Komitmen Bangun Kesetaraan bagi Disabilitas, Ganjar: Ruang Sekolah Harus Lebih Inklusi
Rabu, 03 Januari 2024 - 07:25 WIB
JEPARA - Calon Presiden nomor urut 3, Ganjar Pranowo berkomitmen membangun keseteraan bagi penyandang disabilitas khususnya dalam bidang pendidikan. Ganjar pun mencanangkan ide dibangunnya ruang belajar mengajar yang lebih inklusi untuk penyandang disabilitas.
Hal itu disampaikan Ganjar saat nongkrong bareng bersama ratusan Milenial dan Gen Z di Jepara, Jawa Tengah. Dalam pertemuan itu, Ganjar mendapat keluh-kesah dan masukan terkait kesetaraan bagi penyandang disabilitas di dunia pendidikan.
“Maka kemudian penyandang disabilitas yang punya keinginan untuk sekolah kita mesti sediakan ruang sekolah yang lebih inklusi, sebenarnya itu,” ucap Ganjar dikutip, Rabu (3/1/2024).
Mantan Gubernur Jawa Tengah dua periode itu meyakini ruang belajar mengajar dan fasilitas yang lebih baik juga akan berdampak baik. Sehingga, nasib penyandang disabilitas pun juga akan semakin baik. “Maka kalau mereka diberikan ruang untuk sekolah dan menuntut ilmu lebih tinggi, rasa-rasanya nasibnya akan jauh lebih baik,” jelas Ganjar.
Seorang pemuda bernama Yoga Pramono alias Jo Carlos menyempatkan diri untuk membacakan puisi karya Wiji Thukul. Puisi itu dibacakan berapi-api untuk mengingatkan agar masyarakat bisa melawan saat suatu kritik dibungkam.
“Dan bila omongan penguasa, tidak boleh dibantah, kebenaran pasti terancam. Apabila usul ditolak tanpa ditimbang, suara dibungkam kritik dilarang tanpa alasan dituduh subversif dan mengganggu keamanan. Maka hanya ada satu kata: lawan!,” kata Jo Carlos sambil membacakan puisi Wiji Thukul.
Jo Carlos mengapresiasi langkah Ganjar yang menyinggung persoalan pelanggaran Hak Asasi Manusia (HAM) berat masa lalu saat debat Capres pertama. “Itu harus dituntaskan,” ucap Jo Carlos.
Hal itu disampaikan Ganjar saat nongkrong bareng bersama ratusan Milenial dan Gen Z di Jepara, Jawa Tengah. Dalam pertemuan itu, Ganjar mendapat keluh-kesah dan masukan terkait kesetaraan bagi penyandang disabilitas di dunia pendidikan.
“Maka kemudian penyandang disabilitas yang punya keinginan untuk sekolah kita mesti sediakan ruang sekolah yang lebih inklusi, sebenarnya itu,” ucap Ganjar dikutip, Rabu (3/1/2024).
Baca Juga
Mantan Gubernur Jawa Tengah dua periode itu meyakini ruang belajar mengajar dan fasilitas yang lebih baik juga akan berdampak baik. Sehingga, nasib penyandang disabilitas pun juga akan semakin baik. “Maka kalau mereka diberikan ruang untuk sekolah dan menuntut ilmu lebih tinggi, rasa-rasanya nasibnya akan jauh lebih baik,” jelas Ganjar.
Seorang pemuda bernama Yoga Pramono alias Jo Carlos menyempatkan diri untuk membacakan puisi karya Wiji Thukul. Puisi itu dibacakan berapi-api untuk mengingatkan agar masyarakat bisa melawan saat suatu kritik dibungkam.
“Dan bila omongan penguasa, tidak boleh dibantah, kebenaran pasti terancam. Apabila usul ditolak tanpa ditimbang, suara dibungkam kritik dilarang tanpa alasan dituduh subversif dan mengganggu keamanan. Maka hanya ada satu kata: lawan!,” kata Jo Carlos sambil membacakan puisi Wiji Thukul.
Jo Carlos mengapresiasi langkah Ganjar yang menyinggung persoalan pelanggaran Hak Asasi Manusia (HAM) berat masa lalu saat debat Capres pertama. “Itu harus dituntaskan,” ucap Jo Carlos.
(cip)
tulis komentar anda