Tanggapi Keresahan Masyarakat Makassar, Sandiaga: Jawabannya Kegerus
Jum'at, 01 Desember 2023 - 16:30 WIB
"Di Makassar harga solar tinggi dan langka, begitu juga di DKI, harga bahan pangan mahal. Hal ini harus diatasi dengan serius lewat konsep KEGERUS, yaitu Keroyok, Gerilya dan Urai satu satu," ungkap Sandiaga Uno.
Akronim pertama dari KEGERUS adalah Keroyok. Keroyok yang dimaksud adalah pemerintah pro aktif merangkul semua pihak untuk menjaga pasokan komoditas ke sejumlah sentra produksi dan petani.
Tujuannya untuk memangkas alur distribusi pangan guna menekan harga komoditas di pasaran. "Indonesia ini negeri yang kaya Sumber Daya Alam (SDA), produksi sebenarnya cukup. Makanya pemerintah harus mengeroyoknya dengan membantu pengusaha food, energy dan water," beber Sandiaga Uno.
Sedangkan akronim kedua dari KEGERUS adalah Gerilya. Dalam Gerilya, Sandiaga Uno menekankan pentingnya menjaga rantai distribusi pangan, sehingga menutup celah adanya spekulan yang merusak harga pasar. Dengan begitu, harga pangan dapat tetap stabil, mulai dari tingkat produsen hingga ke tangan konsumen.
"Terakhir adalah Urai satu-satu. Maksudnya kita mengurai permasalahan dari setiap komoditas, kenapa bisa mahal. Seperti solar, kenapa mahal? Apakah pasokan atau distribusinya terganggu? Ini harus disolusikan," ungkapnya.
"Alhamdulillah pengalaman dari DKI kami mampu menekan inflasi. Dengan KEGERUS kita bisa menekan harga hingga terjangkau bagi masyarakat," tutupnya.
Akronim pertama dari KEGERUS adalah Keroyok. Keroyok yang dimaksud adalah pemerintah pro aktif merangkul semua pihak untuk menjaga pasokan komoditas ke sejumlah sentra produksi dan petani.
Tujuannya untuk memangkas alur distribusi pangan guna menekan harga komoditas di pasaran. "Indonesia ini negeri yang kaya Sumber Daya Alam (SDA), produksi sebenarnya cukup. Makanya pemerintah harus mengeroyoknya dengan membantu pengusaha food, energy dan water," beber Sandiaga Uno.
Sedangkan akronim kedua dari KEGERUS adalah Gerilya. Dalam Gerilya, Sandiaga Uno menekankan pentingnya menjaga rantai distribusi pangan, sehingga menutup celah adanya spekulan yang merusak harga pasar. Dengan begitu, harga pangan dapat tetap stabil, mulai dari tingkat produsen hingga ke tangan konsumen.
"Terakhir adalah Urai satu-satu. Maksudnya kita mengurai permasalahan dari setiap komoditas, kenapa bisa mahal. Seperti solar, kenapa mahal? Apakah pasokan atau distribusinya terganggu? Ini harus disolusikan," ungkapnya.
"Alhamdulillah pengalaman dari DKI kami mampu menekan inflasi. Dengan KEGERUS kita bisa menekan harga hingga terjangkau bagi masyarakat," tutupnya.
(cip)
tulis komentar anda