Pimpinan Ponpes Buntet Tak Mungkin Dukung Capres-Cawapres Pelanggar Etika
Rabu, 27 Desember 2023 - 19:17 WIB
JAKARTA - Pimpinan Pondok Pesantren Buntet, Cirebon, Jawa Barat, KH Adib Rofiuddin Izza menegaskan mendukung pasangan calon presiden dan wakil presiden (capres-cawapres) Ganjar Pranowo-Mahfud MD di Pilpres 2024. Penegasan ini mematahkan klaim bahwa Kiai Adib masuk dalam struktur Tim Kampanye Nasional (TKN) Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka.
Direktur Eksekutif Gerbang Informasi Pemerintahan (GIP) Miqdad Husein mengaku ragu atas informasi masuknya Kiai Adib Rofiuddin Izza dalam struktur TKN Prabowo-Gibran. Namun, karena kesibukan masing-masing, belum sempat bertabayyun untuk mengecek kebenaran bergabungnya.
"Saya mengenal beliau sebagai seorang idealis dan memiliki komitmen moral tinggi. Beliau sangat dekat dengan Gus Dur. Karena itu sangat tidak mungkin beliau mendukung pasangan yang terbukti melanggar etika atau produk pelanggaran etika," kata Miqdad Husein saat berkunjung ke Islamic Center At Taqwa Cirebon, Rabu (27/12/2023).
Secara logika lineer, kata Miqdad, seorang yang memiliki standar moral tinggi, apalagi berlatar belakang pesantren, terasa aneh jika mendukung pelanggar etika. Unsur utama yang membentuk etika itu adalah moral. Melabrak dan melanggar etika berarti tidak memiliki moral.
"Apa iya, tokoh agamawan yang konsisten pada ajaran agamanya akan mendukung produk pelanggar etika? Jika itu terjadi sama saja dengan ikut melabrak etika dan moral," katanya.
Saat ini sebagian besar tokoh agama yang mengetahui proses awal pasangan capres-cawapres yang berdasarkan putusan Mahkamah Kehormatan Mahkamah Konstitusi (MKMK) terbukti melanggar etika, mulai berpikir ulang mengevaluasi sikapnya. Para tokoh suci itu bahkan mulai bergerak mengajak dan berupaya menyelamatkan masyarakat agar tidak ikut membenarkan pelanggaran etika.
"Para tokoh agamawan kini berusaha keras menyelamatkan masyarakat agar tidak melakukan dosa massal, ikut-ikutan mendukung pelanggar etika," kata Miqdad.
Lihat Juga: Cerita Mahfud MD Dikawal 2 Anggota Sat-81/Gultor Kopassus Anak Buah Luhut saat Konflik Cicak Vs Buaya
Direktur Eksekutif Gerbang Informasi Pemerintahan (GIP) Miqdad Husein mengaku ragu atas informasi masuknya Kiai Adib Rofiuddin Izza dalam struktur TKN Prabowo-Gibran. Namun, karena kesibukan masing-masing, belum sempat bertabayyun untuk mengecek kebenaran bergabungnya.
"Saya mengenal beliau sebagai seorang idealis dan memiliki komitmen moral tinggi. Beliau sangat dekat dengan Gus Dur. Karena itu sangat tidak mungkin beliau mendukung pasangan yang terbukti melanggar etika atau produk pelanggaran etika," kata Miqdad Husein saat berkunjung ke Islamic Center At Taqwa Cirebon, Rabu (27/12/2023).
Secara logika lineer, kata Miqdad, seorang yang memiliki standar moral tinggi, apalagi berlatar belakang pesantren, terasa aneh jika mendukung pelanggar etika. Unsur utama yang membentuk etika itu adalah moral. Melabrak dan melanggar etika berarti tidak memiliki moral.
"Apa iya, tokoh agamawan yang konsisten pada ajaran agamanya akan mendukung produk pelanggar etika? Jika itu terjadi sama saja dengan ikut melabrak etika dan moral," katanya.
Saat ini sebagian besar tokoh agama yang mengetahui proses awal pasangan capres-cawapres yang berdasarkan putusan Mahkamah Kehormatan Mahkamah Konstitusi (MKMK) terbukti melanggar etika, mulai berpikir ulang mengevaluasi sikapnya. Para tokoh suci itu bahkan mulai bergerak mengajak dan berupaya menyelamatkan masyarakat agar tidak ikut membenarkan pelanggaran etika.
"Para tokoh agamawan kini berusaha keras menyelamatkan masyarakat agar tidak melakukan dosa massal, ikut-ikutan mendukung pelanggar etika," kata Miqdad.
Lihat Juga: Cerita Mahfud MD Dikawal 2 Anggota Sat-81/Gultor Kopassus Anak Buah Luhut saat Konflik Cicak Vs Buaya
(abd)
tulis komentar anda