Diaspora Indonesia: Debat Capres Pertegas Komitmen Ganjar-Mahfud pada Kepentingan Bangsa

Selasa, 09 Januari 2024 - 18:06 WIB
Diaspora Indonesia yang tinggal di negara lain memuji penampilan Capres Nomor Urut 3, Ganjar Pranowo dalam Debat Pilpres ke-3 di Istora Senayan, Jakarta, Minggu 7 Januari 2024. Foto/MPI/Aldhi Chandra
JAKARTA - Debat ketiga Pilpres 2024 yang digelar Komisi Pemilihan Umum (KPU) di Istora Senayan, Jakarta, Minggu 7 Januari 2024, tidak hanya mencuri perhatian masyarakat di Tanah Air tetapi juga diaspora Indonesia yang tinggal di negara lain.

Salah satu diaspora yang menonton debat capres adalah Sakaria Wielgosz yang saat ini tinggal di Swiss. Dia memuji penampilan Calon Presiden (Capres) Nomor Urut 3, Ganjar Pranowo .





“Pada opening statement sangat jelas, Pak Ganjar menyatakan bahwa politik luar negeri Indonesia harus merefleksikan kepentingan dalam negeri. Salah satu contoh yang diberikan adalah terkait peningkatan ekonomi negara dengan memberikan fokus pada kegiatan UMKM yang harus bisa di-emphasize dalam kebijakan politik luar negeri Indonesia," ujar Ketua Tim Pemenangan Luar Negeri Ganjar-Mahfud itu, Selasa (9/1/2024).

Menurutnya, salah satu program unggulan Ganjar-Mahfud adalah kemudahan UMKM dalam berusaha, baik di dalam maupun di luar negeri yang harus dapat difasilitasi oleh pemerintah.

“Dan dalam hal UMKM ini jelas Pak Ganjar telah membuktikan keberhasilannya dalam hal meningkatkan UMKM di Jawa Tengah selama beliau menjabat sebagai gubenur. Program unggulan Ganjar-Mahfud jelas realistis dan dapat dihitung dari mana kebutuhan anggaran dan seperti apa pelaksanaannya, sehingga tidak hanya manis didengar tapi juga bisa terealisasi dengan baik,” jelas Sakaria.

Selain itu, Sakaria juga mengapresiasi kebijakan Ganjar terkait pertahanan dan keamanan, termasuk pengadaan alutsista.

"Pak Ganjar manyampaikan jelas bahwa pembuatan kebijakan pertahanan, dan kebijakan apa pun, harus bottom up, sesuai dengan kebutuhan yang ada. Informasi terkait kebutuhan ini harus datang dari kebutuhan di lapangan dan bukan hanya pemenuhan alutsista yang tidak sesuai pada kebutuhan, sehingga berpotensi untuk berakhir di museum semata," paparnya.

Sakaria menegaskan strategi pertahanan digital yang disampaikan Ganjar sesuai dengan kebutuhan dan situasi saat ini. Sebab, saat ini pertahanan digital merupakan isu keamanan global.
Halaman :
tulis komentar anda
Follow
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More