Ganjar Ingin Ciptakan Layanan Pemerintah yang Mudah, Murah, Cepat
Selasa, 12 Desember 2023 - 22:35 WIB
JAKARTA - Calon Presiden (Capres) Nomor Urut 3 Ganjar Pranowo ingin menciptakan layanan pemerintah yang mudah, murah, dan cepat atau istilah bahasa kekiniannya “sat-set”. Hal itu diungkapkan Ganjar di akhir sesi debat capres 2024 di Gedung KPU, Jalan Imam Bonjol, Jakarta Pusat, Selasa (12/12/2023)
“Pemerintah betul-betul bisa melayani dengan memberikan teladan dari pemimpin tertinggi yang antikorupsi, yang menunjukkan integritas, yang menunjukkan layanan pemerintahan yang mudah, murah, cepat. Sat-set,” kata Ganjar.
Tidak hanya itu, Ganjar juga mengatakan bahwa pemerintah seharusnya tidak baperan atau gampang tersinggung ketika mendapatkan kritikan.
"Pemerintah ini ada yang ketika dikritik tidak baperan, yang ketika media menulis mereka merasa ini vitamin buat dirinya, bukan sedang merongrong apalagi kemudian merasa terancam," kata Ganjar.
Kata Ganjar, jika demokratisasi bisa dilaksanakan sesuai amanat Reformasi, tidak akan lagi ada cerita pembungkaman akibat menyuarakan kritik pedas kepada pemerintah.
"Maka kalaulah kemudian demokratisasi ini bisa kita laksanakan dengan baik sesuai dengan amanat reformasi, nggak ada lagi cerita, Bu Sinta enggak ada cerita Mas Butet, enggak ada cerita Melki, tidak ada itu karena dewasa kita dalam berdemokrasi,” katanya.
Terakhir, Ganjar juga ingin agar penghormatan kepada Hak Asasi Manusia (HAM) harus dijunjung tinggi. Ganjar pun menegaskan akan berdiri bersama para korban pelanggaran HAM.
"Maka dalam penghormatan terhadap HAM, mari kita konsisten antara pikiran perkataan dan perbuatan. Dan saya berdiri bersama korban untuk keadilan," pungkas ayah Muhammad Zinedine Alam Ganjar ini.
“Pemerintah betul-betul bisa melayani dengan memberikan teladan dari pemimpin tertinggi yang antikorupsi, yang menunjukkan integritas, yang menunjukkan layanan pemerintahan yang mudah, murah, cepat. Sat-set,” kata Ganjar.
Tidak hanya itu, Ganjar juga mengatakan bahwa pemerintah seharusnya tidak baperan atau gampang tersinggung ketika mendapatkan kritikan.
"Pemerintah ini ada yang ketika dikritik tidak baperan, yang ketika media menulis mereka merasa ini vitamin buat dirinya, bukan sedang merongrong apalagi kemudian merasa terancam," kata Ganjar.
Kata Ganjar, jika demokratisasi bisa dilaksanakan sesuai amanat Reformasi, tidak akan lagi ada cerita pembungkaman akibat menyuarakan kritik pedas kepada pemerintah.
"Maka kalaulah kemudian demokratisasi ini bisa kita laksanakan dengan baik sesuai dengan amanat reformasi, nggak ada lagi cerita, Bu Sinta enggak ada cerita Mas Butet, enggak ada cerita Melki, tidak ada itu karena dewasa kita dalam berdemokrasi,” katanya.
Terakhir, Ganjar juga ingin agar penghormatan kepada Hak Asasi Manusia (HAM) harus dijunjung tinggi. Ganjar pun menegaskan akan berdiri bersama para korban pelanggaran HAM.
"Maka dalam penghormatan terhadap HAM, mari kita konsisten antara pikiran perkataan dan perbuatan. Dan saya berdiri bersama korban untuk keadilan," pungkas ayah Muhammad Zinedine Alam Ganjar ini.
(zik)
tulis komentar anda