Pesantren Berperan Penting Tanamkan Islam Moderat di Indonesia
Selasa, 31 Oktober 2023 - 15:59 WIB
Dalam memberikan pemahaman hubbul wathon minal iman, pesantren-pesantren Indonesia memiliki tiga prinsip yang harus dimengerti oleh para santrinya, antara lain adalah ukhuwah Islamiyah, ukhuwah wathoniyah, dan ukhuwah basyariyah.
"Ukhuwah Islamiyah berarti mempersaudarakan sesama umat Islam. Ukhuwah wathoniyah berarti peduli terhadap sesama anak bangsa Indonesia, terlepas apapun agama atau keyakinannya. Sementara itu, ukhuwah basyariyah berarti bisa saling tolong menolong dengan sesama manusia, apapun negara, suku, bangsa, atau agamanya,” jelas Nuruzzaman.
Seperti halnya dengan Indonesia yang konsisten mendukung Palestina. Padahal Palestina letaknya berjauhan dari Indonesia, namun secara kemanusiaan mereka juga saudara, baik secara ukhuwah islamiyah maupun ukhuwah basyariyah.
"Kita di Indonesia, khususnya para santri, senantiasa mendoakan mereka. Tidak lupa pula kita memberikan bantuan berupa kebutuhan-kebutuhan dasar, dan dukungan politik yang mendesak pemerintah negara Republik Indonesia untuk melakukan konsolidasi di kancah internasional agar konflik Palestina dan Israel segera berakhir," kata Nuruzzaman.
Walaupun demikian, lanjutnya, anak bangsa Indonesia juga jangan melupakan bahwa di Indonesia sendiri banyak persoalan kemanusiaan yang belum usai.
"Banyak rakyat kita yang juga yang secara ekonomi belum mampu untuk memenuhi kebutuhan dasarnya. Mereka juga belum bisa mengakses pendidikan karena jarak yang jauh, atau bahkan tidak ada pesantren dan sekolah. Masih kita bisa temukan juga di Indonesia, ada kasus agama tertentu yang susah mendirikan tempat ibadahnya. Itu semua adalah bagian dari ukhuwah wathoniyah, dan ini juga menjadi tugas bersama, baik santri, masyarakat umum, serta pemerintah," kata Nuruzzaman.
Untuk itu, Nuruzzaman menyampaikan harapan agar pesantren-pesantren di Indonesia bisa kuat secara ekonomi. Dengan begitu, pesantren akan banyak memberikan kontribusi positif kepada masyarakat, termasuk terhadap pemerintah. Jika telah kuat secara ekonomi, pesantren juga tidak akan bisa terkooptasi oleh kepentingan-kepentingan politik tertentu, tetapi justru pesantren bisa lebih bicara soal politik adiluhur, politik kebangsaan dan politik kerakyatan.
"Kalau pesantren ini bisa berdaya secara ekonomi, maka kemudian yang paling penting adalah bagaimana pemerintah memberikan dukungannya untuk mendorong pesantren dan para santrinya memiliki daya lebih untuk membaktikan dirinya bagi bangsa dan negara," katanya.
"Ukhuwah Islamiyah berarti mempersaudarakan sesama umat Islam. Ukhuwah wathoniyah berarti peduli terhadap sesama anak bangsa Indonesia, terlepas apapun agama atau keyakinannya. Sementara itu, ukhuwah basyariyah berarti bisa saling tolong menolong dengan sesama manusia, apapun negara, suku, bangsa, atau agamanya,” jelas Nuruzzaman.
Seperti halnya dengan Indonesia yang konsisten mendukung Palestina. Padahal Palestina letaknya berjauhan dari Indonesia, namun secara kemanusiaan mereka juga saudara, baik secara ukhuwah islamiyah maupun ukhuwah basyariyah.
"Kita di Indonesia, khususnya para santri, senantiasa mendoakan mereka. Tidak lupa pula kita memberikan bantuan berupa kebutuhan-kebutuhan dasar, dan dukungan politik yang mendesak pemerintah negara Republik Indonesia untuk melakukan konsolidasi di kancah internasional agar konflik Palestina dan Israel segera berakhir," kata Nuruzzaman.
Walaupun demikian, lanjutnya, anak bangsa Indonesia juga jangan melupakan bahwa di Indonesia sendiri banyak persoalan kemanusiaan yang belum usai.
"Banyak rakyat kita yang juga yang secara ekonomi belum mampu untuk memenuhi kebutuhan dasarnya. Mereka juga belum bisa mengakses pendidikan karena jarak yang jauh, atau bahkan tidak ada pesantren dan sekolah. Masih kita bisa temukan juga di Indonesia, ada kasus agama tertentu yang susah mendirikan tempat ibadahnya. Itu semua adalah bagian dari ukhuwah wathoniyah, dan ini juga menjadi tugas bersama, baik santri, masyarakat umum, serta pemerintah," kata Nuruzzaman.
Untuk itu, Nuruzzaman menyampaikan harapan agar pesantren-pesantren di Indonesia bisa kuat secara ekonomi. Dengan begitu, pesantren akan banyak memberikan kontribusi positif kepada masyarakat, termasuk terhadap pemerintah. Jika telah kuat secara ekonomi, pesantren juga tidak akan bisa terkooptasi oleh kepentingan-kepentingan politik tertentu, tetapi justru pesantren bisa lebih bicara soal politik adiluhur, politik kebangsaan dan politik kerakyatan.
"Kalau pesantren ini bisa berdaya secara ekonomi, maka kemudian yang paling penting adalah bagaimana pemerintah memberikan dukungannya untuk mendorong pesantren dan para santrinya memiliki daya lebih untuk membaktikan dirinya bagi bangsa dan negara," katanya.
(abd)
Lihat Juga :
tulis komentar anda