Mengurangi Sampah Laut Melalui Operasi Tangkap Tangan

Rabu, 06 Desember 2023 - 07:16 WIB
baca juga: Jokowi Tegaskan Pencemaran Laut oleh Sampah Jadi Ancaman Kedaulatan dan Kesatuan Negara

Dalam waktu singkat perairan di sekitar Pulau Pramuka sudah dipenuhi sampah. Untuk mengurangi serbuan sampah-sampah tersebut penduduk Pulau Pramuka yang berjumlah sekitar 2.000 orang sering menggelar OTT alias Operasi Tangkap Tangan. Jangan salah duga dulu, OTT yang dimaksud bukan untuk menangkap koruptor seperti yang sering dilakukan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK).

OTT ini berupa gotong royong, kerja bakti memunguti sampah dengan tangan di sekitar pantai dan perairan pulau tersebut. Pernah dalam satu hari OTT sampah laut yang dilakukan warga Pulau Pramuka menghasilkan kurang lebih 300 kg sampah.

Kerugian akibat Sampah Laut

Sampah laut jadi persoalan serius bagi warga di Pulau Pramuka.Tidak hanya membuat nelayan kesulitan mendapatkan ikan, sampah juga menimbulkan bau dan pemandangan yang tak sedap, juga menjadi sumber berbagai penyakit. Apalagi di Pulau Pramuka terdapat pusat konsevasi Penyu yang merupakan bagian dari Taman Nasional Kepulauan Seribu. Harus segera dicari solusinya.

Faktanya bukan hanya Samsuri, Ibu Mahariah dan penduduk Kepulauan Seribu saja yang menderita akibat sampah. Jutaan orang di negeri ini yang menggantungkan hidupnya dari laut, juga bernasib sama. Merasakan dampak akibat serbuan sampah yang masuk ke laut.

Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) yang kini telah berubah menjadi Badan Riset dan Inovasi Indonesia (BRIN) pada 2019 mengungkapkan, sepanjang 2018 ada 290 ribu hingga 590 ribu ton sampah yangbegitu saja terbuang ke laut.

Sebagian besar dari sampah yang masuk ke laut itu berupa sampah plastik. Jika tak ada upaya nyata, sampah plastik yang masuk ke laut akan bertambah hingga mencapai 780 ribu ton per tahun.

Sampah plastik ini sangat berbahaya. Butuh ratusan tahun untuk sampah plastik ini dapat terurai. Belum lagi kandungan zat berbahaya yang ada dalam sampah plastik. Di laut sampah palstik ini dapat berubah menjadi sampah palstik berukuruan sangat kecil (microplastik), sehingga makin mudah masuk ke dalam tubuh ikan dan juga manusia.

baca juga: Perangi Sampah Laut, KKP Matangkan BCL Sebagai Gerakan Nasional
Halaman :
tulis komentar anda
Follow
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More