Prabowo-Gerindra Dinilai Tak Bisa Berpangku Tangan ke Jokowi di Masa Transisi

Selasa, 02 April 2024 - 22:19 WIB
Presiden Joko Widodo bersama Menteri Pertahanan Prabowo Subianto saat bertemu di Istana Merdeka, Jakarta, Agustus 2020. Foto/Dok SINDOnews
JAKARTA - Chief Research Officer Political Strategy Group (PSG) Muhammad Ahsan Ridhoi berpendapat Prabowo Subianto sebagai presiden terpilih di Pilpres 2024 berdasarkan keputusan KPU dan Gerindra perlu segera melakukan langkah-langkah politik strategis. Ia mengungkapkan setidaknya ada tiga langkah yang bisa mereka ambil saat masa transisi pemerintahan dari era Presiden Joko Widodo (Jokowi).

"Pertama, Prabowo harus mengoptimalkan victory power game di transisi pemerintahan. Prabowo tak bisa berpangku tangan pada Jokowi dalam melakukan transisi, meskipun pemerintahannya mengusung ide melanjutkan,” kata Ahsan dalam keterangan tertulisnya dikutip, Selasa (2/4/2024).

Apalagi, kata dia, kalau sampai mengamini pendapat menteri-menteri Jokowi yang menyatakan tak perlu ada tim transisi. “Itu akan membuat fondasi pemerintahan Prabowo sangat rapuh, karena bukan ia sendiri yang membangunnya,” katanya.





Chief Research Officer Political Strategy Group (PSG) Muhammad Ahsan Ridhoi.



Kedua, kata dia, Partai Gerindra harus lebih lentur dalam menjalin komunikasi di parlemen. Ahsan menilai yang terjadi selama ini adalah kebekuan komunikasi dalam proses legislasi di parlemen akibat garis api kelompok koalisi dan oposisi.

“Ketiga, Gerindra mesti memanfaatkan secara serius momentum Pilkada 2024 sebagai jalan regenerasi figur politik nasional guna menjaga dan meningkatkan basis suara pada pemilu selanjutnya," imbuhnya.

Ahsan menilai untuk membalik keadaan, mau tak mau Gerindra wajib memaksimalkan perjuangan di pilkada serentak November 2024. Posisi Gerindra sebagai partai pengusung utama Prabowo, harus dimanfaatkan sebesar mungkin untuk menjaring sosok-sosok potensial dari internal maupun wajah baru dari luar.

“Khususnya pada wilayah-wilayah strategis, seperti DKI Jakarta, Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur, dan Sumatera Utara,” ujarnya.

Dengan begitu, peluang Gerindra untuk melanjutkan kemenangan di pilpres lebih terbuka. Bahkan ketika nanti Prabowo tak lagi maju, Gerindra tetap bisa menjadi poros utama penentu bangunan koalisi di Pilpres 2029.

Sekadar informasi, hasil rekapitulasi KPU menyatakan Prabowo Subianto yang berpasangan dengan Gibran Rakabuming Raka memenangkan Pilpres 2024. Pasangan calon (paslon) tersebut meraih 96.214.691 suara atau setara 58,58% dari total suara nasional.
(rca)
tulis komentar anda
Follow
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More