Panglima TNI Kelahiran Madiun, Nomor 1 Lulusan Terbaik Sekolah Penerbang 1975
Selasa, 26 September 2023 - 06:00 WIB
JAKARTA - Sejumlah perwira tinggi (pati) bintang empat yang berhasil menduduki jabatan Panglima TNI merupakan kelahiran Madiun , Jawa Timur. Salah satunya lulusan terbaik Sekolah Penerbang 1975 dan merupakan Panglima TNI pertama dari Angkatan Udara.
Panglima TNI merupakan jabatan tertinggi di organisasi Tentara Nasional Indonesia. Jabatan ini bisa diduduki oleh pati TNI aktif yang sedang atau pernah menjabat sebagai Kepala Staf Angkatan, baik darat (AD), laut (AL), maupun udara (AU).
Berdasarkan Undang-Undang Nomor 34 Tahun 2004 tentang Tentara Nasional Indonesia, Panglima TNI memiliki sejumlah tugas dan kewajiban. Antara lain, memimpin TNI; melaksanakan kebijakan pertahanan negara; menyelenggarakan strategi militer dan melaksanakan operasi militer; memberikan pertimbangan kepada Menteri Pertahanan dalam menyusun dan melaksanakan perencanaan strategis pengelolaan sumber daya nasional untuk kepentingan pertahanan negara; hingga menggunakan komponen cadangan setelah dimobilisasi bagi kepentingan operasi militer.
Sesuai sejarahnya, istilah jabatan Panglima TNI baru dikenal sejak era Reformasi atau tepatnya sejak Angkatan Bersenjata Republik Indonesia (ABRI) dipisah menjadi TNI dan Polri pada 1 April 1999. Sebelumnya, jabatan tertinggi di militer Indonesia disebut sebagai Panglima ABRI.
Sejak bergulirnya era Reformasi hingga saat ini setidaknya sudah ada 10 perwira tinggi bintang empat yang menjabat sebagai Panglima TNI. Dua di antaranya merupakan kelahiran Madiun, Jawa Timur. Siapa keduanya?
FOTO/DOK.INDONESIA.GO.ID
Panglima TNI kelahiran Madiun yang pertama adalah Marsekal TNI (Purn) Djoko Suyanto. Tentara kelahiran Madiun, 2 Desember 1950 itu menjabat Panglima TNI pada periode 13 Februari 2006–28 Desember 2007 atau di zaman Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY).
Panglima TNI merupakan jabatan tertinggi di organisasi Tentara Nasional Indonesia. Jabatan ini bisa diduduki oleh pati TNI aktif yang sedang atau pernah menjabat sebagai Kepala Staf Angkatan, baik darat (AD), laut (AL), maupun udara (AU).
Berdasarkan Undang-Undang Nomor 34 Tahun 2004 tentang Tentara Nasional Indonesia, Panglima TNI memiliki sejumlah tugas dan kewajiban. Antara lain, memimpin TNI; melaksanakan kebijakan pertahanan negara; menyelenggarakan strategi militer dan melaksanakan operasi militer; memberikan pertimbangan kepada Menteri Pertahanan dalam menyusun dan melaksanakan perencanaan strategis pengelolaan sumber daya nasional untuk kepentingan pertahanan negara; hingga menggunakan komponen cadangan setelah dimobilisasi bagi kepentingan operasi militer.
Sesuai sejarahnya, istilah jabatan Panglima TNI baru dikenal sejak era Reformasi atau tepatnya sejak Angkatan Bersenjata Republik Indonesia (ABRI) dipisah menjadi TNI dan Polri pada 1 April 1999. Sebelumnya, jabatan tertinggi di militer Indonesia disebut sebagai Panglima ABRI.
Sejak bergulirnya era Reformasi hingga saat ini setidaknya sudah ada 10 perwira tinggi bintang empat yang menjabat sebagai Panglima TNI. Dua di antaranya merupakan kelahiran Madiun, Jawa Timur. Siapa keduanya?
Berikut ini Panglima TNI kelahiran Madiun:
1. Marsekal TNI (Purn) Djoko Suyanto
FOTO/DOK.INDONESIA.GO.ID
Panglima TNI kelahiran Madiun yang pertama adalah Marsekal TNI (Purn) Djoko Suyanto. Tentara kelahiran Madiun, 2 Desember 1950 itu menjabat Panglima TNI pada periode 13 Februari 2006–28 Desember 2007 atau di zaman Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY).
tulis komentar anda