Rawat Persatuan Pasca Pemilu, BEM Nusantara Jatim Dorong Rekonsiliasi Nasional
Kamis, 28 Maret 2024 - 17:40 WIB
Sebab itu, Daming menilai rekonsiliasi kebangsaan harus menjadi isu utama yang harus terus disampaikan hari ini. Rekonsiliasi, kata dia, berusaha menempatkan persatuan dan integritas bangsa di atas kepentingan politik lima tahunan.
“Kami dan segenap pemuda dan mahasiswa, utamanya yang tergabung dalam Bemnus Jawa Timur, mengajak semua pihak untuk berhenti menebar agitasi dan provokasi. Kita mendorong terciptanya rekonsiliasi dan konsolidasi damai semua pihak, baik calon, simpatisan, tim pemenangan. Rekonsiliasi adalah jembatan menuju harmoni,” terang dia.
Dijelaskan Daming, rekonsiliasi nasional setelah Pemilu 2024 menemukan momentumnya pada Ramadan ini. Bahkan dalam agama Islam, bulan Ramadan mempunyai aspek historis yang menyiratkan pesan pentingnya menjaga persatuan dan kerukunan.
“Pemilu memang mensyaratkan kompetisi hingga berujung konflik. Di bulan yang penuh berkah ini, semua itu harus diluruhkan. Kita harus menyemai dan merajut kembali persaudaraan yang nyaris koyak oleh kepentingan politik. Sebagai bangsa Indonesia, kita perlu menyadari bahwa kita diikat oleh simpul persatuan. Makanya, rekonsiliasi nasional menjadi fardhu ‘ain,” tegasnya.
Kegiatan FGD Seri Politik itu diikuti oleh ratusan peserta dari beragam latar belakang. Setelah sesi dialog, kegiatan dilanjut dengan pembacaan deklarasi yang memuat lima poin komitmen. Deklarasi dibacakan oleh Sekretaris Daerah Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Nusantara Jawa Timur dan diikuti oleh semua peserta. Kegiatan ditutup dengan buka bersama.
“Kami dan segenap pemuda dan mahasiswa, utamanya yang tergabung dalam Bemnus Jawa Timur, mengajak semua pihak untuk berhenti menebar agitasi dan provokasi. Kita mendorong terciptanya rekonsiliasi dan konsolidasi damai semua pihak, baik calon, simpatisan, tim pemenangan. Rekonsiliasi adalah jembatan menuju harmoni,” terang dia.
Dijelaskan Daming, rekonsiliasi nasional setelah Pemilu 2024 menemukan momentumnya pada Ramadan ini. Bahkan dalam agama Islam, bulan Ramadan mempunyai aspek historis yang menyiratkan pesan pentingnya menjaga persatuan dan kerukunan.
“Pemilu memang mensyaratkan kompetisi hingga berujung konflik. Di bulan yang penuh berkah ini, semua itu harus diluruhkan. Kita harus menyemai dan merajut kembali persaudaraan yang nyaris koyak oleh kepentingan politik. Sebagai bangsa Indonesia, kita perlu menyadari bahwa kita diikat oleh simpul persatuan. Makanya, rekonsiliasi nasional menjadi fardhu ‘ain,” tegasnya.
Kegiatan FGD Seri Politik itu diikuti oleh ratusan peserta dari beragam latar belakang. Setelah sesi dialog, kegiatan dilanjut dengan pembacaan deklarasi yang memuat lima poin komitmen. Deklarasi dibacakan oleh Sekretaris Daerah Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Nusantara Jawa Timur dan diikuti oleh semua peserta. Kegiatan ditutup dengan buka bersama.
(kri)
Lihat Juga :
tulis komentar anda