Menteri Era Gus Dur Ini Paparkan Strategi Pertanian di Era 4.0

Senin, 17 Agustus 2020 - 05:14 WIB
"Penempatan posisi yang tepat (positioning) sektor pertanian dalam pembangunan nasional merupakan kunci utama keberhasilan dalam mewujudkan Indonesia yang bermartabat, mandiri, maju, adil, dan makmur," tukas diplomat asal Tapanuli Selatan, Sumatera Utara ini.

Sekadar diketahui, selain Prof Bomer Pasaribu, ada delapan tokoh lainnya yang menyumbang tulisan di buku bunga rampai berjudul Jebakan Krisis dan Ketahanan Pangan: Sehimpun Saran & Solusi. Mereka adalah Prof Rokhmin Danuri (Menteri Kelautan dan Perikanan pada Kabinet Gotong Royong), Dr Anton Apriyantono (Menteri Pertanian dalam Kabinet Indonesia Bersatu), dan tokoh milenial yang juga Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY).

Lalu, ada doktor bidang keahlian ilmu perencanaan pembangunan wilayah dan perdesaan Institut Pertanian Bogor (IPB) Harry Santoso, Direktur Indofood Franciscus Welirang, Direktur Utama Perum Bulog 2009-2014 Sutarto Alimoeso, Guru Besar IPB yang juga Rektor Perbanas Institute Hermanto Siregar, serta Ketua Umum Asosiasi Bunga Indonesia (Asbindo) sekaligus Managing Director di East West Seed Glenn Pardede.

"Dunia menghadapi resesi yang dalam. Pertumbuhan ekonomi global dekat ke minus dua digit. Tetapi bila melihat negara-negara lain, kita masih beruntung karena Tanah Air kita subur. Meski demikian, produktivitas kita masih terbilang rendah. Buku ini memotivasi, memberi jalan, dan mendorong pertanian kita semakin produktif agar kita memiliki ketahanan pangan jalan yang harus ditempuh untuk mewujudkan kedaulatan pangan," kata Gubernur Kalimantan Utara Irianto Lambrie, dalam testimoni singkatnya di buku ini.
(maf)
Halaman :
tulis komentar anda
Follow
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More