Implementasi Inovasi Program Kampung Garam di Kebumen

Minggu, 14 Januari 2024 - 19:13 WIB
Implementasi Inovasi Program Kampung Garam

Upaya pengembangan usaha garam rakyat di Kebumen resmi dimulai pada tahun 2018. Pada 16 Februari 2018, pihak terkait bersama dengan beberapa kelompok petambak garam menghadiri acara penyuluhan perikanan tentang pemanfaatan tunnel pengolah garam rakyat di Pantai Bunton, Adipala, Cilacap.

Acara ini diundang oleh Balai Pendidikan, Pelatihan, dan Penyuluhan Perikanan (BP3) Tegal yang berada di bawah Kementerian Kelautan dan Perikanan. Dengan melibatkan sekitar 30 petambak, langkah-langkah awal untuk memulai usaha garam rakyat di pesisir Kebumen pun dilakukan.

Dinas Kelautan dan Perikanan Kabupaten Kebumen juga mendapatkan dukungan keuangan dari APBD Jawa Tengah sebesar Rp200 juta, dan tambahan bantuan dari APBD Kabupaten sebesar Rp140 juta untuk mendukung pembuatan demplot sistem tunnel dalam usaha garam rakyat. Kabid Usaha Perikanan, Sigit Dwi Purnomo, menambahkan bahwa target produksi petambak garam rakyat di Kebumen saat ini adalah 7-8 ton per bulan.

Potensi maksimal dari 12 kelompok petambak garam rakyat di Kebumen diperkirakan mencapai 200 ton per bulan, berdasarkan perhitungan konsultan dari Universitas Jenderal Soedirman Purwokerto.

Kebutuhan garam konsumsi untuk penduduk Kabupaten Kebumen telah lama tergantung pada pasokan dari luar daerah. Dengan jumlah penduduk mencapai 1,3 juta jiwa, kebutuhan garam konsumsi per tahunnya mencapai 4.191 ton. Ketergantungan pada impor garam dari daerah lain menyebabkan defisit perdagangan.

Inisiatif pendirian Kampung Garam dianggap sebagai suatu inovasi yang dapat memenuhi kebutuhan garam lokal, sekaligus merangsang upaya mencapai ketahanan pangan melalui produksi garam mentah dan berbagai produk olahan garam (garam konsumsi, garam kesehatan, dan garam industri). Selain itu, proyek ini juga bertujuan untuk mengembangkan destinasi wisata di kampung garam dan memberdayakan masyarakat pesisir melalui pendampingan serta penguatan kelembagaan kelompok dan koperasi.

Kampung Garam Kebumen dibangun melalui tiga tahapan. Pertama, perencanaan yang melibatkan pembentukan tim inovasi, penyusunan masterplan usaha garam, dan riset unggulan daerah untuk menilai kelayakan usaha garam. Kedua, pelaksanaan yang mencakup koordinasi dengan stakeholder internal dan eksternal, pelatihan, pemberian akses teknologi, pengembangan kelembagaan kelompok dan koperasi, pembuatan demplot produksi dan pengolahan garam, serta pengadaan sarana dan prasarana produksi dan pengolahan dengan pembiayaan dari masyarakat, pemerintah, dan CSR BUMN serta swasta.

Ketiga, monitoring dan evaluasi yang dilakukan secara periodik setiap bulan oleh tim inovasi internal, seperti Aparatur Pengawas Internal Pemerintah (APIP) Kabupaten Kebumen dan Inspektorat Jenderal Kementerian Kelautan dan Perikanan.

Selain dari tahapan untuk membangun Kampung Garam Kebumen menjadi kampung yang lebih maju dan menarik adapun beberapa manfaat. Pertama, Kampung Garam berfungsi sebagai kawasan observasi dan penelitian untuk pengembangan pemanfaatan garam di wilayah Jawa Tengah. Kedua, inovasi ini bertujuan untuk mencapai ketahanan pangan dengan memproduksi garam mentah dan produk olahan garam (seperti garam konsumsi), serta mengurangi ketergantungan pada impor garam.
Dapatkan berita terbaru, follow WhatsApp Channel SINDOnews sekarang juga!
Halaman :
tulis komentar anda
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More