Baliho Ganjar-Mahfud Dicopot, Todung: Kami Kesal dan Marah, Banyak Kejadian Cederai Demokrasi
Sabtu, 11 November 2023 - 18:41 WIB
Dia pun mengingatkan kalau masyarakat terpecah terjadi maka Indonesia mundur setback sangat jauh. "Kalau ini terjadi akan membuat saya sedih melihat Pemilu 2024. Apa kita akan biarkan bangsa ini mundur? Tidak!" ucap Todung dengan nada tegas.
Menurut Todung, hal yang tidak kalah penting dalam pelaksanaan Pemilu dan Pilpres 2024 adalah prosesnya. Harga mati bahwa proses pemilu tidak boleh dicampuri pihak penguasa.
"Kami sangat kesal dan marah, begitu banyak kejadian yang mencederai proses demokrasi," tandas Todung.
Todung menyebutkan dalam masa pemilu wajar apabila baliho capres dan cawapres ada di mana-mana. Namun sayangnya banyak baliho pasangan Ganjar-Mahfud yang diturunkan aparat kepolisian dan Babinsa dan Satpol PP. Namun di sisi lain ada baliho Prabowo-Gibran yang dibiarkan.
"Ini abuse of power oleh aparat. Apakah mereka mendapat perintah dari atas atau tidak, bagi saya itu tidak penting. Sebab mereka sebagai aparat hukum tidak boleh menciderai proses pemilu," papar Todung.
Selain itu, kata Todung, ada keterlibatan kepolisian yang memasang baliho pasangan Prabowo-Gibran. Ditambahkan Todung, ini suatu hal yang kontras. Kenapa di satu sisi tidak boleh dan dikerjain dengan sistematis, namun di sisi lain ada baliho yang sengaja dipasang oleh aparat.
"Ini jadi akan jadi noda dalam pelaksanaan pemilu. Saya ingatkan jangan underestimate atau meremehkan reaksi dan respon masyarakat atas ketidaknetralan. Baik masyarakat dalam negeri maupun luar negeri, semua sedang mengawasi pelaksanaan Pemilu 2024," pungkas Todung.
Menurut Todung, hal yang tidak kalah penting dalam pelaksanaan Pemilu dan Pilpres 2024 adalah prosesnya. Harga mati bahwa proses pemilu tidak boleh dicampuri pihak penguasa.
"Kami sangat kesal dan marah, begitu banyak kejadian yang mencederai proses demokrasi," tandas Todung.
Todung menyebutkan dalam masa pemilu wajar apabila baliho capres dan cawapres ada di mana-mana. Namun sayangnya banyak baliho pasangan Ganjar-Mahfud yang diturunkan aparat kepolisian dan Babinsa dan Satpol PP. Namun di sisi lain ada baliho Prabowo-Gibran yang dibiarkan.
"Ini abuse of power oleh aparat. Apakah mereka mendapat perintah dari atas atau tidak, bagi saya itu tidak penting. Sebab mereka sebagai aparat hukum tidak boleh menciderai proses pemilu," papar Todung.
Selain itu, kata Todung, ada keterlibatan kepolisian yang memasang baliho pasangan Prabowo-Gibran. Ditambahkan Todung, ini suatu hal yang kontras. Kenapa di satu sisi tidak boleh dan dikerjain dengan sistematis, namun di sisi lain ada baliho yang sengaja dipasang oleh aparat.
Baca Juga
"Ini jadi akan jadi noda dalam pelaksanaan pemilu. Saya ingatkan jangan underestimate atau meremehkan reaksi dan respon masyarakat atas ketidaknetralan. Baik masyarakat dalam negeri maupun luar negeri, semua sedang mengawasi pelaksanaan Pemilu 2024," pungkas Todung.
(kri)
Lihat Juga :
tulis komentar anda