Jenderal Pemilik Wing Penerbang TNI AD, Nomor 1 Lulusan Terbaik di Tiga Pendidikan Militer Berbeda

Minggu, 24 Maret 2024 - 05:08 WIB
FOTO/Dinas Sejarah Angkatan Darat

Kemudian ada nama George Toistta yang masuk daftar Jenderal pemilik Wing Penerbang TNI AD. Jabatan terakhirnya di militer adalah KSAD periode 9 November 2009 – 30 Juni 2011.

Tentara kelahiran Makassar, 1 Juni 1953 itu memiliki karier militer yang cukup mentereng. Antara Danton I/C Yonif 741 BS/Kodam XVI/Udayana, Kasi-2 Ops Brigif 1/Jaya Sakti, Wadanyonif 201/Jaya Yudha/Brigif 1/Jaya Sakti, Dandim 1417/Kendari, dan Danrimdam II/Sriwijaya.

Goerge Toisutta pecah bintang ketika diangkat menjadi Kasdivif 1/Kostrad. Ia lalu dimutasi menjadi Kasgartap 1/Kodam Jaya dan Kasdam Jaya. Pangkatnya naik bintang 2 sebagai Pangkoops TNI di Aceh, Pangdiv 1/Kostrad, Pangdam XVII/Trikoram, dan Pangdam III/Siliwangi.

Selanjutnya, Goerge Toisutta diangkat menjadi Pangkostrad dan resmi berpangkat Letnan Jenderal atau bintang 3. Pada November 2009, Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) menunjuknya menjadi KSAD, sehingga pangkatnya naik menjadi jenderal bintang 4.

Sebagai tentara kaya pengalaman, George Toisutta memiliki banyak brevet. Antara lain Brevet Kualifikasi Komando Kopassus, Brevet Hiu Kencana, Wing Penerbang TNI AD, Wing Penerbang TNI AU, Brevet Kualifikasi Penanggulangan Teror (Gultor), Brevet Kualifikasi Raider, Brevet Para Dasar, Brevet Kualifikasi Mobil Udara, dan Brevet Kualifikasi Intai Tempur (Taipur).

6. Jenderal TNI (Purn) Moeldoko



FOTO/Adrian Cadiz

Dalam deretan Jenderal pemilik Wing Penerbang TNI AD ada juga nama Moeldoko. Jabatan terakhirnya di militer adalah Panglima TNI periode 30 Agustus 2013-8 Juli 2015.

Moeldoko dilahirkan di Desa Pesing, Kecamatan Purwosari, Kediri, Jawa Timur. Dia merupakan putra bungsu dari 12 bersaudara pasangan Moestaman dan Masfuah. Lahir di Kediri, 8 Juli 1957, Moeldoko adalah alumnus Akabri tahun 1981 dengan predikat terbaik dan berhak meraih penghargaan bergengsi Bintang Adhi Makayasa.

Karier militer Moeldoko diawali dari Danton Yonif Linud 700/BS Kodam XIV/Hasanuddin. Selanjutnya kariernya terus menanjak sebagai Kasi Opserasi Yonif Linud 700/BS Kodam VII Wirabuana, Wakil Komandan Yonif 202/Tajimalela, Komandan Yonif 201/Jaya Yudha, Dandim 0501/Jakarta Pusat, dan Danrem 141/Toddopuli Watampone.

Moeldoko pecah bintang ketika dipromosikan menjadi Pa Sahli KSAD Bidang Ekonomi, kemudian Direktur Doktrin Kodiklat TNI AD, dan Kasdam Jaya. Jenderal bintang 2 diraih ketika ditunjuk menjadi Panglima Divisi Infanteri 1/Kostrad, lalu Pangdam XII/Tanjungpura, dan Pangdam III/Siliwangi.

Selanjutnya, Moeldoko meraih bintang 3 (pangkat Letjen) saat diangkat menjadi Wakil Gubernur Lemhannas. Dua tahun kemudian dimutasi menjadi Wakil KSAD. Di tahun yang sama, tentara kelahiran Kediri, 8 Juli 1957 itu diangkat menjadi KSAD dan selanjutnya Panglima TNI hingga pensiun pada Juli 2015.

Moeldoko juga memili banyak brevet, yakni Master Parachutist Badge (US Army), Brevet Hiu Kencana, Wing Penerbang TNI AU Kelas I, Wing Penerbang TNI AD Kelas I, Brevet Kualifikasi Komando Kopassus, Brevet Free Fall, Brevet Para Utama, dan Brevet Kualifikasi Intai Tempur (Taipur). Selain itu, Moeldoko juga mendapatkan brevet kehormatan antara lain Brevet Trimedia Intai Amfibi Korps Marinir, Brevet Denjaka (Anti Teror), Brevet Komando Paskhas, dan Brevet Parachutist Thailand.

7. Jenderal TNI (Purn) Mulyono



FOTO/DOK.TNI AD

Selanjutnya adalah Mulyono, Jenderal pemilik Wing Penerbang TNI AD. Sebelum pensiun, lulusan Akabri 1983 itu menjabat sebagai KSAD periode 15 Juli 2015-22 November 2018.

