15 Pangkostrad yang Kariernya Menanjak Jadi Jenderal Bintang 4, Terbaru Menantu Luhut Pandjaitan
Kamis, 07 Maret 2024 - 05:07 WIB
Caduad kelak berubah menjadi Kostrad. Setelah Operasi Mandala selesai, Caduad diubah menjadi Komando Strategis berdasarkan Skep Kasad Nomor KPTS 178/2/1963 tanggal 19 Februari 1963. Soeharto diangkat sebagai panglimanya.
Pada tanggal 16 Oktober 1965, Presiden Soekarno melantik Mayor Jenderal Soeharto sebagai Panglima Angkatan Darat. Dia menggantikan Jenderal Ahmad Yani yang ikut menjadi korban dalam peristiwa G30S/PKI.
Soeharto kemudian menduduki jabatan sebagai Panglima Angkatan Bersenjata Republik Indonesia/ABRI merangkap Menteri Pertahanan dengan pangkat Jenderal pada peiode 1968-1973.
Soeharto kemudian diberi mandat oleh Majelis Permusyawaratan Rakyat Sementara (MPRS) sebagai Presiden pada 26 Maret 1968 menggantikan Soekarno dan resmi menjadi Presiden pada tahun 1968. Ia dipilih kembali oleh MPR pada tahun 1973, 1978, 1983, 1988, 1993, dan 1998.
Umar Wirahadikusumah merupakan tokoh militer yang pernah menjadi Pangkostrad ke-2. Menggantikan Jenderal TNI Soeharto, Umar menjabata dari 2 Desember 1965 hingga 27 Mei 1967.
Keandalannya mendukung Panglima Kostrad Mayjen Soeharto menumpas Partai Komunis Indonesia (PKI), membuat Umar dipercaya menjabat Pangkostrad. Karier militernya makin meroket setelah menjadi Wakil Panglima Angkatan Darat (Wapangad) (1967-1969). Jabatan KSAD pada Desember 1969 hingga April 1973 menjadi puncak karier militernya.
Setelah itu, putra dari Raden Rangga Wirahadikusumah dan Raden Ratnaringrum ini menjabat Ketua Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) selama 10 tahun (1973-l983). Kemudian, pada Jumat, 11 Maret 1983 Umar terpilih dan dilantik menjadi Wakil Presiden RI 1983-1988 mendampingi Presiden Soeharto.
Dikenal sebagai tokoh militer Indonesia, Makmun Murod pernah menempati posisi Panglima Kostrad pada 20 Februari 1970 sampai 26 Desember 1971. Kariernya semakin bersinar ketika ditunjuk menjadi KSAD ke-11 dengan masa jabatan 10 Mei 1974–26 Januari 1978.
Pada tanggal 16 Oktober 1965, Presiden Soekarno melantik Mayor Jenderal Soeharto sebagai Panglima Angkatan Darat. Dia menggantikan Jenderal Ahmad Yani yang ikut menjadi korban dalam peristiwa G30S/PKI.
Soeharto kemudian menduduki jabatan sebagai Panglima Angkatan Bersenjata Republik Indonesia/ABRI merangkap Menteri Pertahanan dengan pangkat Jenderal pada peiode 1968-1973.
Soeharto kemudian diberi mandat oleh Majelis Permusyawaratan Rakyat Sementara (MPRS) sebagai Presiden pada 26 Maret 1968 menggantikan Soekarno dan resmi menjadi Presiden pada tahun 1968. Ia dipilih kembali oleh MPR pada tahun 1973, 1978, 1983, 1988, 1993, dan 1998.
2. Jenderal TNI (Purn) Umar Wirahadikusumah
Umar Wirahadikusumah merupakan tokoh militer yang pernah menjadi Pangkostrad ke-2. Menggantikan Jenderal TNI Soeharto, Umar menjabata dari 2 Desember 1965 hingga 27 Mei 1967.
Keandalannya mendukung Panglima Kostrad Mayjen Soeharto menumpas Partai Komunis Indonesia (PKI), membuat Umar dipercaya menjabat Pangkostrad. Karier militernya makin meroket setelah menjadi Wakil Panglima Angkatan Darat (Wapangad) (1967-1969). Jabatan KSAD pada Desember 1969 hingga April 1973 menjadi puncak karier militernya.
Setelah itu, putra dari Raden Rangga Wirahadikusumah dan Raden Ratnaringrum ini menjabat Ketua Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) selama 10 tahun (1973-l983). Kemudian, pada Jumat, 11 Maret 1983 Umar terpilih dan dilantik menjadi Wakil Presiden RI 1983-1988 mendampingi Presiden Soeharto.
3. Jenderal TNI (Purn) Makmun Murod
Dikenal sebagai tokoh militer Indonesia, Makmun Murod pernah menempati posisi Panglima Kostrad pada 20 Februari 1970 sampai 26 Desember 1971. Kariernya semakin bersinar ketika ditunjuk menjadi KSAD ke-11 dengan masa jabatan 10 Mei 1974–26 Januari 1978.
Lihat Juga :
tulis komentar anda