Penerima Bansos Pilih Prabowo-Gibran, Pengamat: Bukti Perilaku Pemimpin Ingin Jalur Instan
Senin, 26 Februari 2024 - 15:07 WIB
JAKARTA - Pengamat Politik sekaligus Direktur Eksekutif Sudut Demokrasi Riset dan Analisis (SUDRA), Fadhli Harahab menanggapi hasil survei terbaru Lembaga Survei Indonesia (LSI) yang menyebut penerima bansos memilih pasangan Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka .
Dari hasil survei yang dilakukan pada 19-21 Februari 2024 itu, memotret ada 24% responden yang menerima bansos. Kemudian, ada 74,4% responden yang tidak terima bansos.
Dari total yang menerima bansos, sebagian besar responden memilih Prabowo-Gibran pada Pilpres 2024. Adapun responden penerima bansos yang memilih paslon nomot urut 1 Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar sekitar 17,6%. Lalu, responden yang memilih paslon nomor urut 3 Ganjar Pranowo-Mahfud MD sekitar 13,1%.
Menanggapi hal tersebut, Fadhli mengatakan bahwa hal tersebut membuktikan calon pemimpin yang ingin menang dengan jalur instan. Lalu jika memang terbukti ada bagi-bagi sembako maka tentu Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) perlu menyikapi itu.
"Membuktikan perilaku politik pemimpin atau calon pemimpin yang pengennya instan. Tak mau berusaha merebut hati rakyat melalui pendekatan yang lebih bermartabat," ujar Fadhli dalam keterangannya, Senin (26/2/2024).
Selain itu, tindakan itu juga turut menunjukkan minimnya pendidikan politik, pengetahuan, dan pengenalan terhadap calon. Sehingga membuat pemilih cepat sekali menentukan pilihan, meskipun hanya diiming-imingi dengan sembako.
"Tapi kalau cuma iming-iming, sama halnya dengan janji-janji manis politisi. Kalau kemenangan Prabowo-Gibran karena iming-iming sembako, saya kira ke depan kita tak perlu berharap banyak mereka akan bekerja untuk bangsa ini," tutupnya.
Dari hasil survei yang dilakukan pada 19-21 Februari 2024 itu, memotret ada 24% responden yang menerima bansos. Kemudian, ada 74,4% responden yang tidak terima bansos.
Dari total yang menerima bansos, sebagian besar responden memilih Prabowo-Gibran pada Pilpres 2024. Adapun responden penerima bansos yang memilih paslon nomot urut 1 Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar sekitar 17,6%. Lalu, responden yang memilih paslon nomor urut 3 Ganjar Pranowo-Mahfud MD sekitar 13,1%.
Menanggapi hal tersebut, Fadhli mengatakan bahwa hal tersebut membuktikan calon pemimpin yang ingin menang dengan jalur instan. Lalu jika memang terbukti ada bagi-bagi sembako maka tentu Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) perlu menyikapi itu.
"Membuktikan perilaku politik pemimpin atau calon pemimpin yang pengennya instan. Tak mau berusaha merebut hati rakyat melalui pendekatan yang lebih bermartabat," ujar Fadhli dalam keterangannya, Senin (26/2/2024).
Selain itu, tindakan itu juga turut menunjukkan minimnya pendidikan politik, pengetahuan, dan pengenalan terhadap calon. Sehingga membuat pemilih cepat sekali menentukan pilihan, meskipun hanya diiming-imingi dengan sembako.
Baca Juga
"Tapi kalau cuma iming-iming, sama halnya dengan janji-janji manis politisi. Kalau kemenangan Prabowo-Gibran karena iming-iming sembako, saya kira ke depan kita tak perlu berharap banyak mereka akan bekerja untuk bangsa ini," tutupnya.
(kri)
tulis komentar anda