Jenderal Pemilik Wing Penerbang TNI AD, Nomor 1 Lulusan Terbaik di Tiga Pendidikan Militer Berbeda
Minggu, 24 Maret 2024 - 05:08 WIB
Sejumlah jabatan strategis pernah dia emban selama karier militernya. Mulai dari Dirjakstra Ditjen Strahan Dephan (2008), Pa Sahli Tk. III Bidang Polkamnas Panglima TNI dan Sesmilpres Kemsetneg (2008), Pangdam IV/Diponegoro (2009), Dankodiklat TNI AD (2010), Wakil KSAD (2011), Sekjen Kemhan (2013), dan KSAD (2013).
Sebagai tentara kaya pengalaman, Budiman mengoleksi sejumlah brevet militer, antara lain Wing Penerbang TNI AD Kelas I, Brevet Kavaleri Berkuda, Partfinder Badge (US Army), Brevet Kualifikasi Komando Kopassus, Brevet Para Dasar. Kemudian Brevet Jihandak Zeni, Brevet Nubika Zeni, dan Brevet Kualifikasi Intai Tempur (Taipur). Selain itu, Budiman juga mendapatkan brevet kehormatan, yakni Brevet Komando Korpaskhas, Brevet Hiperbarik TNI AL, Brevet Hiu Kencana, dan Brevet Penerbang TNI AU Kelas I.
FOTO/BUKUMemenuhi Amanat Bangsa, Kontingen Garuda XXII-A/UNIFIL di Lebanon, 2008
Selanjutnya ada Djoko Santoso dalam daftar Jenderal pemilik Wing Penerbang TNI AD. Jabatan terakhir Djoko Santoso sebelum pensiun adalah Panglima TNI periode 28 Desember 2007–28 September 2010.
Djoko Santoso mengawali karier militer sebagai Danton-I/A/121/II setelah lulus dari Akabri 1975. Selanjutnya, tentara kelahiran Surakarta, 8 September 1952 itu dipindah menjadi ADC pangdam I/Bukit Barisan, ADC Pangkostrad, Danki-A Yonif Linud 502, dan Kasi-2/Ops Yonif Linud 502.
Karier Djoko Santoso terus menanjak. Dia diangkat menjadi Kasipam Dispamsanad, Wakil Komandan Yonif Linud 328/Kostrad, Komandan Yonif Linud 330/Kostrad, Assospoldam Jayakarta, dan Danrem 072/Pamungkas.
Djoko Santoso pecah bintang atau meraih pangkat Brigadir Jenderal (Brigjen) ketika diangkat menjadi Waassospol Kassospol ABRI pada 1998. Selanjutnya ia dimutasi menjadi Waassospol Kaster ABRI, dan Kepala Staf Kodam IV/Diponegoro.
Jenderal Bintang 2 diraih Djoko Santoso ketika ditunjuk menjadi Panglima Divisi Infanteri 2/Kosttrad pada 2001. Selanjutnya dimutasi menjadi Pangdam XVI/Pattimura dan Pangdam Jayakarta. Pada 2003, Djoko meraih pangkat Letnan Jenderal atau Jenderal Bintang 3 karena diangkat menjadi Wakil KSAD. Dua tahun kemudian ia mecapai pangkat jenderal atau bintang 4 setelah ditunjuk menjadi KSAD. Pada 2007, Djoko dipercaya menjadi Panglima TNI oleh Presiden Susilo Bambang Yudhoyono.
Sebagai tentara kaya pengalaman, Djoko Santoso juga memiliki beberapa brevet bergengsi. Antara lain Brevet Kualifikasi Raider, Brevet Hiu Kencana, Wing Penerbang TNI AU, Wing Penerbang TNI AD, Brevet Kualifikasi Komando Kopassus, Brevet Jump Master, dan Brevet Kualifikasi Penanggulangan Teror (Gultor).
Sebagai tentara kaya pengalaman, Budiman mengoleksi sejumlah brevet militer, antara lain Wing Penerbang TNI AD Kelas I, Brevet Kavaleri Berkuda, Partfinder Badge (US Army), Brevet Kualifikasi Komando Kopassus, Brevet Para Dasar. Kemudian Brevet Jihandak Zeni, Brevet Nubika Zeni, dan Brevet Kualifikasi Intai Tempur (Taipur). Selain itu, Budiman juga mendapatkan brevet kehormatan, yakni Brevet Komando Korpaskhas, Brevet Hiperbarik TNI AL, Brevet Hiu Kencana, dan Brevet Penerbang TNI AU Kelas I.
2. Jenderal TNI (Purn) Djoko Santoso
FOTO/BUKUMemenuhi Amanat Bangsa, Kontingen Garuda XXII-A/UNIFIL di Lebanon, 2008
Selanjutnya ada Djoko Santoso dalam daftar Jenderal pemilik Wing Penerbang TNI AD. Jabatan terakhir Djoko Santoso sebelum pensiun adalah Panglima TNI periode 28 Desember 2007–28 September 2010.
Djoko Santoso mengawali karier militer sebagai Danton-I/A/121/II setelah lulus dari Akabri 1975. Selanjutnya, tentara kelahiran Surakarta, 8 September 1952 itu dipindah menjadi ADC pangdam I/Bukit Barisan, ADC Pangkostrad, Danki-A Yonif Linud 502, dan Kasi-2/Ops Yonif Linud 502.
Karier Djoko Santoso terus menanjak. Dia diangkat menjadi Kasipam Dispamsanad, Wakil Komandan Yonif Linud 328/Kostrad, Komandan Yonif Linud 330/Kostrad, Assospoldam Jayakarta, dan Danrem 072/Pamungkas.
Djoko Santoso pecah bintang atau meraih pangkat Brigadir Jenderal (Brigjen) ketika diangkat menjadi Waassospol Kassospol ABRI pada 1998. Selanjutnya ia dimutasi menjadi Waassospol Kaster ABRI, dan Kepala Staf Kodam IV/Diponegoro.
Jenderal Bintang 2 diraih Djoko Santoso ketika ditunjuk menjadi Panglima Divisi Infanteri 2/Kosttrad pada 2001. Selanjutnya dimutasi menjadi Pangdam XVI/Pattimura dan Pangdam Jayakarta. Pada 2003, Djoko meraih pangkat Letnan Jenderal atau Jenderal Bintang 3 karena diangkat menjadi Wakil KSAD. Dua tahun kemudian ia mecapai pangkat jenderal atau bintang 4 setelah ditunjuk menjadi KSAD. Pada 2007, Djoko dipercaya menjadi Panglima TNI oleh Presiden Susilo Bambang Yudhoyono.
Sebagai tentara kaya pengalaman, Djoko Santoso juga memiliki beberapa brevet bergengsi. Antara lain Brevet Kualifikasi Raider, Brevet Hiu Kencana, Wing Penerbang TNI AU, Wing Penerbang TNI AD, Brevet Kualifikasi Komando Kopassus, Brevet Jump Master, dan Brevet Kualifikasi Penanggulangan Teror (Gultor).
Lihat Juga :
tulis komentar anda