya prediktif sebagaimana tertuang dalam Almanak PBNU.
Rukyatul hilal itu sendiri merupakan verifikasi untuk melengkapi persyaratan ilmiah dalam konteks Saint dan syar'iyyah dalam konteks keagamaan.
"Menurut hasil perhitungan falakiyah LF PBNU, sebagaimana tertera dalam almanak resminya, tanggal 1 Syawal bertepatan hari Rabu Pahing 10 April 2024," kata Sirril.
Maka meskipun pihaknya telah melakukan perhitungan/hisab untuk tahun berapa pun yang diinginkan. Namun hal itu baru tahap prediksi saintifik dan belum memenuhi persyaratan syar'iyyah sebagaimana dikehendaki oleh pesan Nash (Al-Qur'an dan Sunnah/Hadis).
"Namun demikian, secara organisasi, LFPBNU tetap akan menunggu hasil Sidang Isbat Pemerintah dan Ikhbar PBNU untuk menjaga kebersamaan dan mengurangi perbedaan. Sidang Isbat Pemerintah (Kemenag) sendiri digelar sebagai upaya menyatukan sikap kebersamaan di antara elemen-elemen masyarakat," tuturnya.
(maf)
Lihat Juga :
tulis komentar anda