Seharian Full 3 Remaja Perempuan Ini Jadi Pemimpin AstraZeneca Indonesia
Selasa, 24 Oktober 2023 - 02:28 WIB
Pengambilan alih posisi strategis di AstraZeneca Indonesia juga menjadi komitmen dari Plan Indonesia dan AstraZeneca Indonesia untuk menciptakan peluang pembelajaran dan karier bagi anak perempuan agar dapat membantu meningkatkan kesehatan mereka dalam jangka panjang. Hal ini sejalan dengan melalui program Young Health Programme (YHP) Plan Indonesia yang bertujuan mendorong kaum muda berusia 10-24 tahun untuk memegang kendali atas kesehatan mereka, terutama dalam memerangi penyakit tidak menular (PTM) jangka panjang.
Nabiilah, salah satu peserta membagikan pengalamannya sebagai pendidik yang secara aktif menyuarakasn isu pentingnya kepemimpinan perempuan di bidang kesehatan sebagai salah satu upaya pemerataan fasilitas kesehatan
"Saya mendapatkan pengalaman yang sangat berharga mengenai kepemimpinan di mana saya bisa mengasah kemampuan dan terus belajar serta berkembang menjadi pemimpin perempuan penerus bangsa yang bersikap inklusif dan menghargai keberagaman. Di dalam sektor kesehatan yang begitu vital ini, saya melihat ketidakseimbangan dalam perwakilan perempuan di posisi-posisi strategis. Padahal perempuan muda juga memiliki potensi besar untuk berperan aktif dalam membentuk masa depan industri kesehatan,” ujarnya.
Tiga finalis sebelumnya menyalurkan aktivismenya dalam pencegahan PTM maupun kepemimpinan perempuan pada lingkup sekolah maupun di luar sekolah. Seperti Nabiilah yang menjadi atlet voli dan perwakilan DKI Jakarta untuk Putra Putri Batik Indonesia, Jehan yang mengantongi berbagai kejuaraan pidato, dan Saniyyah yang telah mengemban tanggung jawab sebagai Wakil Ketua OSIS. Dengan kegiatan ini, ketiganya mendapatkan pengalaman berharga sebagai calon pemimpin perempuan di masa depan.
Nabiilah, salah satu peserta membagikan pengalamannya sebagai pendidik yang secara aktif menyuarakasn isu pentingnya kepemimpinan perempuan di bidang kesehatan sebagai salah satu upaya pemerataan fasilitas kesehatan
"Saya mendapatkan pengalaman yang sangat berharga mengenai kepemimpinan di mana saya bisa mengasah kemampuan dan terus belajar serta berkembang menjadi pemimpin perempuan penerus bangsa yang bersikap inklusif dan menghargai keberagaman. Di dalam sektor kesehatan yang begitu vital ini, saya melihat ketidakseimbangan dalam perwakilan perempuan di posisi-posisi strategis. Padahal perempuan muda juga memiliki potensi besar untuk berperan aktif dalam membentuk masa depan industri kesehatan,” ujarnya.
Tiga finalis sebelumnya menyalurkan aktivismenya dalam pencegahan PTM maupun kepemimpinan perempuan pada lingkup sekolah maupun di luar sekolah. Seperti Nabiilah yang menjadi atlet voli dan perwakilan DKI Jakarta untuk Putra Putri Batik Indonesia, Jehan yang mengantongi berbagai kejuaraan pidato, dan Saniyyah yang telah mengemban tanggung jawab sebagai Wakil Ketua OSIS. Dengan kegiatan ini, ketiganya mendapatkan pengalaman berharga sebagai calon pemimpin perempuan di masa depan.
(jon)
tulis komentar anda