Berkunjung ke Kecamatan Omben Sampang, Mahfud MD Nostalgia Masa Kecil
Kamis, 11 Januari 2024 - 16:45 WIB
SAMPANG - Calon Wakil Presiden (Cawapres) Nomor Urut 3 yang diusung Partai Perindo, Mahfud MD berkunjung ke sejumlah pondok pesantren (ponpes) di Kecamatan Omben, Kabupaten Sampang, Madura, Kamis (11/1/2024) siang.
Dengan didampingi Yenni Wahid, Putri Presiden ke-4 RI Abdurrahman Wahid (Gus Dur), Mahfud bersilaturahmi dengan para ulama di Ponpes Darul Ulum II Al-Wahidiyah, Desa Gersempal dan Ponpes Nahdlatut Tullab, Desa Omben.
Selain ingin bersilaturahmi menjelang Pilpres 2024, pria berkacamata itu ingin mengenang masa kecil di Kecamatan Omben, Sampang mengingat wilayah tersebut merupakan tempat kelahirannya. Ia lahir pada 13 Mei 1957 dari pasangan Mahmodin dan Siti Khadidjah.
"Keluarga saya berpindah-pindah, namun saya lahir di sini dan waktu di Sampang ayah saya bekerja di Kantor Kecamatan Omben," tuturnya.
Mahfud meyakinkan jika dirinya putra asli Madura sehingga mengetahui kebutuhan-kebutuhan rakyat Madura, seperti pengelolaan hasil produksi petani garam setempat.
Menurutnya, dulunya Madura disebut Pulau Garam karena Madura yang mengekspor garam ke berbagai negara. Namun saat ini petani garam di Madura malah merugi sehingga kondisi itu harus diperbaiki.
"Kita akan kembalikan Madura sebagai Pulau Garam," tutupnya.
Lihat Juga: Panggilan Yang Mulia bagi Hakim Berlebihan, Mahfud MD: Lebih Layak Disebut Yang Terhinakan
Dengan didampingi Yenni Wahid, Putri Presiden ke-4 RI Abdurrahman Wahid (Gus Dur), Mahfud bersilaturahmi dengan para ulama di Ponpes Darul Ulum II Al-Wahidiyah, Desa Gersempal dan Ponpes Nahdlatut Tullab, Desa Omben.
Selain ingin bersilaturahmi menjelang Pilpres 2024, pria berkacamata itu ingin mengenang masa kecil di Kecamatan Omben, Sampang mengingat wilayah tersebut merupakan tempat kelahirannya. Ia lahir pada 13 Mei 1957 dari pasangan Mahmodin dan Siti Khadidjah.
"Keluarga saya berpindah-pindah, namun saya lahir di sini dan waktu di Sampang ayah saya bekerja di Kantor Kecamatan Omben," tuturnya.
Mahfud meyakinkan jika dirinya putra asli Madura sehingga mengetahui kebutuhan-kebutuhan rakyat Madura, seperti pengelolaan hasil produksi petani garam setempat.
Menurutnya, dulunya Madura disebut Pulau Garam karena Madura yang mengekspor garam ke berbagai negara. Namun saat ini petani garam di Madura malah merugi sehingga kondisi itu harus diperbaiki.
"Kita akan kembalikan Madura sebagai Pulau Garam," tutupnya.
Lihat Juga: Panggilan Yang Mulia bagi Hakim Berlebihan, Mahfud MD: Lebih Layak Disebut Yang Terhinakan
(kri)
tulis komentar anda