Gerakan Din dkk Lahir karena Oposisi Mandul, PPP: Apakah Berpengaruh?
Senin, 03 Agustus 2020 - 10:30 WIB
JAKARTA -
Koalisi Aksi Menyelamatkan Indonesia (KAMI), gerakan masyarakat sipil yang dimotori Din Syamsuddin dkk dinilai muncul akibat mandulnya oposisi. Harapan sebagian besar masyarakat terhadap Partai Gerindra langsung runtuh begitu Prabowo Subianto menerima pinangan Jokowi untuk mengisi pos kabinetnya.
Din sendiri dalam pernyataannya mengatakan bahwa semangat KAMI adalah amar ma’ruf nahi mungkar. Baginya, Indonesia sedang berlayar ke arah yang keliru. Akibatnya, kapal besar bernama Indonesia ini goyang dan hampir karam.
"Menyelamatkan Indonesia adalah menyelamatkan dari oligarkhi, kleptokrasi, korupsi, dan politik dinasti," kata Din saat deklarasi KAMI di kawasan Fatmawati, Jakarta Selatan, Minggu (2/8/2020)
(Baca: Din Syamsuddin dkk Bikin Koalisi, Refly Harun: Hal Baik Harus Ikut)
Wakil Sekjen DPP PPP, Achmad Baidowi menganggap munculnya gerakan yang diinisiasi Din dkk, merupakan hak politik sebagai tempat atau wadah menyampaikan aspirasi.
"Tapi apakah itu berpengaruh? Sebagai kekuatan moral bisa saja," kata Baidowi saat dihubungi SINDOnews, Senin (3/8/2020).
(Baca: Koalisi Selamatkan Indonesia Imbas Tumpulnya Barisan Oposisi)
Namun demikian, pria yang akrab disapa Awiek ini mengatakan, untuk menjadi kekuatan politik harus dilakukan secara konstitusional yakni melalui pemilu sebagai prosedur yang demokrasi.
"Saat ini sudah ada DPR hasil pemilu 2019 yang sah dan konstitusional dalam melakukan gerakan politik untuk membuat kebijakan," ujar Sekretaris Fraksi PPP di DPR ini.
Koalisi Aksi Menyelamatkan Indonesia (KAMI), gerakan masyarakat sipil yang dimotori Din Syamsuddin dkk dinilai muncul akibat mandulnya oposisi. Harapan sebagian besar masyarakat terhadap Partai Gerindra langsung runtuh begitu Prabowo Subianto menerima pinangan Jokowi untuk mengisi pos kabinetnya.
Din sendiri dalam pernyataannya mengatakan bahwa semangat KAMI adalah amar ma’ruf nahi mungkar. Baginya, Indonesia sedang berlayar ke arah yang keliru. Akibatnya, kapal besar bernama Indonesia ini goyang dan hampir karam.
"Menyelamatkan Indonesia adalah menyelamatkan dari oligarkhi, kleptokrasi, korupsi, dan politik dinasti," kata Din saat deklarasi KAMI di kawasan Fatmawati, Jakarta Selatan, Minggu (2/8/2020)
(Baca: Din Syamsuddin dkk Bikin Koalisi, Refly Harun: Hal Baik Harus Ikut)
Wakil Sekjen DPP PPP, Achmad Baidowi menganggap munculnya gerakan yang diinisiasi Din dkk, merupakan hak politik sebagai tempat atau wadah menyampaikan aspirasi.
"Tapi apakah itu berpengaruh? Sebagai kekuatan moral bisa saja," kata Baidowi saat dihubungi SINDOnews, Senin (3/8/2020).
(Baca: Koalisi Selamatkan Indonesia Imbas Tumpulnya Barisan Oposisi)
Namun demikian, pria yang akrab disapa Awiek ini mengatakan, untuk menjadi kekuatan politik harus dilakukan secara konstitusional yakni melalui pemilu sebagai prosedur yang demokrasi.
"Saat ini sudah ada DPR hasil pemilu 2019 yang sah dan konstitusional dalam melakukan gerakan politik untuk membuat kebijakan," ujar Sekretaris Fraksi PPP di DPR ini.
(muh)
tulis komentar anda