Politik Dinasti di Era Jokowi Hancurkan Demokrasi Rasional di Indonesia
Selasa, 07 November 2023 - 17:29 WIB
Sementara itu, Pengamat Politik Adi Prayitno mengatakan, meski ditinggal kawan lama, namun sikap Jokowi jelas. “Jokowi pasti jalan terus. Semua sudah terjadi. Gibran sudah daftar ke KPU berdampingan dengan Prabowo Subianto. Bagi Jokowi tak ada lagi menoleh ke belakang,“ katanya.
Sebagai orang yang berkuasa, tentu Jokowi akan mengarahkan semua sumber daya untuk memenangkan anaknya. “Fokus ke depan menangkan Gibran dengan semua resource yang ada. Terutama yang konsisten di barisan jokowi. Sementara yang beda sikap pasti ditinggalkan,” imbuhnya.
Jokowi jalan terus, teman lama seperjuangan di PDIP meradang. Hubungan keluarga Jokowi dengan partai yang membesarkan, PDIP bagai api dalam sekam. Tidak ada yang mundur, tidak ada komunikasi. “Tapi memang harus diakui bahwa saat ini Jokowi melawan pendukungnya sendiri yang selama ini pasang badan membela Jokowi,” sebutnya.
Hubungan Jokowi dengan kawan lama, seperti mantan Wali Kota Solo FX Rudi, tokoh PDIP Solo Seno Kusumoharjo, atau bahkan para petinggi PDIP tidak baik-baik saja. Retaknya hubungan mereka tidak menguntungkan Jokowi.
Meski kini Jokowi mendapat kawan baru dari koalisi baru, namun kehilangan orang-orang yang setia sangatlah merugikan. “Secara persepsi tak menguntungkan Jokowi. Karena mereka meninggalkan Jokowi bukan hanya dengan luka hati, tapi dengan mengkritik habis Jokowi juga,” ujarnya.
Sebagai orang yang berkuasa, tentu Jokowi akan mengarahkan semua sumber daya untuk memenangkan anaknya. “Fokus ke depan menangkan Gibran dengan semua resource yang ada. Terutama yang konsisten di barisan jokowi. Sementara yang beda sikap pasti ditinggalkan,” imbuhnya.
Jokowi jalan terus, teman lama seperjuangan di PDIP meradang. Hubungan keluarga Jokowi dengan partai yang membesarkan, PDIP bagai api dalam sekam. Tidak ada yang mundur, tidak ada komunikasi. “Tapi memang harus diakui bahwa saat ini Jokowi melawan pendukungnya sendiri yang selama ini pasang badan membela Jokowi,” sebutnya.
Hubungan Jokowi dengan kawan lama, seperti mantan Wali Kota Solo FX Rudi, tokoh PDIP Solo Seno Kusumoharjo, atau bahkan para petinggi PDIP tidak baik-baik saja. Retaknya hubungan mereka tidak menguntungkan Jokowi.
Meski kini Jokowi mendapat kawan baru dari koalisi baru, namun kehilangan orang-orang yang setia sangatlah merugikan. “Secara persepsi tak menguntungkan Jokowi. Karena mereka meninggalkan Jokowi bukan hanya dengan luka hati, tapi dengan mengkritik habis Jokowi juga,” ujarnya.
(poe)
Lihat Juga :
tulis komentar anda