Guru, Ujung Tombak Perubahan
Sabtu, 25 November 2023 - 05:52 WIB
Di sisi lain, kemampuan guru juga perlu di-upgrade, negara harus punya sistem yang jelas tentang dunia pendidikan ke depan. Oleh karenanya, guru-guru harus diberdayakan. Fasilitas pelatihan dan mentoring guru menjadi kebutuhan yang tidak bisa ditawar.
Jangan sampai kemajuan zaman yang ada justru masih memakai cara-cara usang. Karena meningkatkan kualitas guru sama halnya dengan menciptakan pendidikan yang berkualitas.
Sadar atau tidak, peran guru hari ini tidak lagi terbatas pada pengajaran di ruang kelas belaka. Perkembangan dunia digital dan perubahan dinamika sosial mengharuskan demikian. Karenanya, keberhasilan dunia pendidikan tidak bergantung kepada peran guru seorang.
Nah, hal ini harus disikapi oleh negara dengan membuat sistem pendidikan yang tepat berbasis riset bukan slogan yang isinya cuma gonta-ganti kurikulum pembelajaran.
Oleh karenanya, menurut saya, dua hal di atas (kesejahteraan dan kemampuan guru) harus dijalankan secara bersamaan. Keduanya menjadi elemen penting dalam mencetak sumber daya manusia prokduktif yang hasilnya akan kita petik di Indonesia Emas 2045 mendatang. Sistem pendidikan harus mejandikan guru sebagai agen perubahan bukan melakukan kesalahan yang diulang-ulang.
Kala Kota Hirosima dan Nagasaki di Jepang dijatuhi bom atom—untuk menyebut contoh—orang pertama yang dikumpulkan adalah guru. Kaisar pada waktu itu memerintahkan untuk mengumpulkan jumlah guru yang selamat dari ganasnya bom atom yang meluluhlantakkan kedua kota tersebut.
Apa yang dilakukan oleh Kaisar Jepang menggambarkan bahwa membangun bangsa harus dimulai dari membangun pendidikannya terlebih dahulu. Hasilnya, lihatlah Jepang hari ini dengan kemajuan dan karakternya yang sangat kuat.
Di Indonesia pun demikian, guru adalah komponen penting untuk mencapai puncak kemajuan bangsa. Sebagaimana dikatakan oleh Bapak Pendidikan Nasional, Ki Hajar Dewantara; guru adalah pejuang, tulus tanpa tanda jasa mencerdaskan bangsa.
Dengan demikian, nilai-nilai luhur dalam dunia pendidikan harus menjadi pegangan kita semua. Sebagaimana semangat yang ditelurkan oleh Ki Hajar Dewantara, menyediakan pendidikan yang merata untuk mencetak generasi-generasi hebat penerus bangsa. Guru sebagai pilar utama pembangunan sumber daya manusia harus kita hormati. Dan, untuk mendukung perannya, perbaikan sistem pendidikan harus terus disuarakan.
Jangan sampai kemajuan zaman yang ada justru masih memakai cara-cara usang. Karena meningkatkan kualitas guru sama halnya dengan menciptakan pendidikan yang berkualitas.
Sadar atau tidak, peran guru hari ini tidak lagi terbatas pada pengajaran di ruang kelas belaka. Perkembangan dunia digital dan perubahan dinamika sosial mengharuskan demikian. Karenanya, keberhasilan dunia pendidikan tidak bergantung kepada peran guru seorang.
Nah, hal ini harus disikapi oleh negara dengan membuat sistem pendidikan yang tepat berbasis riset bukan slogan yang isinya cuma gonta-ganti kurikulum pembelajaran.
Oleh karenanya, menurut saya, dua hal di atas (kesejahteraan dan kemampuan guru) harus dijalankan secara bersamaan. Keduanya menjadi elemen penting dalam mencetak sumber daya manusia prokduktif yang hasilnya akan kita petik di Indonesia Emas 2045 mendatang. Sistem pendidikan harus mejandikan guru sebagai agen perubahan bukan melakukan kesalahan yang diulang-ulang.
Pentingnya Peran Guru
Bahkan, di dunia yang sangat modern ini, peran guru masih sangat vital untuk sebuah peradaban. Ya, guru adalah ujung tombak sekaligus ujung tembok dalam dunia pendidikan. Bahkan, kemajuan sebuah bangsa ditentukan oleh seberapa jauh peran gurunya.Kala Kota Hirosima dan Nagasaki di Jepang dijatuhi bom atom—untuk menyebut contoh—orang pertama yang dikumpulkan adalah guru. Kaisar pada waktu itu memerintahkan untuk mengumpulkan jumlah guru yang selamat dari ganasnya bom atom yang meluluhlantakkan kedua kota tersebut.
Apa yang dilakukan oleh Kaisar Jepang menggambarkan bahwa membangun bangsa harus dimulai dari membangun pendidikannya terlebih dahulu. Hasilnya, lihatlah Jepang hari ini dengan kemajuan dan karakternya yang sangat kuat.
Di Indonesia pun demikian, guru adalah komponen penting untuk mencapai puncak kemajuan bangsa. Sebagaimana dikatakan oleh Bapak Pendidikan Nasional, Ki Hajar Dewantara; guru adalah pejuang, tulus tanpa tanda jasa mencerdaskan bangsa.
Dengan demikian, nilai-nilai luhur dalam dunia pendidikan harus menjadi pegangan kita semua. Sebagaimana semangat yang ditelurkan oleh Ki Hajar Dewantara, menyediakan pendidikan yang merata untuk mencetak generasi-generasi hebat penerus bangsa. Guru sebagai pilar utama pembangunan sumber daya manusia harus kita hormati. Dan, untuk mendukung perannya, perbaikan sistem pendidikan harus terus disuarakan.
tulis komentar anda