Soroti Penghitungan Suara Sirekap, Mahfud MD: Ndak Karuan
Kamis, 22 Februari 2024 - 16:25 WIB
JAKARTA - Calon wakil presiden (cawapres) nomor urut 3, Mahfud MD menilai penghitungan suara dengan sistem rekapitulasi online Komisi Pemilihan Umum (KPU), terutama aplikasi Sirekap , tidak karuan. Meski begitu, Mahfud belum berkoordinasi dengan pihak lain di luar partai pengusung terkait perbedaan hasil data C1 dengan perhitungan cepat aplikasi Sirekap.
"Belum (ada koordinasi), itu kan baru usul saya dan usul masyarakat. Ini kan digitalnya sampai sekarang masih, Sirekap itu kan masih ndak karuan juga," kata Mahfud MD di kediamannya di Jalan Taman Patra Kuningan XII, Jakarta Selatan, Kamis (22/2/2024).
Mahfud turut mempertanyakan proses atau sistem pemeriksaan data dari masing-masing TPS di seluruh wilayah, sebelum akhirnya diunggah ke aplikasi sirekap.
"Katanya sudah diaudit oleh yang berwenang. Kapan diaudit dan dalam bentuk seperti apa auditnya tentu ada sertifikasinya ya," katanya.
"Nah kalau memang mau objektif ya audit digital forensiknya itu oleh lembaga independen. Oleh para ahli komputer, kan sudah banyak tuh di bidang itu. Perguruan tinggi, kemudian yang profesional di lapangan juga banyak, itu aja yang sudah mulai memberi laporan di ini," katanya.
Menurut Mahfud, proses audit dari pihak independen menjadi penting, terlebih kesalahan terjadi secara menyeluruh dan bervariasi. "Karena kesalahannya tuh berulang-ulang sampai hari ini dan terjadi di berbagai tempat. Kalau kesalahannya dua atau tiga, ini puluhan dan bervariasi. Oleh sebab itu audit itu menjadi penting," katanya.
"Jadi kita belum berkoordinasi, usul saja nanti. Nanti tentu akan disampaikan secara resmi ya. Ini kan baru saya menampung, membaca usul-usul masyarakat kembali. Dan Anda sudah membaca dan di mana-mana ada usul, saya setuju," katanya.
"Belum (ada koordinasi), itu kan baru usul saya dan usul masyarakat. Ini kan digitalnya sampai sekarang masih, Sirekap itu kan masih ndak karuan juga," kata Mahfud MD di kediamannya di Jalan Taman Patra Kuningan XII, Jakarta Selatan, Kamis (22/2/2024).
Mahfud turut mempertanyakan proses atau sistem pemeriksaan data dari masing-masing TPS di seluruh wilayah, sebelum akhirnya diunggah ke aplikasi sirekap.
Baca Juga
"Katanya sudah diaudit oleh yang berwenang. Kapan diaudit dan dalam bentuk seperti apa auditnya tentu ada sertifikasinya ya," katanya.
"Nah kalau memang mau objektif ya audit digital forensiknya itu oleh lembaga independen. Oleh para ahli komputer, kan sudah banyak tuh di bidang itu. Perguruan tinggi, kemudian yang profesional di lapangan juga banyak, itu aja yang sudah mulai memberi laporan di ini," katanya.
Menurut Mahfud, proses audit dari pihak independen menjadi penting, terlebih kesalahan terjadi secara menyeluruh dan bervariasi. "Karena kesalahannya tuh berulang-ulang sampai hari ini dan terjadi di berbagai tempat. Kalau kesalahannya dua atau tiga, ini puluhan dan bervariasi. Oleh sebab itu audit itu menjadi penting," katanya.
"Jadi kita belum berkoordinasi, usul saja nanti. Nanti tentu akan disampaikan secara resmi ya. Ini kan baru saya menampung, membaca usul-usul masyarakat kembali. Dan Anda sudah membaca dan di mana-mana ada usul, saya setuju," katanya.
(abd)
tulis komentar anda