Daftar 5 Jenderal Kopassus yang Paling Disegani, Salah Satunya Pahlawan Nasional

Selasa, 27 Februari 2024 - 17:51 WIB
Sebelum menjabat sebagai Pangkostrad, Benny Moerdani sempat ditunjuk sebagai anggota RPKAD (nama pasukan sebelum menjadi Kopassus) yang kala itu ditugaskan untuk menekan Pemerintahan Revolusioner Republik Indonesia (PRRI).

Moerdani juga sempat ditugaskan sebagai pelatih pasukan terjun payung yang akan mengambil alih Irian Barat di tahun 1961. Lalu pada tahun 1964, Moerdani dan Batalyon RPKAD dikirim ke Kalimantan untuk bertempur dalam perang gerilya melawan tentara Malaysia dan Inggris sebagai bagian dari konfrontasi Indonesia-Malaysia.

Pria yang lahir pada 2 Oktober 1932 ini merupakan sosok prajurit yang misterius karena banyak berkecimpung di dunia intelijen. Bahkan dirinya adalah penyandang julukan bapak intelijen Indonesia. Kariernya di militer yang cemerlang berhasil membuat Benny diangkat sebagai Panglima ABRI pada 28 Maret 1983.

3. Letkol (Purn) Muhammad Idjon Djanbi



Pria yang punya nama asli Rodes Barendrecht "Rokus" Visser merupakan salah satu sosok yang membentuk Kopassus pada masa kemerdekaan Indonesia. Tidak hanya itu, prajurit asal Belanda ini juga ditunjuk menjadi komandan jenderal Kopassus yang pertama.

Sebelum bergabung dengan militer Indonesia, Idjon Djanbi merupakan mantan anggota Korps Speciale Troepen KNIL.

Pengalaman Idjon Djanbi sebagai anggota pasukan komando pada Perang Dunia II telah menarik perhatian Kolonel AE Kawilarang untuk membantu merintis pasukan komando di Indonesia.

4. Jenderal TNI (HOR) (Purn) Sarwo Edhie Wibowo



Tokoh militer Indonesia yang lahir pada 25 Juli 1925 ini merupakan ayah dari Kristiani Herrawati, istri dari Presiden Susilo Bambang Yudhoyono. Sarwo Edhie pernah menjabat sebagai Komandan RPKAD ketika Gerakan 30 September terjadi.

Dari situlah sosok Sarwo Edhie menjadi orang yang bertanggung jawab atas pemberantasan G30S. Setelah sekian lama berkutat di RPKAD, Sarwo akhirnya dipindah tugaskan untuk menjadi Panglima Kodam II/Bukit Barisan pada 1967.
Dapatkan berita terbaru, follow WhatsApp Channel SINDOnews sekarang juga!
Halaman :
tulis komentar anda
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More