Hidup Sehat dengan Cara Herbal Ini untuk Menghindari Kanker

Senin, 18 Desember 2023 - 08:13 WIB
Selain bermanfaat sebagai antioksidan, kata Riyanti, buah manggis juga berguna sebagai antibakteri, anti-kanker, dan anti-radang. Bagian lain yang bermanfaat adalah kulit buahnya. Kulit manggis berwarna merah keunguan, dan sangat sulit dihilangkan karena mengandung tanin, resin, dan crystallizable mangostine (C20H22O5) (mudah larut dalam alcohol) atau ether (tidak larut dalam air).

"Kulit manggis sangat berkhasiat untuk membuang asam ureat di dalam tubuh bagi penderita reumatik/gout. Kulit manggis mengandung senyawa efektif untuk melawan infeksi bakteri dan jamur serta mengurangi peradangan. Kandungan antioksidan pada kulit manggis bisa memungut radikal bebas yang mengembangkan sel kanker," jelasnya.

"Selain kanker, antioksidan pada kulit manggis mampu mencegah kerusakan low density lipoprotein atau kolesterol jahat. Kolesterol jahat merupakan pemicu utama terjadinya penyakit kanker," tambahnya.

Berdasarkan penelitian yang diterbitkan dalam US National Library of Medicine National Institutes of Health mengungkapkan, kulit manggis mempunyai efek antioksidan, antiinflamasi, dan antiproliferatif terhadap sel kanker. Kulit manggis mengandung xanthone untuk menghambat perkembangan dan penyebaran sel kanker, seperti kanker payudara, kanker usus besar, dan kanker paru-paru.

Buah manggis mengandung nutrisi yang sangat baik untuk kesehatan. Buah manggis kaya serat dan karbohidrat. Buah ini juga mengandung vitamin A, vitamin C, zat besi, kalsium, magnesium, dan potassium tinggi. Buah manggis juga mengandung vitamin B kompleks seperti tiamin, niacin, dan asam folat dalam jumlah sedang.

Kemudian Moringa Oleifera Folium (Daun Kelor) yangmerupakan tanaman herbal yang tumbuh di Indonesia. Daun kelor atau dalam bahasa latin disebut Moriga Oleifera mempunyai beberapa khasiat yang baik bagi kesehatan. Mengonsumsi ekstrak daun kelor secara rutin bisa mencegah pertumbuhan sel kanker dalam tubuh.

Daun kelor mengandung 50 antioksidan, 27 vitamin, dan 9 asam amino esensial serta garam mineral. Daun kelor mengandung protein yang tinggi, kalsium, vitamin, zat besi dan mineral (potasium dan magnesium) untuk melawan penyakit tumor dan efek samping dari terapi. Selain itu daun kelor juga mengandung niazimicin. Niazimicin merupakan senyawa bioaktif yang bisa menekan perkembangan sel kanker.

"Hal ini sesuai dengan penelitian pada jurnal internasional terindeks scopus. Pada jurnal ini, disebutkan bahwa daun kelor bisa digunakan sebagai salah satu bahan herbal alternatif karena daun kelor bisa mensupresi ekspresi IL 8," tuturnya.

Selanjutnya Myrmecodia Pendans (Sarang semut). Myrmecodia pendans termasuk ke dalam Rubiaceae. Myrmecodia pendans termasuk umbi-umbian yang sering tumbuh di dataran Papua. Tanaman ini merupakan salah tanaman khas Indonesia yang digunakan sebagai obat tradisional untuk mencegah kanker.

"Kandungan flavonoid dalam sarang semut menjadi antioksidan yang bisa menghambat sel HeLa pada kanker serviks. Flavonoid bersifat anti-carcinogenic dari apigenin untuk memodulasi target utama dan jalur yang terlibat dalam kontrol siklus sel, memicu apoptosis, menghambat angiogenesis, menghambat invasi sel tumor dan metastasis, serta transduksi sinyal. Sarang semut mengandung zat antioksidan cukup tinggi," kata Riyanti.
Halaman :
tulis komentar anda
Follow
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More