Masyarakat Diimbau Berperan Aktif Cegah Penyebaran Hoaks Pemilu 2024

Selasa, 30 Januari 2024 - 16:57 WIB
Menurut Radita, saat ini telah memasuki masa era kebenaran atau post truth, yang komponennya di antaranya hoaks, fake news, bias, information twist dan hate speech yang berdampak pada cyber bullying. "Penyebaran konten hoaks membuat masyarakat benci terhadap problem yang memiliki sentimen negatif," ujar Radita.

Media sosial menjadi sarana penyebaran informasi yang tidak terkontrol termasuk upaya menyebarkan kabar kebohongan untuk melawan pihak rival. Elemen utama hoaks di ruang siber berhubungan dengan agen atau masyarakat yang memproduksi pesan hoaks dan disampaikan pada masyarakat.

"Upaya utama motif hoaks menyebarkan atas rasa ketidakpercayaan terhadap sebuah kebenaran dengan motif politik, ekonomi, politisasi terhadap kebencian yang dapat menjadi komoditi atau memiliki nilai jual," imbuh Radita.

Pegiat Digital Tristania Dyah menyebut, hoaks memiliki dampak perpecahan, mengancam keselamatan, dan dapat menurunkan reputasi seseorang. Agar tidak terjebak dalam informasi yang tidak tepat masyarakat harus dapat mengidentifikasi informasi yang diterima dengan membaca berita secara keseluruhan dengan melakukan verifikasi sumber berita dan foto.

Tak hanya itu, masyarakat juga harus menjadi penggerak dalam mencegah hoaks tersebar lebih luas. "Masyarakat harus ikut serta dan berperan aktif dalam rangka menghentikan penyebaran hoaks," tegas Tristania.

Berita hoaks memiliki kecenderungan lebih menarik perhatian dan masyarakat pun menjadi mudah percaya karena umumnya informasi yang berisi kalimat bohong sesuai dengan keinginan pribadi atau opini pribadi. "Jangan mudah percaya dan jadilah pengguna internet yang kritis," kata Tristania.
(cip)
Halaman :
tulis komentar anda
Follow
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More