Diaspora Indonesia: Debat Capres Pertegas Komitmen Ganjar-Mahfud pada Kepentingan Bangsa
Selasa, 09 Januari 2024 - 18:06 WIB
"Sangat jelas sekali bahwa potensi Indonesia diserang melalui darat jauh lebih kecil ketimbang laut dan udara. Oleh karena itu, pemenuhan kebutuhan akan teknologi pertahanan laut, udara, dan digital menjadi lebih penting ke depannya," katanya.
Terkait usulan duta besar siber yang disampaikan Ganjar, Sakaria menyebut ide itu sangat efektif menjawab tantangan global terutama terkait isu pertahanan saat ini.
"Sangat terlihat bahwa Pak Ganjar dalam memberikan usulan program, selalu melakukan due diligence dan pengumpulan data serta informasi yang akurat dan memadai, sehingga beliau dapat memberikan gagasan dan rekomendasi yang tepat sesuai dengan kebutuhan, seperti gagasan terkait Duta Besar Siber, yang akan menjadi lebih efektif dalam menjawab tantangan global terkait isu pertahanan nasional," tuturnya.
Sementara itu, Ketua Austria for Ganjar-Mahfud, Azizah Seiger mengapresiasi Ganjar yang memberikan perhatian pada penyediaan lapangan kerja di dalam negeri.
"Pak Ganjar memberikan highlight pada kebutuhan lapangan kerja dalam negeri yang juga harus diberikan prioritas dan tercermin dalam politik luar negeri Indonesia ke depannya, terkait dengan investasi asing yang harusnya dipermudah di Indonesia sehingga lapangan kerja baru dapat terbuka," ujarnya.
Bagi Azizah, debat kedua capres semakin menegaskan komitmen Ganjar-Mahfud yang mengutamakan kepentingan nasional, terutama dalam hal peningkatan ekonomi dan kesejahteraan masyarakat Indonesia.
"Sepanjang debat di setiap kesempatan kita berulang kali mendengar pernyataan Pak Ganjar yang sangat memberikan perhatian pada kebutuhan lapangan kerja dan peningkatan ekonomi, dan beliau tidak hanya berjanji kosong," katanya.
"Pak Ganjar menawarkan kail, bukan ikan dengan membeberkan secara jelas kebijakan yang berkesinambungan dan dapat dipertanggungjawabkan, terkait penyediaan lapangan pekerjaan," katanya.
Terkait usulan duta besar siber yang disampaikan Ganjar, Sakaria menyebut ide itu sangat efektif menjawab tantangan global terutama terkait isu pertahanan saat ini.
"Sangat terlihat bahwa Pak Ganjar dalam memberikan usulan program, selalu melakukan due diligence dan pengumpulan data serta informasi yang akurat dan memadai, sehingga beliau dapat memberikan gagasan dan rekomendasi yang tepat sesuai dengan kebutuhan, seperti gagasan terkait Duta Besar Siber, yang akan menjadi lebih efektif dalam menjawab tantangan global terkait isu pertahanan nasional," tuturnya.
Sementara itu, Ketua Austria for Ganjar-Mahfud, Azizah Seiger mengapresiasi Ganjar yang memberikan perhatian pada penyediaan lapangan kerja di dalam negeri.
"Pak Ganjar memberikan highlight pada kebutuhan lapangan kerja dalam negeri yang juga harus diberikan prioritas dan tercermin dalam politik luar negeri Indonesia ke depannya, terkait dengan investasi asing yang harusnya dipermudah di Indonesia sehingga lapangan kerja baru dapat terbuka," ujarnya.
Bagi Azizah, debat kedua capres semakin menegaskan komitmen Ganjar-Mahfud yang mengutamakan kepentingan nasional, terutama dalam hal peningkatan ekonomi dan kesejahteraan masyarakat Indonesia.
"Sepanjang debat di setiap kesempatan kita berulang kali mendengar pernyataan Pak Ganjar yang sangat memberikan perhatian pada kebutuhan lapangan kerja dan peningkatan ekonomi, dan beliau tidak hanya berjanji kosong," katanya.
"Pak Ganjar menawarkan kail, bukan ikan dengan membeberkan secara jelas kebijakan yang berkesinambungan dan dapat dipertanggungjawabkan, terkait penyediaan lapangan pekerjaan," katanya.
(kri)
tulis komentar anda