Guru, Ujung Tombak Perubahan

Sabtu, 25 November 2023 - 05:52 WIB
loading...
Guru, Ujung Tombak Perubahan
Purnama Dhedhy Styawan, Sekretaris Bidang Keuangan dan Perbankan DPP PKB. Foto: Ist
A A A
Purnama Dhedhy Styawan
Sekretaris Bidang Keuangan dan Perbankan DPP PKB

KEMAJUAN sebuah bangsa tidak lepas dari peran pendidik (guru), itulah kenapa 25 November diperingati sebagai Hari Guru Nasional. Bagaimana pun, guru adalah orang-orang yang mewakafkan dirinya dalam rangka mencerdaskan anak bangsa.

Sebagai penghormatan, peringatan ini tidak berlebihan, karena gurulah ujung tombak penentu karakter generasi sebuah peradaban.

Namun demikian, Hari Guru Nasional harus dijadikan momentum refleksi bukan sekadar peringatan seremonial belaka. Sadar atau tidak, masih ada banyak masalah dalam dunia pendidikan di tengah tugas berat guru dalam menciptakan generasi-generasi hebat untuk bangsa yang lebih baik.

Tugas guru tidak mudah, keberadaannya bukan sekadar mengajarkan pengetahuan belaka. Lebih dari itu, guru juga menjadi gerbong dalam membentuk karakter dan moralitas peserta didik.

Perihal Kesejahteraan dan Kualitas Guru

Bukan rahasia lagi, jika kesejahteraan guru di Indonesia masih jauh dari harapan. Meski protes demi protes terus-menerus disuarakan, sampai hari ini untuk merealisasikan kesejahteraan guru masih berkutat pada setumpuk alasan. Alhasil, kesejahteraan guru masih berwujud usulan yang akan diperjuangkan.

Hal ini berdampak kepada generasi-generasi cerdas Indonesia yang mayoritas tidak mau menjadi guru. Padahal, kehadirannya di dunia pendidikan sangat penting mengingat sistem belajar mengajar juga memasuki era digital yang sudah barang tentu membutuhkan tenaga-tenaga pendidik yang segar; baik secara pengetahuan maupun keahlian.

Jika hal ini dibiarkan, maka pendidikan akan gagal menciptakan sumber daya manusia yang berkualitas. Karena bagaimana pun juga, guru adalah ujung tombak dalam menelurkan bibit-bibit muda harapan bangsa di masa depan.

Di sisi lain, kemampuan guru juga perlu di-upgrade, negara harus punya sistem yang jelas tentang dunia pendidikan ke depan. Oleh karenanya, guru-guru harus diberdayakan. Fasilitas pelatihan dan mentoring guru menjadi kebutuhan yang tidak bisa ditawar.

Jangan sampai kemajuan zaman yang ada justru masih memakai cara-cara usang. Karena meningkatkan kualitas guru sama halnya dengan menciptakan pendidikan yang berkualitas.

Sadar atau tidak, peran guru hari ini tidak lagi terbatas pada pengajaran di ruang kelas belaka. Perkembangan dunia digital dan perubahan dinamika sosial mengharuskan demikian. Karenanya, keberhasilan dunia pendidikan tidak bergantung kepada peran guru seorang.

Nah, hal ini harus disikapi oleh negara dengan membuat sistem pendidikan yang tepat berbasis riset bukan slogan yang isinya cuma gonta-ganti kurikulum pembelajaran.

Oleh karenanya, menurut saya, dua hal di atas (kesejahteraan dan kemampuan guru) harus dijalankan secara bersamaan. Keduanya menjadi elemen penting dalam mencetak sumber daya manusia prokduktif yang hasilnya akan kita petik di Indonesia Emas 2045 mendatang. Sistem pendidikan harus mejandikan guru sebagai agen perubahan bukan melakukan kesalahan yang diulang-ulang.

Pentingnya Peran Guru

Bahkan, di dunia yang sangat modern ini, peran guru masih sangat vital untuk sebuah peradaban. Ya, guru adalah ujung tombak sekaligus ujung tembok dalam dunia pendidikan. Bahkan, kemajuan sebuah bangsa ditentukan oleh seberapa jauh peran gurunya.

Kala Kota Hirosima dan Nagasaki di Jepang dijatuhi bom atom—untuk menyebut contoh—orang pertama yang dikumpulkan adalah guru. Kaisar pada waktu itu memerintahkan untuk mengumpulkan jumlah guru yang selamat dari ganasnya bom atom yang meluluhlantakkan kedua kota tersebut.

Apa yang dilakukan oleh Kaisar Jepang menggambarkan bahwa membangun bangsa harus dimulai dari membangun pendidikannya terlebih dahulu. Hasilnya, lihatlah Jepang hari ini dengan kemajuan dan karakternya yang sangat kuat.

Di Indonesia pun demikian, guru adalah komponen penting untuk mencapai puncak kemajuan bangsa. Sebagaimana dikatakan oleh Bapak Pendidikan Nasional, Ki Hajar Dewantara; guru adalah pejuang, tulus tanpa tanda jasa mencerdaskan bangsa.

Dengan demikian, nilai-nilai luhur dalam dunia pendidikan harus menjadi pegangan kita semua. Sebagaimana semangat yang ditelurkan oleh Ki Hajar Dewantara, menyediakan pendidikan yang merata untuk mencetak generasi-generasi hebat penerus bangsa. Guru sebagai pilar utama pembangunan sumber daya manusia harus kita hormati. Dan, untuk mendukung perannya, perbaikan sistem pendidikan harus terus disuarakan.

Oleh karenanya, di Hari Guru Nasional ini, mari kita jadikan ruang refleksi bersama untuk terus mensyukuri apa yang telah dilakukan oleh guru terhadap negeri ini. Pun, kita semua harus menyatukan komitmen untuk terus mendukung pendidikan di Indonesia yang berkualiatas.

Guru adalah agen perubahan dan pendidikan adalah investasi masa depan sebuah peradaban. Selamat Hari Guru, terima kasih atas segala jasa-jasa besarmu yang tak terhingga untuk negeri tercinta; Indonesia. Tanpa perjuanganmu, kami bukan siapa-siapa. Sekali lagi, terima kasih sudah mewakafkan diri untuk berjuang dan berkhidmat mencerdaskan bangsa.
(jon)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1653 seconds (0.1#10.140)