Mulyono mengawali karier militernya sebagai Danton Yonif 712/Wira Tama, kemudian menanjak menjadi Danki Yonif 713/Satya Tama, Danyonif 143/Tri Wira Eka Jaya Kodam II/Sriwijaya, Dandim 0901/Samarinda, dan Danrem 061/Surya Kencana. Mulyono pecah bintang ketika mendapat promosi jabatan sebagai Dirlat Kodiklat TNI AD pada 2011. Setahun kemudian, pangkatnya kembali naik ketika diangkat menjadi Wadankodiklat TNI AD.

Selanjutnya Mulyono dimutasi menjadi Asops KSAD dan Pangdam Jaya. Pada 2014, tentara kelahiran Boyolali, 12 Januari 1961 itu diangkat menjadi Pangkostrad. Setahun kemudian Mulyono ditunjuk menjadi KSAD menggantikan Gatot Nurmantyo.

Koleksi brevet Mulyono juga cukup banyak. Antara lain Master Parachutist Badge (US Army), Master Parachutist Badge (Singapore Army), Wing Penerbang TNI AD Kelas I, Basic Parachutist Badge (Royal Thai Army), 1 RAR Parachutist Badge (Royal Australian Army), Brevet Kualifikasi Penanggulangan Teror (Gultor), Brevet Kualifikasi Komando Kopassus, Brevet Para Utama, dan Brevet Kualifikasi Intai Tempur (Taipur).

Selain itu, Mulyono juga mendapatkan brevet kehormatan yakni Wing Penerbang TNI AU Kelas I dan Brevet Hiu Kencana.

8. Jenderal TNI (Purn) Tyasno Sudarto



FOTO/DOK.TNI AD

Jenderal pemilik Wing Penerbang TNI AD selanjutnya adalah Tyasno Sudarto. Lulusan Akabri 1970 ini mengemban tugas sebagai KSAD periode 20 November 1999-9 Oktober 2000.

Selama karier militernya, Tentara kelahiran Magelang, 14 November 1948 pernah menduduki sejumlah jabatan penting di TNI. Di antaranya adalah Danramil Kodim 0504/Jakarta Selatan (1973-1974), Danyonif 202/Taji Malela (1983-1984), Kasbrigif 13/Galuh (1989-1994), Asrena KSAD (1996-1998), Pangdam IV/Diponegoro (1998-1999), dan Kepala BAIS TNI (1999).

Puncak karier militernya saat diangkat menjadi KSAD menggantikan Subagyo Hadi Siswoyo. Tentara yang pernah diterjunkan dalam Operasi Seroja di Timor Timur ini memiliki banyak brevet antara lain Wing Penerbang TNI AD, Brevet Pemburu, Pathfinder Badge (US Army), Brevet Kualifikasi Komando Kopassus, Brevet Para Utama, dan Brevet Pengemudi Kendaraan Tempur (Ranpur).

9. Jenderal TNI (Purn) Wiranto



FOTO/DOK.MABES ABRI

Wiranto juga masuk dalam jajaran Jenderal pemilik Wing Penerbang AD. Lulusan Akademi Militer Nasional (AMN) 1968 ini menjabat sebagai Panglima ABRI periode 12 Februari 1998-26 Oktober 1999.

Tentara kelahiran Yogyakarta, 4 April 1947 itu berkarier cemerlang di militer. Sejumlah jabatan stategis pernah diemban, antara lain Ajudan Presiden, Kasdam Jayakarta, Pangdam Jayakarta, Pangkostrad. Menjelang Presiden Soeharto lengser karier Wiranto meningkat. Ia ditunjuk menjadi KSAD pada 1997. Setahun kemudian diangkat menjadi Panglima ABRI.

Mantan Menteri Koordinator Bidang Hukum dan Keamanan (Menko Polhukam) itu juga memiliki banyak brevet. Antara lain Wing Penerbang TNI AD Kelas I, Wing Penerbang TNI AU Kelas I, Brevet Hiu Kencana, Master Parachutist Badge (US Army), Brevet Pandu Udara (Pathfinder), Brevet Kualifikasi Komando Kopassus, dan Brevet Para Utama.

10. Jenderal TNI (Purn) Wismoyo Arismunandar



FOTO/Buku Kenangan Wisudawan PATI TNI-AD 1998

Terakhir, ada nama Wismoyo Arismunandar dalam deretan Jenderal Pemilik Wing Penerbang TNI AD. Lulusan Akademi Akademi Militer Nasional (AMN) 1963 itu menduduki jabatan KSAD sebelum pensiun.

Adik ipar Presiden Soeharto itu mengawali karier militer sebagai Danton Kopassandha. Kemudian dipercaya menjadi Danwalpri Presiden Soeharto,Danki Group 4 Kopassandha, Danki 5 Group 4 Kopassandha, Waaspam Danjen Kopasandha, Dangrup I Kopassandha, Wadan Kopassandha, dan Danjen Kopassandha.

Tentara kelahiran Bondowoso, 10 Februari 1940 ini kemudian diangkat menjadi Kasdam IX/Udayana, kemudian Pangdam VIII/Trikora, Pangdam IV/Diponegoro. Karier terus menanjak ditunjuk sebagai Pangkostrad, lalu Wakasad, dan terakhir Kasad.

Aris Munandar juga memiliki banyak brevet. Antara lain Wing Penerbang TNI AD, Brevet Hiu Kencana, Wing Penerbang TNI AU, Master Parachutist Badge (Royal Thai Army), Master Parachutist Badge (US Army), Pathfinder Badge (US Army), Brevet Kualifikasi Komando Kopassus, dan Brevet Para Utama.
Halaman :
tulis komentar anda
Follow
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More